Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
OLAHRAGA atau aktivitas fisik di akhir pekan secara rutin ternyata memiliki manfaat yang sangat baik untuk mengurangi risiko masalah kecemasan. Hal tersebut diungkapkan dalam riset 'The association between weekend warrior physical activity pattern and anxiety: evidence from a U.S. population-based study' yang ditulis tim ilmuwan dari Universitas Yangzhou, Tiongkok dan Universitas Waseda, Jepang.
Penelitian tersebut melibatkan 13.740 orang dewasa di Amerika Serikat (AS) yang kemudian membaginya menjadi 4 kategori antara lain kelompok tidak aktif, kurang aktif, aktif secara teratur, dan kelompok WW (Weekend Warrior) sebutan bagi orang yang melakukan olahraga atau aktivitas fisik pada akhir pekan.
Peserta diklasifikasikan sebagai kelompok tidak aktif ketika aktivitas fisik intensitas sedang hingga berat (MVPA) mereka berjumlah nol. Individu dikelompokkan kurang aktif jika MVPA mereka kurang dari 150 menit per minggu. Mereka yang memenuhi atau melebihi 150 menit MVPA setiap minggu dikategorikan sebagai WW ketika berolahraga 1 atau 2 kali per minggu atau aktif secara teratur berolahraga setidaknya 3 kali per minggu.
Berdasarkan pedoman aktivitas fisik untuk warga AS, orang dewasa harus melakukan setidaknya 150 menit hingga 300 menit aktivitas fisik aerobik intensitas sedang per minggu, atau 75 menit hingga 150 menit aktivitas fisik intensitas kuat per minggu, atau kombinasi yang setara dari aktivitas fisik intensitas sedang dan kuat.
"Individu yang diklasifikasikan sebagai kurang aktif, WW, dan aktif secara teratur menunjukkan risiko kecemasan yang secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang diidentifikasi sebagai tidak aktif," tulis hasil penelitian tersebut.
Analisis subkelompok mengungkapkan hubungan yang signifikan antara pola WW dan risiko kecemasan yang lebih rendah pada populasi berpenghasilan menengah dan rendah. Sementara hubungan ini tidak signifikan pada kelompok berpenghasilan tinggi, yang menunjukkan bahwa pola WW dapat berfungsi sebagai pendekatan terapeutik untuk mengurangi kecemasan di wilayah yang kurang beruntung secara ekonomi.
Selain itu, pola WW dikaitkan dengan risiko kecemasan yang lebih rendah di antara individu dengan diabetes, meskipun hubungan pada populasi non-diabetes menunjukkan tren menuju signifikansi
Studi longitudinal terhadap remaja Tiongkok (usia 9–19) menemukan bahwa seiring bertambahnya usia, MVPA hari kerja menurun sementara aktivitas ringan akhir pekan dan hari libur meningkat. Khususnya, MVPA akhir pekan dikaitkan dengan tingkat kecemasan yang lebih rendah setelah enam bulan.
"Mekanisme yang mendasari hubungan antara olahraga dan kecemasan melibatkan beberapa proses neurobiologis. Pertama, olahraga meredakan kecemasan dengan mengurangi S-nitrosilasi protein gephyrin di amígdala basolateral, meningkatkan neurotransmisi GABAergik dan meredakan gejala kecemasan," jelasnya.
Kedua, laktilasi yang diinduksi oleh olahraga meningkatkan laktilasi protein sinaptik kortikal, terutama protein 91 yang terkait dengan sinaptosom, yang mendukung integritas sinaptik dan meningkatkan ketahanan stres.
Selain itu, olahraga memodulasi sistem noradrenergik dan galaninergik, terutama dalam kondisi stres, yang selanjutnya memengaruhi perilaku yang berhubungan dengan kecemasan. Sensitivitas kecemasan memediasi hubungan antara frekuensi olahraga dan gejala kecemasan dan depresi.
Terakhir, korteks prefrontal medial hingga sirkuit amigdala basolateral memainkan peran penting dalam efek ansiolitik ini, dengan latihan fisik memperkuat jalur ini untuk meningkatkan ketahanan terhadap stres lingkungan. (Iam/M-3)
Organisasi kesehatan seperti WHO menyarankan minimal 150 menit olahraga sedang per minggu atau sekitar 30 menit per hari selama 5 hari.
Agar tubuh lebih aktif, baiknya berdiri dan jalan setiap 30 hingga 60 menit saat duduk lama, olahraga ringan minimal 20 sampai 30 menit per hari
Aktivitas fisik ringan hingga sedang seperti dance selama 15 menit setiap hari dapat langsung meningkatkan fungsi sistem pernapasan.
Komunitas ini diharapkan menjadi wadah yang tepat untuk warga dalam menikmati aktivitas water sport dengan lebih baik dan nyaman.
OLAHRAGA padel saat ini begitu viral dengan banyak kalangan yang memainkan olahraga ini. Mulai dari kalangan figur publik hingga warga umum, padel menjadi kecintaan baru.
Empat pesepakbola wanita berdarah Belanda resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) untuk memperkuat Timnas Sepak Bola Putri Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved