Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Ratusan Atlet Disabilitas Ikuti Kejuaran Tenis Meja Inklusif Terbesar

Media Indonesia
09/8/2025 16:31
Ratusan Atlet Disabilitas Ikuti Kejuaran Tenis Meja Inklusif Terbesar
Ilustrasi(Dok Ist)

NATIONAL Paralympic Committee Indonesia (NPCI) DKI Jakarta bersama Yayasan Inklusi Pelita Bangsa (YIPB) menggelar NPCI DKI Jakarta Table Tennis Championship 2025 bertema Mendobrak Batas.

Turnamen yang digelar pada 8-10 Agustus di Pluit Village Mall, Jakut, ini bukan hanya ajang kompetisi memperingati HUT ke-80 RI, tapi juga simbol nyata olahraga tanpa batas yang menyatukan atlet disabilitas dan non-disabilitas dalam satu panggung setara dan kompetitif.

Ketua Pelaksana NPCI DKI Jakarta Table Tennis Championship 2025 Cahaya Manthovani mengatakan kejuaraan ini jadi salah satu cara mengenalkan kemampuan atlet disabilitas sekaligus mencari bibit baru atlet untuk dapat bertanding di Paraseagames 2026 dan Paralympic 2028.

“Kami juga ingin menunjukkan disabilitas bukan penghalang untuk berprestasi. Justru mereka memiliki semangat dan potensi besar yang bisa jadi inspirasi kita semua,” ujar Cahaya, Jumat (8/8).

Cahaya berharap melalui kegiatan ini peserta disabilitas dan non-disabilitas bisa saling belajar, saling mendukung, dan tumbuh bersama menguji batas diri lewat semangat olahraga.

Ajang ini diikuti 335 atlet terdiri dari 128 atlet disabilitas dari 13 provinsi dan lebih dari 200 peserta umum. Para peserta akan bertanding memperebutkan total hadiah Rp180 juta sehingga menjadikan ini sebagai salah satu kejuaraan tenis meja inklusif terbesar di Tanah Air.
Provinsi dengan atlet peraih medali terbanyak akan memperebutkan trofi Piala NPCI DKI Jakarta untuk kategori umum dan disabilitas.

Chef de Mission (CDM) Paralimpiade Reda Manthovani mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari persiapan memantau performa atlet yang akan bertanding pada Paraseagames Januari 2026. “Mereka bermain di sini guna menguji kemampuan dan pemanasan, sehingga bisa mengetahui level mereka sebelum berlaga,” ujarnya.

Sejauh ini persiapan atlet dilakukan di Pelatnas Karanganyar, Jawa Tengah. Namun, keberhasilan tak cuma ditentukan aspek teknis, tetapi juga memerlukan dukungan dari berbagai pihak. 

“Sebagai CDM, tugas saya adalah mengorkestrasikan dukungan penuh agar target juara umum di Paraseagames bisa tercapai,” tegas pria yang juga menjabat Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) ini.

Ketua NPCI DKI Yasin Onasie menjelaskan turnamen ini jadi yang pertama menggabungkan atlet disabilitas dan non-disabilitas pada satu kejuaraan. “Kami ingin berikan pemahaman bagi masyarakat bahwa atlet disabilitas memiliki kemampuan dan kepercayaan diri yang setara untuk berkompetisi bersama atlet non-disabilitas dalam semangat sportivitas dan persatuan melalui olahraga,” tuturnya.

Namun, pertandingan tetap mengikuti klasifikasi yang berlaku, seperti membedakan atlet disabilitas dan umum, dan untuk atlet disabilitas pun dibedakan berdasarkan kategori kursi roda, amputasi, atau standing.
Ia mengakui dengan dukungan YIPB dan Jamintel Reda Manthovani dalam ajang ini mendapat sorotan besar termasuk pemilihan lokasi di mal.

Ketua Dewan Pembina YIPB Maya Miranda Ambarsari mengatakan turnamen di ruang publik jadi cara efektif menghapus batas atlet disabilitas dan masyarakat umum. “Kami ingin menunjukkan olahraga bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga ruang untuk saling memahami, menghargai, dan mendukung satu sama lain,” ujarnya.

Ia menjelaskan pemilihan Mal Pluit Village sebagai lokasi juga jadi bagian misi agar masyarakat menyaksikan semangat perjuangan atlet, dan terlibat merayakan kemerdekaan dengan cara inspiratif dan membangun.

Selain itu, kehadiran Menteri Agraria dan Tata Ruang Nusron Wahid, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, dan public figure seperti Raffi Ahmad, Denny Sumargo, dan Jusuf Hamka sebagai bentuk dukungan simbolis dan kepedulian terhadap gerakan inklusi. “Dengan hadirnya tokoh publik, kami harap pesan inklusivitas ini bisa menjangkau lebih banyak pihak sehingga gerakan ini terus berlanjut,” pungkas Maya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya