Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Fokus

Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.

USNI Luncurkan Transformasi Pendidikan dan Logo Baru

Basuki Eka Purnama
05/8/2025 05:07
USNI Luncurkan Transformasi Pendidikan dan Logo Baru
Peluncuran logo baru USNI(MI/HO)

UNIVERSITAS Satya Negara Indonesia (USNI) resmi meluncurkan transformasi pendidikan sebagai respons terhadap perubahan zaman dan kebutuhan industri yang semakin kompleks. 

Mengusung tagline #JadiVersiTerbaikDiri, transformasi ini tidak hanya menyentuh pembaruan kurikulum, tetapi juga mencakup peningkatan sistem pengajaran, penguatan karakter, serta penguasaan keterampilan digital yang relevan dengan era Industri 5.0.

Era Industri 5.0 sendiri menggabungkan teknologi canggih seperti AI, IoT, dan robotik dengan inovasi manusia. Melihat tantangan tersebut, USNI melakukan riset pada 2022 bersama Kadence International untuk memastikan arah transformasi sejalan dengan kebutuhan zaman. Riset ini memetakan kesenjangan keterampilan lulusan dengan tuntutan industri melalui diskusi dengan praktisi BUMN, platform rekrutmen, dan pelaku industri.

Hasilnya menunjukkan adanya kesenjangan nyata antara keterampilan lulusan dan kebutuhan industri, terutama kemampuan berpikir kritis, leadership, literasi digital, komunikasi efektif, dan penguasaan bahasa Inggris. 

Temuan ini kemudian diperkuat oleh literature review dari riset global McKinsey dan The World Economic Forum, yang menunjukkan kecocokan antara hasil riset lokal USNI dengan tren internasional.

Temuan inilah yang menjadi pijakan utama USNI dalam merancang arah transformasi pendidikan, memastikan setiap langkah yang diambil benar-benar relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Komitmen ini kemudian disampaikan langsung oleh Rektor Universitas Satya Negara Indonesia (USNI), Sihar P.H. Sitorus.

“Kami percaya bahwa pendidikan hari ini harus membekali mahasiswa tidak hanya dengan ilmu, tetapi juga dengan kemampuan untuk beradaptasi, berpikir kritis, dan terus belajar secara mandiri. Transformasi ini dirancang agar lulusan USNI siap bersaing secara global, namun tetap mengenali dan mengembangkan keunikan dirinya,” ujar Sihar.

Keberhasilan transformasi juga tidak lepas dari pemahaman terhadap mahasiswa yang menjadi subjek utama, yaitu Gen Z yang dikenal penuh semangat dan punya impian besar. Namun, mereka juga menjadi generasi yang paling cemas, rentan merasa tertekan karena peer-pressure dan FOMO (fear of missing out), serta masih minim pemahaman terhadap dunia kerja dan potensi dirinya. 

Menyadari karakter dan tantangan yang dihadapi Gen Z inilah, USNI merancang pendekatan pendidikan yang relevan. Berkuliah di USNI bukan sekadar proses belajar, tetapi perjalanan menemukan versi terbaik diri melalui kurikulum berbasis kewirausahaan yang kreatif dan kolaboratif, serta dukungan sistemik selama empat tahun penuh.

“Program kuliah di USNI dirancang untuk mendampingi mahasiswa bertumbuh dari awal masa kuliah hingga siap memasuki dunia kerja. Kami tidak ingin mahasiswa hanya selesai studi, tapi juga selesai mengenali dan membentuk dirinya. Karena itu, pendampingan ini kami susun secara bertahap dan berkelanjutan selama empat tahun,” jelas Sihar.

Adapun program tersebut meliputi Tahun Pertama: Self-Discovery & Time Management; Tahun Kedua: Mental Health Management & Confidence Building; Tahun Ketiga: Growth Mindset & Global Mindset; dan Tahun Keempat: Career Options & Professional Networking.

Selain berfokus pada penguatan kurikulum dan pengembangan diri mahasiswa, USNI juga memperluas transformasinya hingga ke pembaruan identitas kelembagaan. Hal ini tercermin dalam peluncuran logo sebagai penegasan arah strategis kampus ke depan.

Logo Baru: Simbol Perjalanan Jadi Versi Terbaik Diri

Logo yang baru tidak sekadar menjadi pembaruan visual, tetapi juga cerminan dari semangat perubahan dan nilai-nilai inti institusi. Kompas yang menjadi simbol utama merepresentasikan peran USNI dalam membimbing mahasiswa menjelajahi potensi diri, menavigasi tantangan zaman, dan menapaki perjalanan intelektual dengan arah yang jelas. 

“Logo baru ini tidak hanya identitas visual, tetapi juga penanda arah dan semangat baru USNI dalam menyiapkan mahasiswa yang mampu membaca zaman, menyelaraskan diri, dan menjadi agen perubahan di tengah kompleksitas global,” ujar Wakil Rektor II Universitas Satya Negara Indonesia Yosi Stefani.

Semangat logo baru ini juga tercermin nyata dalam cara USNI membentuk ekosistem pendidikan yang adaptif dan progresif. Salah satu wujud konkretnya adalah penguatan kualitas pengajaran melalui kehadiran dosen-dosen lulusan luar negeri yang membawa semangat inovatif ke dalam ruang kelas. 

Penguatan Kualitas Pengajaran dengan Dosen Lulusan Luar Negeri 

USNI menghadirkan dosen-dosen lulusan luar negeri, yang merupakan penerima beasiswa LPDP dari berbagai universitas top dunia seperti Harvard University, Monash University, University of Glasgow, University College London, Leiden Universiteit, dan masih banyak lagi. 

Kehadiran mereka memastikan mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar dengan perspektif global yang relevan, pendekatan praktikal, studi kasus lintas negara, dan mentoring inspiratif.

Wakil Rektor I dan III USNI, Dian Alanudin, menegaskan bahwa kehadiran para dosen berpengalaman global ini menjadi katalis penting dalam menciptakan ekosistem pembelajaran yang inklusif dan transformatif.

“Kami ingin mahasiswa tidak hanya belajar dari dosen, tapi juga bertumbuh bersama mereka, mendapatkan wawasan global yang membumi, serta terinspirasi untuk terus mengejar ilmu dan berkontribusi bagi bangsa. Inilah yang membedakan pengalaman belajar di USNI,” ujarnya.

Komitmen USNI dalam membangun ekosistem pendidikan yang relevan dan adaptif juga diwujudkan melalui kolaborasi strategis, baik di tingkat nasional maupun internasional. 

Di tingkat nasional, USNI bekerja sama dengan Telkom Indonesia, KOMDIGI, Unilab Perdana, LSF, Metrodata, Pharos, TapTalk, Pegadaian, OJK, Bank Mandiri, MNC Sekuritas, Mandiri Sekuritas , BSI, BNI, Dibimbing, Coding Bee, LSP Telematika, KPI, Kementerian Kelautan dan Perikanan, JakPreneur, serta masih banyak lagi.

Di kancah internasional, USNI bekerja sama dengan YOU-I Japan, Shaanxi Polytechnic University (Tiongkok), dan INTI International University (Malaysia), serta menandatangani MoU untuk program magang di Jepang bersama SENKO bagi mahasiswa FEB dan dengan PT Kibo Trading, KOEI SUISAN Co., Ltd., serta Ueda Fisheries bagi mahasiswa FPIK. 

USNI juga menjadi hub Pentahelix yang menjembatani pemerintah, media (termasuk Indozone sebagai mitra baru), komunitas, korporasi, dan universitas dalam maupun luar negeri. Sinergi ini membuka akses magang, proyek kolaboratif, dan peluang kerja bagi mahasiswa.

“Kami percaya bahwa koneksi kampus dengan dunia industri dan lembaga strategis adalah jembatan penting agar mahasiswa tidak hanya siap lulus, tetapi juga siap bekerja dan berkarya,” tutup Dian.

Lebih dari itu, sebagai bagian dari grup YADIKA, USNI bersinergi strategis dengan berbagai unit bisnis yang bergerak di sektor perhotelan, kesehatan, percetakan, properti, dan layanan pendidikan. Seluruh elemen ini menjadi bagian dari transformasi besar yang tengah dijalankan USNI. Jelajahi lebih jauh transformasi USNI dengan klik di sini.  (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya