Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
PENELITIAN baru menemukan bahwa menambahkan lima menit olahraga saja sehari dapat membantu sedikit menurunkan tekanan darah Anda. Tekanan darah ideal adalah 120/80 mm Hg dengan angka yang lebih besar mengukur tekanan di arteri saat jantung memompa darah setiap kali berdetak dan angka yang lebih rendah mengukur tekanan saat jantung berelaksasi.
Penelitian tersebut menemukan bahwa rata-rata angka teratas turun 0,68 mm Hg dan angka terbawah turun 0,54 mm Hg dengan tambahan lima menit olahraga sehari. "Jumlahnya relatif kecil, tetapi perbedaan apa pun membantu," kata Jo Blodgett, seorang peneliti senior di University College London dan penulis pertama penelitian tersebut, belum lama ini.
"Banyak orang tidak cukup berolahraga. Daripada berpikir, 'Saya perlu berolahraga dari nol hingga 60 menit,' Anda dapat memulainya dari yang kecil. Kemudian ketika Anda merasa nyaman dengan itu, Anda dapat meningkatkan intensitasnya dari waktu ke waktu."
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, tekanan darah tinggi memengaruhi sekitar 1,3 miliar orang dewasa di seluruh dunia. Sebagai penyebab utama kematian dini di seluruh dunia, tekanan darah tinggi dikenal sebagai pembunuh diam-diam karena tidak memiliki gejala dan dapat menyebabkan stroke, serangan jantung, gagal jantung, dan kerusakan ginjal.
Olahraga telah lama direkomendasikan bagi penderita tekanan darah tinggi atau hipertensi. Akan tetapi, para peneliti mengatakan sebagian besar penelitian berfokus pada dampak periode olahraga terstruktur selama 30 menit atau lebih.
Penelitian baru ini menyoroti sejumlah kecil olahraga tambahan--yang mungkin dianggap lebih mudah dikelola oleh banyak orang--dikaitkan dengan sedikit penurunan tekanan darah. "Kami mengamati hari selama 24 jam dan bertanya, 'Jika Anda mengubah hanya lima menit di antara dua perilaku, apa yang terjadi pada tekanan darah orang tersebut?'" kata Blodgett.
"Kami menemukan bahwa mengganti perilaku apa pun dengan olahraga selama lima menit akan memberikan dampak."
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Circulation tersebut menganalisis tekanan darah dan data aktivitas yang dikumpulkan dari lebih dari 14.000 partisipan dalam studi yang dilakukan di Belanda, Australia, Denmark, Finlandia, dan Inggris Raya. Para partisipan melanjutkan rutinitas harian mereka, tetapi dengan perangkat akselerometer yang dipasang di paha mereka untuk mengukur aktivitas mereka.
Aktivitas harian partisipan dibagi menjadi enam kategori: tidur, perilaku tidak banyak bergerak, berjalan lambat, berjalan cepat, berdiri, dan upaya mirip olahraga seperti berlari, bersepeda, atau berjalan menanjak atau menaiki tangga. Tim tersebut kemudian memodelkan secara statistik yang akan terjadi jika seseorang mengubah satu perilaku menjadi perilaku lain untuk memperkirakan dampak pada tekanan darah untuk setiap skenario.
Studi tersebut menemukan bahwa bahkan aktivitas seperti olahraga tambahan selama lima menit per hari dikaitkan dengan penurunan tekanan darah, meskipun setidaknya diperlukan 20 hingga 27 menit olahraga sehari sebelum penurunan tekanan darah yang signifikan secara klinis diamati. Ini temuan yang konsisten dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia yaitu 150 menit olahraga seminggu.
Meskipun demikian, Blodgett mengatakan bahwa ia berharap bahwa temuan mereka tentang aktivitas fisik selama lima menit akan membantu mendorong orang untuk mengubah gaya hidup. "Jumlah kecil itu--perubahan lima menit--benar-benar memberikan sesuatu yang lebih dapat dicapai oleh orang-orang. Tidak harus seperti lari selama 30 menit atau bersepeda selama satu jam’ Bisa dengan naik tangga daripada naik lift," katanya.
Naveed Sattar, seorang profesor kedokteran kardiometabolik di Universitas Glasgow, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, mengatakan bahwa hal itu memberikan lebih banyak wawasan tentang jenis aktivitas yang membantu menurunkan tekanan darah.
"Penekanan di sini yaitu salah satu hal yang memengaruhi tekanan darah seseorang adalah seberapa banyak aktivitas yang mereka lakukan atau olah raga," katanya. "Jika orang dapat melakukan olah raga dalam waktu singkat--5, 10, 15 menit--mereka akan mampu menjaga tekanan darah mereka tetap rendah."
Ada sejumlah faktor yang dapat menyebabkan atau berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi, termasuk genetika, gaya hidup yang tidak banyak bergerak, merokok, pola makan yang buruk, atau asupan alkohol yang berlebihan. Para peneliti telah menemukan bahwa stres dan kecemasan juga dapat meningkatkan tekanan darah untuk sementara waktu.
Bryan Williams, kepala ilmuwan dan petugas medis di British Heart Foundation, yang mendanai penelitian tersebut, mengatakan dalam satu pernyataan bahwa temuan tersebut menggambarkan bahwa orang tidak perlu membuat perubahan gaya hidup yang drastis untuk meningkatkan tekanan darah mereka. Perubahan sederhana yang sangat penting adalah awal yang baik.
"Beraktivitas fisik tidak selalu mudah. Namun, seperti yang diilustrasikan dalam penelitian ini, hal itu tidak perlu terstruktur atau melibatkan pergi ke pusat kebugaran," katanya. "Semua yang meningkatkan detak jantung Anda dapat membantu." (The Washington Post/I-2)
Organisasi kesehatan seperti WHO menyarankan minimal 150 menit olahraga sedang per minggu atau sekitar 30 menit per hari selama 5 hari.
Agar tubuh lebih aktif, baiknya berdiri dan jalan setiap 30 hingga 60 menit saat duduk lama, olahraga ringan minimal 20 sampai 30 menit per hari
Aktivitas fisik ringan hingga sedang seperti dance selama 15 menit setiap hari dapat langsung meningkatkan fungsi sistem pernapasan.
Komunitas ini diharapkan menjadi wadah yang tepat untuk warga dalam menikmati aktivitas water sport dengan lebih baik dan nyaman.
OLAHRAGA padel saat ini begitu viral dengan banyak kalangan yang memainkan olahraga ini. Mulai dari kalangan figur publik hingga warga umum, padel menjadi kecintaan baru.
Empat pesepakbola wanita berdarah Belanda resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) untuk memperkuat Timnas Sepak Bola Putri Indonesia.
TIM peneliti asal Korea Selatan berhasil menciptakan inovasi baru pengalihan molekuler yang bisa membalikkan transisi sel kanker menjadi tidak ganas.
Vitamin D kerap diasosiasikan sebagai suplemen yang mampu memperlambat penuaan. Vitamin D memang penting untuk membangun otot dan tulang.
Penelitian ini berawal dari kearifan lokal masyarakat Jawa yang telah lama memanfaatkan sarang tawon angkut-angkut untuk menyembuhkan luka, terutama pada bekas khitan.
Perpanjangan kerja sama ini merupakan tonggak penting hubungan dan kolaborasi kedua perguruan tinggi yang telah berjalan selama 10 tahun.
Para peneliti dari Vesuvius Challenge berhasil menguraikan gulungan naskah PHerc. 172 yang terkubur akibat letusan Gunung Vesuvius, mengungkap judul dan penulisnya.
Jika kita menyeduh kopi, butiran kopi bubuk akan terekspos air panas. Air panas ini akan mengekstraksi komponen yang dikandung kopi seperti aroma, minyak, dan bagian lainnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved