Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
DOKTER spesialis anak subspesialis respirologi Darmawan Budi Setyanto mengemukakan pentingnya menciptakan lingkungan tanpa asap rokok bagi ibu hamil guna mencegah stunting pada janin.
Darmawan mengatakan, dalam mendukung hal tersebut, salah satunya diperlukan peran kerja sama keluarga hingga komunitas.
"Dengan kerja sama dan dukungan dari orang sekitar dan komunitas, ibu hamil dapat mengurangi pajanan asap rokok dan risiko stunting pada
janin," kata Darmawan, yang tergabung dalam Anggota Unit Kerja Koordinasi Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dikutip Selasa (29/7).
Darmawan mengatakan pajanan rokok pada ibu hamil berdampak risiko stunting seperti kelahiran bayi dengan berat badan rendah (BBLR) hingga zat berbahaya yang dapat menghambat pertumbuhan janin, termasuk perkembangan tulang dan jaringan tubuh lainnya.
Dalam mengurangi paparan asap rokok dan risiko stunting pada janin, ibu hamil yang tinggal di lingkungan perokok bisa mengambil beberapa langkah seperti meminta keluarga maupun tamu yang berkunjung untuk tidak merokok di dalam rumah.
Hal itu juga bisa dilakukan dengan memberitahu keluarga maupun orang sekitar tentang bahaya paparan asap rokok bagi ibu hamil dan janin.
"Buat aturan rumah tangga yang melarang merokok di dalam rumah untuk mengurangi paparan asap rokok," tegas Darmawan
Kemudian, rumah perlu memiliki ventilasi yang baik untuk mengurangi konsentrasi asap rokok di dalam ruangan.
Ibu hamil, kata Darmawan, disarankan jika memungkinkan untuk menghindari pergi ke tempat-tempat yang banyak asap rokok, seperti restoran atau kafe yang membolehkan merokok.
Dokter itu mengatakan keluarga dapat mendukung ibu hamil dengan tidak merokok di dalam rumah dan membantu menciptakan lingkungan yang tanpa asap rokok.
Peran orang sekitar terutama keluarga dapat membantu mengawasi dan mengingatkan ibu hamil untuk menghindari tempat-tempat yang banyak asap rokok.
"Jika ada anggota keluarga yang merokok, orang sekitar dapat membantu mereka berhenti merokok dengan memberikan dukungan dan motivasi," ujar dia.
Tidak hanya dari keluarga, Darmawan menyarankan komunitas dapat membantu mengatur lingkungan untuk menciptakan ruang publik yang bebas asap rokok.
Dukungan bagi ibu hamil dari komunitas juga bisa dengan menyediakan informasi dan sumber daya untuk membantu mereka mengurangi paparan asap rokok dan risiko stunting.
"Komunitas dapat mengadakan kampanye anti-rokok untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya rokok dan pentingnya menciptakan lingkungan yang bebas asap rokok," kata dia. (Ant/Z-1)
Rokok tidak hanya membunuh perokok aktif, tetapi juga mengancam nyawa perokok pasif yang menghirup asapnya. Meskipun tidak merokok, mereka tetap terpapar zat beracun yang memicu penyakit.
Pneumonia tetap menjadi salah satu penyebab utama kematian anak di seluruh dunia
Salah satu yang bisa tingkatkan risiko pneumonia pada anak adalah asap rokok. Namun, selain asap rokok, juga terdapat hal-hal lain yang bisa tingkatkan risiko pneumonia pada anak.
Pasar rokok elektrik atau vaping terus berkembang, Inovasi dan keberlanjutan produk vaping jadi salah satu kunci untuk bersaing di market Tanah Air.
Kebiasaan yang sering kali dianggap sepele ternyata dapat menjadi pemicu munculnya penyakit kanker, lalu kegiatan sepele seperti apa yang dapat memicu kanker? Ini daftarnya.
PROFESOR Entomologi Medis di London School of Hygiene & Tropical Medicine, Prof. James Logan, menemukan fakta bahwa ibu hamil ternyata lebih disukai nyamuk dan sering digigit oleh nyamuk
Studi dari University of Durham dan Dewan Riset Medis Gambia menunjukkan ibu hamil menghembuskan karbon dioksida lebih banyak karena kenaikan berat badan
Penelitian menunjukkan ibu-ibu di Indonesia lebih dari 30%-40% anemia yang berdampak pada lemahnya imunitas tubuh.
Saat ibunya diimunisasi maka zat antibodi-nya akan bisa masuk melalui plasenta dan saluran tali pusar ke si bayi
Masalah stunting di Indonesia belum kunjung reda. Namun, infeksi tersembunyi seperti Respiratory Syncytial Virus (RSV) ternyata bisa memicu lahirnya bayi stunting.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved