Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
STRES dan kecemasan adalah reaksi alami tubuh terhadap tekanan atau tantangan dalam hidup.
Namun, kondisi ini bisa menjadi tidak normal jika sudah mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti hilangnya nafsu makan, gangguan tidur, atau penurunan fungsi fisik dan mental.
Psikolog dari RSPI Sulianti Saroso, Barita Ulina Mariani Sianturi, membagikan beberapa cara yang dapat membantu mengelola stres dan kecemasan agar tidak berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih serius.
Stres menjadi masalah jika sudah mulai mengganggu aktivitas sehari-hari.
Tanda-tanda stres yang berkepanjangan antara lain jantung berdebar, keringat dingin, gangguan tidur, kehilangan selera makan, sakit kepala, serta gangguan pada pencernaan.
Jika stres tidak dikelola, ini dapat berujung pada masalah fisik yang lebih serius seperti gangguan jantung, maag, hipertensi, bahkan stroke.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi stres adalah dengan beraktivitas di luar rumah. Jangan hanya terjebak dalam rutinitas yang monoton seperti berada di kamar, depan laptop, atau media sosial.
Aktivitas luar ruangan membantu kita melihat dunia dari perspektif yang lebih luas, sehingga mengurangi perasaan terkurung atau tertekan.
Mulailah dengan berjalan kaki di sekitar rumah atau komplek, lalu tingkatkan dengan olahraga atau aktivitas fisik lainnya.
Gerakan tubuh melalui olahraga dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi kecemasan.
Olahraga tidak hanya memperbaiki kondisi fisik, tetapi juga merangsang pelepasan endorfin, hormon yang dapat meningkatkan perasaan bahagia dan mengurangi stres.
Jika merasa gelisah atau tertekan, coba untuk berolahraga ringan, seperti jogging atau yoga.
Stres dan kecemasan sering kali bisa dikurangi dengan berbicara kepada seseorang yang kita percayai.
Pilihlah teman atau orang yang tidak akan menghakimi, dan lebih penting lagi, orang yang bisa menjaga kerahasiaan serta memberikan pandangan yang objektif dan positif.
Cobalah untuk bercerita dengan orang yang lebih netral yang dapat memberikan masukan yang konstruktif tanpa terlalu mendukung atau menjustifikasi pemikiran kita yang salah.
Bergabung dengan komunitas yang mendukung atau yang memiliki minat yang sama dapat membantu kita mengurangi stres.
Misalnya, ikut seminar parenting jika masalah yang dihadapi berkaitan dengan keluarga. Selain itu, mengikuti komunitas yang positif juga dapat memberi dukungan sosial yang dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kesejahteraan mental.
Jika stres atau kecemasan dirasa semakin berat, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan seorang psikolog.
Psikolog dapat membantu kita memahami akar permasalahan dan memberikan teknik-teknik coping yang efektif untuk mengelola stres dengan cara yang sehat dan terstruktur.
Mengelola stres dengan baik sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.
Dengan mengenali tanda-tanda stres, beraktivitas fisik, bercerita kepada orang yang dipercaya, serta mendapatkan dukungan dari komunitas atau ahli, kita bisa menjalani hidup dengan lebih tenang dan seimbang. (Z-10)
OLAHRAGA atau aktivitas fisik di akhir pekan secara rutin ternyata memiliki manfaat yang sangat baik untuk mengurangi risiko masalah kecemasan. Hal tersebut diungkapkan dalam riset
Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah mengenali trigger yang dapat menstimulasi reaksi emosional yang berlebihan, seperti kecemasan, stres, atau depresi.
Mengonsumsi suplemen magnesium dapat membantu mengatur banyak proses penting tubuh sekaligus membantu mengatasi kondisi kesehatan seperti tekanan darah tinggi dan demensia.
Anak-anak di era modern cenderung mengalami tingkat kecemasan yang lebih tinggi. Ini penyebab, dampak dan solusi yang efektif untuk mengatasinya.
Penelitian menunjukkan stres dan kecemasan dapat memicu kebiasaan buruk seperti menggertakkan gigi (bruxism), yang berujung pada kerusakan enamel, gigi sensitif, hingga trauma gigi.
SETIAP hari tubuh menerima banyak informasi sensoris yang ditangkap oleh kelima indra, yaitu pendengaran, penglihatan, peraba, penciuman, atau perasa.
Tanpa pengelolaan stres yang benar, kemampuan dan kinerja pekerja akan berkurang dan memperburuk situasi stres sehingga rentan terhadap berbagai masalah kesehatan.
MENGELOLA stres merupakan hal yang harus dilakukan oleh setiap orang dewasa. Dengan kemampuan mengelola stres kesehatan mental dan fisik akan bisa tetap terjaga.
Apakah Anda memiliki anggota keluarga yang mengidap demensia? Jika ya, Anda tidak sendirian. Saat ini, jutaan orang di seluruh dunia menghadapi tantangan merawat orang terkasih
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved