Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MENGELOLA stres merupakan hal yang harus dilakukan oleh setiap orang dewasa. Dengan kemampuan mengelola stres dan tekanan yang silih berganti dalam kehidupan, kesehatan mental dan fisik bisa tetap terjaga.
Psikolog Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Barita Ulina Mariani Sianturi, mengatakan cara mengelola stres bisa dilakukan dengan berbagai hal. Dimulai dengan hal-hal ringan seperti beraktivitas, bercerita kepada orang terpercaya, berbaur dengan komunitas, serta bercerita pada psikolog.
Barita menyebutkan bahwa stres merupakan hal yang manusiawi, karena merupakan sinyal bagi tubuh bahwa suatu tekanan atau ancaman akan datang. Jika stres tidak dikelola secara baik, katanya, maka dapat berdampak pada kesehatan mental, contohnya gangguan kecemasan, serangan panik, dan depresi.
"Misalnya kondisi kesehatannya jadi terganggu, akibat dia sering mengalami jantung yang berdebar, keringat dingin. Bisa jadi nanti bermasalah atau berpengaruh kepada kondisi jantungnya, atau pencapaiannya menjadi terganggu, atau sering sakit kepala," kata dia, di Jakarta, Rabu, (20/11).
Stres yang kronis, katanya, dapat menyebabkan penyakit jantung, maag, darah tinggi, bahkan stroke. Karena itu, Barita menyarankan agar setiap orang bisa melakukan hal-hal di bawah ini sebagai cara mengelola stres:
Untuk mengelola stres secara baik dapat dimulai dari keluar ruangan dan mencari udara segar. Menurutnya, apabila lingkup aktivitas sempit, seperti hanya di kamar atau mengakses media sosial saja, dapat membuat seseorang semakin terpuruk.
Setelah keluar ruangan, kegiatan dapat ditingkatkan menjadi olahraga atau aktivitas fisik. Dengan gerakan-gerakan tubuh itu bisa menenangkan pikiran, bisa menenangkan faktor fisiologi yang ada di dalam tadi, perasaan gelisah dan lain-lain. Selain itu, katanya, terkadang inspirasi muncul ketika keluar dari ruangan, yang dapat membantu keluar dari situasi yang terlihat seolah tidak ada jalan keluarnya.
Bercerita pada seseorang yang dipercaya dapat meringankan beban pikiran. Berceritalah pada orang yang kita anggap tidak mungkin menghakimi atau menceritakan lagi kepada orang lain. "Orang yang kita anggap pasti bisa menjaga rahasia atau bisa memberikan kita pandangan yang positif," kata dia menambahkan.
Dia pun menyarankan untuk berbicara pada orang yang dapat bersikap netral, yang tidak sepenuhnya mendukung pikiran yang salah, namun dapat memberikan masukan-masukan.
Barita juga menyarankan untuk masuk ke dalam komunitas-komunitas positif, serta bercerita kepada psikolog. Saat ini sudah banyak bisa ditemui komunitas yang dibentuk berdasarkan kesadaran akan kesehatan mental. Di dalamnya umumnya juga terdapat psikolog dan sesi konseling yang bisa membantu mengatasi stres dan masalah kesehatan mental lainnya seperti depresi dan kecemasan.
Dia pun menambahkan meditasi atau relaksasi juga merupakan cara mudah dan singkat untuk mengurangi keramaian di pikiran serta menurunkan ketegangan secara fisiologis. Cara itu juga dapat meningkatkan rasa penerimaan diri. "Jadi tarik nafas, dihitung di dalam hati, kemudian tahan selama 5 detik, terus selalu kemudian dibuang. Seperti itu. Itu bisa di mana saja. Sambil dia melakukan afirmasi, perkataan-perkataan yang baik untuk dirinya," katanya.
Itulah cara mengelola stres yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mental dan fisik. Perlu diingat bahwa masalah pasti akan datang silih berganti, karena itu kemampuan mengelola stres sangat penting untuk dimiliki. Dengan begitu, potensi dampak buruk akibat tingkat stres yang tinggi dapat dihindari. (ANT/Z-9)
Tanpa pengelolaan stres yang benar, kemampuan dan kinerja pekerja akan berkurang dan memperburuk situasi stres sehingga rentan terhadap berbagai masalah kesehatan.
Stres dan kecemasan adalah reaksi alami tubuh terhadap tekanan atau tantangan dalam hidup.
Apakah Anda memiliki anggota keluarga yang mengidap demensia? Jika ya, Anda tidak sendirian. Saat ini, jutaan orang di seluruh dunia menghadapi tantangan merawat orang terkasih
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved