Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
MENJELANG pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT), banyak siswa kelas XII SMA mengalami tekanan mental yang cukup tinggi.
Psikiater yang juga dosen Fakultas Kedokteran IPB University, Riati Sri Hartini, mengungkapkan bahwa tantangan psikologis yang dihadapi siswa menjelang ujian ini cukup kompleks dan perlu menjadi perhatian semua pihak.
"Yang paling sering dialami siswa adalah stres dan kecemasan, rasa kurang percaya diri, serta tekanan untuk berhasil," ujar Riati saat dihubungi melalui pesan WhatsApp.
Riati menjelaskan bahwa stres dan kecemasan bisa bersumber dari dua sisi, yakni faktor internal dan eksternal.
Dari sisi internal, siswa biasanya diliputi rasa takut menghadapi soal yang sulit, kekhawatiran tidak mampu menjawab, dan cemas terhadap hasil ujian.
"Ketakutan ini bisa mengganggu kognitif siswa. Akibatnya, mereka sulit berkonsentrasi dan performa saat ujian bisa terganggu," jelasnya.
Sementara dari faktor eksternal, siswa kerap tertekan oleh padatnya jadwal belajar di kelas akhir dan banyaknya kegiatan akademik tambahan.
"Mulai dari kelas tiga, ritme belajar berubah drastis. Jadwal makin padat dan tekanan untuk sukses dari sekolah maupun keluarga makin terasa. Ini bisa menyebabkan kejenuhan bahkan burnout," katanya.
Rasa kurang percaya diri juga menjadi masalah yang cukup signifikan. Menurut Riati, meskipun siswa telah mengikuti berbagai persiapan, mereka tetap bisa merasa tidak yakin.
"Sering kali, rasa tidak percaya diri ini muncul karena merasa persiapannya tidak maksimal. Padahal secara objektif sebenarnya mereka mampu. Harapan yang tinggi dari keluarga atau sekolah bisa menjadi beban psikologis tersendiri," tuturnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, Riati menekankan pentingnya persiapan menyeluruh, baik dari sisi akademis maupun mental.
"Persiapan tidak bisa instan. Butuh proses panjang yang mencakup manajemen stres, penguatan akademik, dan pengelolaan emosi," ujarnya.
Ia menyarankan beberapa langkah konkret seperti teknik relaksasi napas, meditasi, dan penyadaran emosi.
"Menarik napas dengan tenang bisa meningkatkan oksigenasi otak, yang membantu fokus dan ketenangan. Meditasi pun bisa membantu melatih konsentrasi," jelasnya.
Selain itu, siswa juga perlu belajar mengenali dan melepaskan emosinya.
"Bisa lewat journaling, self-talk, atau menyalurkan emosi ke aktivitas positif seperti olahraga atau hobi," tambah Riati.
Ia menegaskan bahwa teknik ini sebaiknya dilakukan secara rutin, bukan hanya saat stres.
"Dengan kebiasaan ini, siswa akan lebih siap menghadapi situasi yang menantang," pungkasnya. (Z-1)
Siswa harus dipersiapkan sukses pada abad ke-21 sebagai inovator dan pemecah masalah yang kreatif sejak usia dini.
Pendekatan sekolah terhadap siswa pada hari pertama bisa menjadi penentu bagaimana anak akan menjalani proses pendidikan selanjutnya.
Cak Imin menyatakan 100 Sekolah Rakyat rintisan yang memanfaatkan aset bangunan milik negara telah siap beroperasi dan diresmikan Presiden Prabowo Subianto.
Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menyampaikan pesan pada seluruh murid baru madrasah untuk menjadi pemimpin bangsa di masa depan yang berilmu, berakhlak, dan berjiwa jujur.
Maulida Nur Athiyah, 12. Ia merupakan siswa Sekolah Rakyat Menengah Pertama 8 Abiyoso Cimahi, Jawa Barat.
Penerapan TKA membutuhkan pengawasan juga pendampingan. Hal ini sebagai upaya menjamin objektivitas serta validitas hasil sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan.
Sebagai percontohan, Puskesmas Tiban Baru telah memulai pemeriksaan di SMPN 20, Kecamatan Sekupang.
Side hustle adalah bisnis sampingan yang tidak hanya menghasilkan pendapatan tambahan, tetapi juga membuka peluang karier dan kewirausahaan yang berkelanjutan.
Kedatangan mereka ke Jatim patut mendapat apresiasi dan rasa bangga atas prestasi para pelajar asal Papua penerima Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM)
PJI Company of the Year Competition menjadi panggung bagi 12 perusahaan siswa SMA dan SMK terbaik di Indonesia untuk menampilkan inovasi bisnis berbasis keberlanjutan.
Setelah melalui proses seleksi dan pengarahan, 45 siswa SMA/SMK dari 3 Kabupaten, yaitu Purwakarta, Subang dan Karawang, diberangkatkan ke Dodik Rindam 3 Siliwangi.
Tim pelajar asal Indonesia memperkenalkan inovasi filter udara ramah lingkungan yang terbuat dari eceng gondok dan ampas kopi—dua bahan alami yang berlimpah di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved