Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Penyesalan Zuckerberg Hingga Cegah Peretasan Rusia

Irene Harty
11/4/2018 07:43
Penyesalan Zuckerberg Hingga Cegah Peretasan Rusia
Penyesalan Zuckerberg Hingga Cegah Peretasan Rusia(AFP/WIN MCNAMEE)

PENDIRI dan Kepala Eksekutif Facebook Mark Zuckerberg untuk pertama kalinya berhadapan langsung dengan kongres Amerika Serikat (AS) yang marah atas kebocoran data 87 juta pengguna media sosial itu pada Selasa (10/4).

Di bawah tekanan yang meningkat setelah data pengguna Facebook digunakan Cambridge Analytica yang bekerja untuk Donald Trump, Zuckerberg mengulangi permintaan maafnya dan sangat menyesali kejadian itu.

"Itu adalah kesalahan saya dan saya minta maaf. Saya memulai Facebook, saya menjalankannya, dan saya bertanggung jawab atas apa yang terjadi di sini,” kata Zuckerberg.

"Kami bekerja sama untuk memahami apa yang terjadi dengan Cambridge Analytica dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan ini tidak terjadi lagi," lanjutnya.

Dia pun mengakui Facebook gagal dalam melindungi platform dari berita palsu, campur tangan asing dalam pemilu, pidato kebencian, serta pengembang dan privasi data.

Zuckerberg juga mengatakan pihaknya juga berusaha menjaga manipulasi Rusia lewat Facebook dalam pemilihan di AS dan tempat lain.

"Ada orang-orang di Rusia yang tugasnya mencoba mengeksploitasi sistem kami dan sistem internet lainnya," ungkapnya.

"Jadi ini perlombaan senjata. Mereka akan terus menjadi lebih baik dan kita perlu berinvestasi untuk menjadi lebih baik dalam hal ini juga,” lanjutnya.

Sebelumnya, Facebook mengaku gagal mencegah penyebaran disinformasi selama pemilihan presiden AS terakhir.

"Setelah pemilu 2016, prioritas utama kami adalah melindungi integritas pemilihan lain di seluruh dunia," sahut Zuckerberg.

Facebook telah bekerja sama dengan jaksa khusus AS yang menginvestigasi campur tangan Rusia dalam pemungutan suara 2016.

Laki-laki 33 tahun itu lalu mengatakan dirinya terbuka terhadap regulasi meski akan ada aturan kompleks yang berdampak pada perusahaan media sosial.

"Saya bukan tipe orang yang menganggap semua peraturan itu buruk," katanya kepada Senator Dan Sullivan.

"Saya pikir internet menjadi semakin penting dalam kehidupan orang-orang dan saya pikir kita perlu memiliki pembicaraan penuh tentang regulasi yang tepat,” imbuhnya.

Secara pribadi Zuckerberg mengaku belum dihubungi dan tidak secara khusus mengetahui adanya somasi dari data Facebook.

"Saya percaya mungkin ada (panggilan pengadilan), tapi saya tahu kami bekerja dengan mereka," katanya.

Kendati Zuckerberg telah menyesali dan meminta maaf, beberapa anggota parlemen menyatakan hal itu belum cukup.

"Kami telah melihat kunjungan maaf sebelumnya," kata Senator Richard Blumenthal dari Connecticut.

"Jadi, pesan saya tentang kesaksian Anda hari ini adalah bahwa saya tidak melihat bagaimana Anda dapat mengubah model bisnis Anda kecuali ada aturan khusus,” sahutnya lagi.

Senator John Kennedy dari Louisiana mengatakan Facebook telah gagal menyampaikan ‘utopia digital’ yang dijanjikan.

"Saya tidak ingin mengatur Facebook tapi dengan Tuhan saya akan melakukannya. Banyak yang tergantung padamu,” tandasnya.

Puluhan demonstran berkumpul di luar kongres sebelum persidangan dengan mengenakan topeng Zuckerberg dan kaus #DeleteFacebook.

Di dalam ruang sidang yang macet, para aktivis dari kelompok Code Pink mengenakan kacamata besar dengan tulisan ‘STOP SPYING’ dan melambaikan tanda-tanda yang berbunyi ‘hentikan kebohongan perusahaan’. (AFP/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik