Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Jangan Biarkan Orang yang Mengalami Gangguan Mental Merasa Sendirian

Atalya Puspa
14/10/2024 06:25
Jangan Biarkan Orang yang Mengalami Gangguan Mental Merasa Sendirian
Ilustrasi(freepik.com)

MENJADI pendengar dan hadir bagi orang terdekat yang terindikasi mengalami gangguan mental merupakan hal yang harus dilakukan. Hal itu merupakan pertolongan pertama bagi orang yang mengalami gangguan mental. 

"Memiliki hubungan sosial yang positif dengan orang-orang di sekitar, baik teman apalagi keluarga adalah hal yang sangat penting. Karena kondisi yang sekarang banyak terjadi adalah seseorang merasa kesepian," kata Psikolog Klinis Anak dan Remaja dari Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharmawangsa, Mira Damayanti Amir saat dihubungi, Minggu (13/10). 

Pasalnya, perasaan kesepian, tak bermakna dan merasa tidak terhubung dengan orang-orang sekitar akan membuat seseorang rentan mengalami kondisi depresi. Hal terburuk yang mungkin bisa terjadi ialah terbersit pikiran untuk mengakhiri hidup. 

Baca juga : Ini Bahaya Terlalu Sering Mendengarkan Lagu Galau Bagi Kesehatan Mental

Terlebih, saat ini, banyak masyarakat yang belum memahami terkait dengan akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan mental di fasilitas kesehatan dari profesional. Padahal, pemerintah melalui BPJS Kesehatan pun telah memiliki layanan psikologi yang dapat diakses. 

"Jadi menurut pengamatan saya, bahkan di kota besar seperti Jakarta, orang masih kebingungan harus kemana. Berikutnya setelah tahu, yang jadi pertanyaan, bayar gak? Kalau bayar, mahal gak? Akhirnya secara statistik didapati bahwa mereka yang memiliki masalah mental tidak sepenuhnya dapat terhubung dengan profesional," beber Mira. 

Karenanya, kesadaran masyarakat untuk memerhatikan kondisi mental orang sekitar menjadi sangat penting. Ada banyak cara yang dapat dilakukan. Di antaranya menemani, menunjukkan sikap bersedia untuk mendengarkan, bersikap empati kepada orang yang sedang mengalami masalah mental dan bisa memvalidasi emosi-emosi tertentu. 

"Jadi kelompok-kelompok yang dibuat untuk mengedukasi tentang kesadaran mental itu seperti bamper. Bamper agar mereka yang memiliki masalah mental hantamannya tidak terlalu kuat. Akan sangat baik sekali kalau memang ada kelompok yang dipersiapkan, bahkan mungkin ada pelatihan-pelatihan sehingga mereka bisa produktif menjemput bola," pungkas Mira. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya