Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PENELITIAN baru menemukan bahwa menambahkan lima menit olahraga saja sehari dapat membantu sedikit menurunkan tekanan darah Anda. Tekanan darah ideal adalah 120/80 mm Hg dengan angka yang lebih besar mengukur tekanan di arteri saat jantung memompa darah setiap kali berdetak dan angka yang lebih rendah mengukur tekanan saat jantung berelaksasi.
Penelitian tersebut menemukan bahwa rata-rata angka teratas turun 0,68 mm Hg dan angka terbawah turun 0,54 mm Hg dengan tambahan lima menit olahraga sehari. "Jumlahnya relatif kecil, tetapi perbedaan apa pun membantu," kata Jo Blodgett, seorang peneliti senior di University College London dan penulis pertama penelitian tersebut, belum lama ini.
"Banyak orang tidak cukup berolahraga. Daripada berpikir, 'Saya perlu berolahraga dari nol hingga 60 menit,' Anda dapat memulainya dari yang kecil. Kemudian ketika Anda merasa nyaman dengan itu, Anda dapat meningkatkan intensitasnya dari waktu ke waktu."
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, tekanan darah tinggi memengaruhi sekitar 1,3 miliar orang dewasa di seluruh dunia. Sebagai penyebab utama kematian dini di seluruh dunia, tekanan darah tinggi dikenal sebagai pembunuh diam-diam karena tidak memiliki gejala dan dapat menyebabkan stroke, serangan jantung, gagal jantung, dan kerusakan ginjal.
Olahraga telah lama direkomendasikan bagi penderita tekanan darah tinggi atau hipertensi. Akan tetapi, para peneliti mengatakan sebagian besar penelitian berfokus pada dampak periode olahraga terstruktur selama 30 menit atau lebih.
Penelitian baru ini menyoroti sejumlah kecil olahraga tambahan--yang mungkin dianggap lebih mudah dikelola oleh banyak orang--dikaitkan dengan sedikit penurunan tekanan darah. "Kami mengamati hari selama 24 jam dan bertanya, 'Jika Anda mengubah hanya lima menit di antara dua perilaku, apa yang terjadi pada tekanan darah orang tersebut?'" kata Blodgett.
"Kami menemukan bahwa mengganti perilaku apa pun dengan olahraga selama lima menit akan memberikan dampak."
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Circulation tersebut menganalisis tekanan darah dan data aktivitas yang dikumpulkan dari lebih dari 14.000 partisipan dalam studi yang dilakukan di Belanda, Australia, Denmark, Finlandia, dan Inggris Raya. Para partisipan melanjutkan rutinitas harian mereka, tetapi dengan perangkat akselerometer yang dipasang di paha mereka untuk mengukur aktivitas mereka.
Aktivitas harian partisipan dibagi menjadi enam kategori: tidur, perilaku tidak banyak bergerak, berjalan lambat, berjalan cepat, berdiri, dan upaya mirip olahraga seperti berlari, bersepeda, atau berjalan menanjak atau menaiki tangga. Tim tersebut kemudian memodelkan secara statistik yang akan terjadi jika seseorang mengubah satu perilaku menjadi perilaku lain untuk memperkirakan dampak pada tekanan darah untuk setiap skenario.
Studi tersebut menemukan bahwa bahkan aktivitas seperti olahraga tambahan selama lima menit per hari dikaitkan dengan penurunan tekanan darah, meskipun setidaknya diperlukan 20 hingga 27 menit olahraga sehari sebelum penurunan tekanan darah yang signifikan secara klinis diamati. Ini temuan yang konsisten dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia yaitu 150 menit olahraga seminggu.
Meskipun demikian, Blodgett mengatakan bahwa ia berharap bahwa temuan mereka tentang aktivitas fisik selama lima menit akan membantu mendorong orang untuk mengubah gaya hidup. "Jumlah kecil itu--perubahan lima menit--benar-benar memberikan sesuatu yang lebih dapat dicapai oleh orang-orang. Tidak harus seperti lari selama 30 menit atau bersepeda selama satu jam’ Bisa dengan naik tangga daripada naik lift," katanya.
Naveed Sattar, seorang profesor kedokteran kardiometabolik di Universitas Glasgow, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, mengatakan bahwa hal itu memberikan lebih banyak wawasan tentang jenis aktivitas yang membantu menurunkan tekanan darah.
"Penekanan di sini yaitu salah satu hal yang memengaruhi tekanan darah seseorang adalah seberapa banyak aktivitas yang mereka lakukan atau olah raga," katanya. "Jika orang dapat melakukan olah raga dalam waktu singkat--5, 10, 15 menit--mereka akan mampu menjaga tekanan darah mereka tetap rendah."
Ada sejumlah faktor yang dapat menyebabkan atau berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi, termasuk genetika, gaya hidup yang tidak banyak bergerak, merokok, pola makan yang buruk, atau asupan alkohol yang berlebihan. Para peneliti telah menemukan bahwa stres dan kecemasan juga dapat meningkatkan tekanan darah untuk sementara waktu.
Bryan Williams, kepala ilmuwan dan petugas medis di British Heart Foundation, yang mendanai penelitian tersebut, mengatakan dalam satu pernyataan bahwa temuan tersebut menggambarkan bahwa orang tidak perlu membuat perubahan gaya hidup yang drastis untuk meningkatkan tekanan darah mereka. Perubahan sederhana yang sangat penting adalah awal yang baik.
"Beraktivitas fisik tidak selalu mudah. Namun, seperti yang diilustrasikan dalam penelitian ini, hal itu tidak perlu terstruktur atau melibatkan pergi ke pusat kebugaran," katanya. "Semua yang meningkatkan detak jantung Anda dapat membantu." (The Washington Post/I-2)
Banyak tempat olahraga yang digunakan masyarakat menengah ke bawah sehingga omzet yang didapatkan juga terbilang rendah.
Asisten profesor peneliti di Universitas Politeknik Hong Kong, menyebut jika kita memilih berolahraga di pagi hari, sebelum makan, berpotensi menurunkan berat badan lebih banyak
KEMENTERIAN Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melakukan kerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk meluncurkan program beasiswa keolahragaan.
Ingin olahraga mudah yang bisa bantu diet? Pelajari teknik latihan 12-3-30 yang sedang tren dan cocok untuk pemula.
Menyesuaikan jenis olahraga dengan kepribadian dapat meningkatkan kebugaran dan menurunkan stres.
Olahraga adalah kunci tubuh sehat, pikiran kuat, dan hidup seimbang. Dilakukan dengan konsisten dan benar, olahraga dapat memperpanjang usia dan meningkatkan kualitas hidup
Ahli biologi, Joan Robert, berpendapat bahwa tubuh akan menghasilkan hormon melatonin ketika kita tidur dalam keadaan lampu dimatikan.
BAB terlalu sering atau terlalu jarang dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan mendasar.
C-Hub atau Connectivity Hub dirancang untuk menjadi pusat dinamis bagi penelitian interdisipliner, pertukaran budaya, dan keunggulan akademik.
TIM peneliti asal Korea Selatan berhasil menciptakan inovasi baru pengalihan molekuler yang bisa membalikkan transisi sel kanker menjadi tidak ganas.
Vitamin D kerap diasosiasikan sebagai suplemen yang mampu memperlambat penuaan. Vitamin D memang penting untuk membangun otot dan tulang.
Penelitian ini berawal dari kearifan lokal masyarakat Jawa yang telah lama memanfaatkan sarang tawon angkut-angkut untuk menyembuhkan luka, terutama pada bekas khitan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved