Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Pembicaraan Dagang AS-Tiongkok Dilanjutkan di Gedung Putih

Denny Parsaulian
19/2/2019 14:00
Pembicaraan Dagang AS-Tiongkok Dilanjutkan di Gedung Putih
(Johannes EISELE / AFP)

PEMBICARAAN perdagangan AS-Tiongkok yang bertujuan untuk mengakhiri perang tarif yang merusak akan dilanjutkan mulai Selasa (19/2) di Washington. Demikian diumumkan Gedung Putih.

Rangkaian perundingan terakhir berakhir Jumat (15/2) di Beijing tanpa kesepakatan. Meskipun Presiden AS Donald Trump mengatakan pembicaraan itu sangat baik dan berharap dapat memperpanjang batas waktu gencatan senjata 1 Maret dengan tercapainya kesepakatan.

Negosiasi berikutnya akan dimulai dengan pertemuan tingkat wakil sebelum beralih ke pembicaraan tingkat kepala negara pada Kamis (21/2). Seperti pernyataan Gedung Putih yang dikeluarkan Senin (25/2).

Untuk AS, pembicaraan akan dipimpin oleh Perwakilan Dagang Robert Lighthizer dan termasuk Menteri Keuangan Steven Mnuchin, Sekretaris Perdagangan Wilbur Ross, penasihat kebijakan ekonomi Larry Kudlow, dan penasihat perdagangan Peter Navarro.

Kementerian Perdagangan Tiongkok mengumumkan akan diwakili oleh Wakil Perdana Menteri Liu He, negosiator perdagangan utama Beijing.

Baca juga: Kesepakatan Perang Dagang AS-Tiongkok Angkat Kurs Rupiah

Pada Jumat (15/2), Trump menegaskan kembali bahwa ia mungkin bersedia menunda kenaikan tarif menjadi 25% dari 10% saat ini pada 1 Maret pada US$200 miliar pada barang-barang Tiongkok jika Washington dan Beijing menyelesaikan kesepakatan. Kesepakatan itu untuk menangani keluhan AS soal perdagangan tidak adil dan pencurian teknologi Amerika.

Para pejabat Amerika menuduh Beijing mencari dominasi industri global melalui serangkaian praktik perdagangan tidak adil, termasuk pencurian kekayaan intelektual Amerika.

Sejak Desember, Tiongkok telah melanjutkan pembelian beberapa kedelai AS dan menggantungkan pembelian besar-besaran komoditas Amerika untuk membuat negosiator perdagangan AS lebih dekat dengan kesepakatan.

"Pembicaraan itu bertujuan mencapai perubahan struktural yang diperlukan di Tiongkok yang memengaruhi perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok," kata pernyataan Senin (18/2). 

"Kedua pihak juga akan membahas janji Tiongkok untuk membeli sejumlah besar barang dan jasa dari Amerika Serikat."

Beijing dan Washington telah mengenakan bea atas lebih dari US$360 miliar pada perdagangan dua arah yang membebani sektor manufaktur mereka dan mengguncang pasar keuangan global. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik