Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca sepekan ke depan, menyusul terbentuknya sistem tekanan rendah dan aktivitas dinamika atmosfer yang meningkat di wilayah Indonesia. BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di kawasan Indonesia bagian timur dan sejumlah wilayah lainnya yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem.
Dalam keterangannya, BMKG menyebutkan bahwa dua bibit siklon tropis, yakni 91S dan 97S, tengah berkembang di wilayah selatan ekuator dan berpotensi memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di Indonesia.
“Bibit siklon 91S terpantau berada di wilayah Samudra Hindia barat daya Banten, dengan kecepatan angin maksimum 15 knot dan tekanan udara minimum 1008 hPa,” terang BMKG.
“Sementara bibit siklon 97S berada di Teluk Carpentaria, bagian timur sebelah selatan Papua Selatan, dengan kecepatan angin maksimum 30 knot dan tekanan udara minimum 1003 hPa," jelasnya.
Kehadiran dua sistem tekanan rendah ini, lanjut BMKG, memicu peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat serta gelombang tinggi, terutama di wilayah pesisir selatan Papua Selatan.
Tak hanya itu, peningkatan aktivitas dinamika atmosfer juga diperkuat oleh sejumlah fenomena global, seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Kelvin, gelombang Rossby Ekuator, serta gelombang Low Frequency. “Kombinasi fenomena ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan konvektif, yang berperan dalam terbentuknya hujan lebat dan cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia,” jelas BMKG.
BMKG juga mencatat adanya sirkulasi siklonik di Selat Karimata dan Laut Andaman utara Aceh, yang mendorong terbentuknya daerah konvergensi—atau pertemuan angin—yang berpotensi meningkatkan curah hujan secara signifikan.
Untuk periode 22 hingga 24 April 2025, cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan akan didominasi oleh kondisi berawan hingga hujan ringan. Namun, masyarakat perlu mewaspadai hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang berpotensi disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah:
Hujan Lebat di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan. Angin Kencang di Pesisir Papua Selatan.
Pada periode 25 hingga 28 April 2025, cuaca diprediksi masih dalam pola yang sama, dengan dominasi kondisi berawan hingga hujan ringan, disertai potensi hujan sedang hingga lebat di beberapa wilayah berikut:
Hujan Lebat di Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
Menyikapi potensi cuaca ekstrem yang masih dapat berkembang, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengambil langkah antisipatif.
“Waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir,” tulis BMKG dalam pernyataannya. “Hindari aktivitas di ruang terbuka saat hujan petir, serta jauhi pohon atau bangunan yang sudah rapuh ketika terjadi angin kencang.”
BMKG juga mengingatkan agar masyarakat berhati-hati di jalanan yang licin serta meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.
“Pantau terus informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG seperti situs web [www.bmkg.go.id](http://www.bmkg.go.id), media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG,” lanjut imbauan tersebut.
Dengan kondisi atmosfer yang masih dinamis, BMKG menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi perubahan cuaca yang dapat terjadi secara tiba-tiba. “Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan,” tutup BMKG. (H-3)
Waspadai banjir rob di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah, karena air laut pasang masih berlangsung dengan ketinggian maksimum 1 meter.
Daerah perlambatan kecepatan angin atau konfluensi terpantau memanjang dari perairan Barat-Bengkulu hingga Barat-Sumatera Barat, di pesisir selatan Jawa Timur hingga Jawa Tengah
Air laut pasang (rob) tersebut berdampak terhadap sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah seperti Pekalongan, Kendal, Semarang, Demak, Jepara dan Pati.
Puncak musim kemarau di Riau berlangsung pada Juli, berbeda dengan mayoritas wilayah Indonesia yang puncaknya terjadi di Agustus.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk Rabu, 23 Juli 2025, dengan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah
BMKG merilis prakiraan cuaca 21 Juli 2025: waspadai gelombang tinggi, hujan petir, dan potensi banjir rob di berbagai wilayah Indonesia.
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk udara kabur, cerah berawan, berawan, berawan tebal, hujan ringan
GEMPA bumi bermagnitudo 6,0 yang mengguncang wilayah Poso, Sulawesi Tengah, pada Rabu (23/7) pukul 21.06 WITA, mengakibatkan tiga rumah warga mengalami kerusakan.
BMKG mencatat sebanyak 11 gempa susulan terjadi setelah gempa utama bermagnitudo 6,0 yang mengguncang wilayah Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (24/7) malam.
Poso, Provinsi Sulawesi Tengah diguncang gempa bumi, Kamis (24/7). Gempa bumi itu merupakan gempa dangkal dan tidak berpotensi tsunami
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved