Headline

PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.  

Fokus

Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.

Pola Makan Punya Peran Penting untuk Perlambat Laju Penyakit Kronis Pada Lansia

Despian Nurhidayat
30/7/2025 13:11
Pola Makan Punya Peran Penting untuk Perlambat Laju Penyakit Kronis Pada Lansia
Ilustrasi lansia.(Dok. Freepik)

STUDI terbaru yang dilakukan oleh tim peneliti dari Karolinska Institutet di Swedia, yang terdiri dari Adrián Carballo Casla, Amaia Calderón-Larrañaga, dan David Abbad Gomez, menemukan bahwa pola makan dapat berperan penting untuk memperlambat laju munculnya penyakit kronis pada lansia.

Dilansir dari laman Karolinska Institutet, penelitian ini dilakukan kepada lebih dari 2.400 orang lansia Swedia selama 15 tahun. Hasilnya, mereka yang konsisten menjalani pola makan sehat cenderung mengalami penumpukan penyakit kronis dengan lebih lambat. Sebaliknya, mereka yang mengonsumsi makanan dengan tingkat inflamasi tinggi seperti daging olahan, biji-bijian olahan, dan minuman manis mengalami penuaan biologis lebih cepat.

Perlu diketahui, diet pro-inflamasi adalah pola makan yang dapat memicu inflamasi tingkat rendah dalam tubuh, sebuah kondisi yang dikenal sebagai inflammaging.

Kondisi ini sering terjadi seiring bertambahnya usia dan berkontribusi pada berbagai masalah kesehatan seperti gagal jantung, stroke, depresi, dan demensia.

Dalam studi ini, para peneliti meneliti empat pola makan terkenal yaitu Mediterranean Diet, MIND Diet, Alternative Healthy Eating Index (AHEI), dan Diet tinggi makanan inflamasi.

Tiga pola makan pertama secara signifikan memperlambat timbulnya penyakit kronis, terutama yang berkaitan dengan kesehatan kardiovaskular dan kejiwaan. Sementara diet pro-inflamasi mempercepat penumpukan penyakit.

Menariknya, efek positif pola makan sehat terlihat lebih jelas pada perempuan dan individu yang berusia 78 tahun ke atas. Ini menegaskan bahwa tidak pernah ada kata terlambat untuk memperbaiki pola makan. Bahkan pada usia sangat lanjut, makanan masih punya dampak besar terhadap kualitas hidup.  (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya