Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SERING mendengarkan lagu galau ternyata tidak hanya mempengaruhi suasana hati, tetapi juga dapat memiliki dampak negatif terhadap kesehatan mental seseorang. Hal ini diungkapkan dalam hasil penelitian dan pandangan dari berbagai ahli di bidang psikologi.
1. Menyebabkan Depresi Berkepanjangan
Mendengarkan lagu galau yang terus-menerus dapat meningkatkan produksi hormon kortisol dalam tubuh, hormon yang muncul sebagai respons terhadap stres dan ketidaknyamanan emosional. Hal ini dapat memperburuk suasana hati dan memperbesar risiko terkena depresi, terutama bagi individu yang cenderung mudah larut dalam perasaan.
Baca juga : Ini Perbedaan Postpartum Depression dan Baby Blues Syndrome Menurut Psikolog
2. Mengurangi Semangat Hidup
Atmosfer melow dari lagu-lagu galau dapat mempengaruhi kondisi psikologis seseorang dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Sering mendengarkan lagu galau dapat mengurangi produktivitas dan membuat seseorang cenderung merasa bahwa kesedihan adalah sesuatu yang patut dialami secara berkelanjutan.
3. Emosi Tak Terkendali
Baca juga : Hobi Menimbun Barang Lama? Waspada, Bisa jadi Hoarding Disorder
Efek psikologis dari mendengarkan lagu-lagu galau juga dapat membuat seseorang sulit mengendalikan emosi. Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang menjadi mudah tersinggung, kesulitan dalam menanggapi situasi dengan tenang, dan berpotensi mengalami gangguan psikologis jika tidak ditangani dengan baik.
Irma Gustiana Andriani, Psikolog dari Universitas Indonesia sekaligus pakar Self-Growth menegaskan bahwa ketidakmampuan mengendalikan emosi yang disebabkan oleh seringnya meresapi kesedihan melalui musik dapat berujung pada gangguan psikologis serius.
Namun demikian, bukan berarti kita tidak boleh sama sekali mendengarkan lagu galau. Menurut para ahli, penting untuk mengatur durasi dan intensitas mendengarkan lagu-lagu tersebut. Disarankan untuk menyelipkan lagu-lagu ceria atau yang memiliki muatan positif untuk menjaga keseimbangan emosional.
Baca juga : Kesehatan Mental Generasi Muda Penting dalam Proses Pembangunan Bangsa
Rekomendasi Aktivitas Alternatif
Untuk menjaga keseimbangan emosional dan mengurangi ketergantungan pada lagu-lagu galau, ada beberapa aktivitas lain yang bisa Anda pertimbangkan:
1. Berolahraga
Aktivitas fisik seperti berlari, bersepeda, atau yoga dapat membantu melepaskan endorfin dan meningkatkan suasana hati secara alami.
Baca juga : Ini Ciri-Ciri Ibu Hamil yang Mengalami Gangguan Kesehatan Mental
2. Membaca atau Menulis
Menyalurkan perasaan melalui membaca buku atau menulis jurnal dapat membantu memproses emosi dengan lebih baik.
3. Berinteraksi Sosial
Bertemu dengan teman-teman atau keluarga untuk berbicara atau melakukan aktivitas menyenangkan bersama dapat mengurangi rasa kesepian dan meningkatkan mood.
4. Mendengarkan Musik Positif
Selain lagu-lagu galau, dengarkan juga musik yang ceria, enerjik, atau yang memiliki pesan positif untuk mengangkat semangat.
5. Kegiatan Kreatif
Menggambar, melukis, atau bermain musik sendiri bisa menjadi cara yang baik untuk mengekspresikan diri dan memusatkan pikiran pada hal-hal positif.
Mendengarkan lagu galau sesekali mungkin bisa membantu dalam menghadapi emosi negatif, tetapi perlu diingat bahwa hal ini harus dilakukan dalam batas yang sehat. Penting untuk mencari keseimbangan dalam aktivitas harian dan mengadopsi kegiatan yang mendukung kesehatan mental secara menyeluruh. Dengan memilih aktivitas yang tepat, Anda dapat membantu menjaga keseimbangan emosional dan meningkatkan kualitas hidup Anda.
PENELITIAN di Finlandia menemukan hubungan antara mikrobioma atau bakteri usus tertentu dan depresi. Hasil penelitian itu dimuat dalam laman Science.
Diet yang mengurangi asupkan kalori secara ekstrem, bisa berdampak serius pada kesehatan mental.
Orang depresi dalam kondisi relapse bisa sangat sulit untuk membuka mata, apalagi berinteraksi atau melakukan aktivitas.
"Kalimat 'semangat ya' itu seringkali tidak membantu, malah memperburuk keadaan. Lebih baik katakan, 'aku nggak tahu kamu sedang melalui apa, tapi aku ada di sini kalau kamu butuh'.
Depresi tidak hanya memengaruhi emosi, tapi juga dapat merusak struktur otak seperti hippocampus dan prefrontal cortex.
Tidur lebih dari 9 jam setiap hari bisa menjadi gejala depresi yang serius. Kenali hubungan antara oversleeping, hypersomnia, dan gangguan suasana hati.
Puasa Daud tak hanya mendekatkan diri pada Tuhan, tetapi juga bermanfaat untuk kesehatan fisik, mental, dan spiritual.
WHO menyatakan bahwa stres merupakan respons alami manusia saat menghadapi tekanan atau perubahan dalam kehidupan. Setiap orang pasti pernah mengalami stres.
Temukan 6 kebiasaan sehari-hari yang tanpa disadari dapat meningkatkan hormon stres kortisol. Pelajari cara menghindarinya untuk menjaga kesehatan mental dan fisik Anda tetap optimal.
Dari 314 kasus kematian akibat bunuh diri pada 2024 di Singapura, 202 kasus atau 64,3% adalah laki-laki, sementara 112 kasus atau 35,7% sisanya adalah perempuan.
Baby blues merupakan kondisi yang terjadi akibat perubahan hormon, kelelahan serta mempersiapkan diri untuk beradaptasi dengan peran baru sebagai ibu.
Media sosial dapat memperburuk kondisi emosional penderita bipolar. Ketahui tiga dampak negatif utamanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved