Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KESEHATAN gigi sering kali dianggap terpisah dari kesehatan umum. Padahal keduanya saling berhubungan erat.
Penelitian terbaru menunjukkan kesehatan gigi yang buruk berdampak negatif pada kesejahteraan mental. Sementara masalah kesehatan mental pun dapat memengaruhi perilaku perawatan gigi.
Dilansir dari The American Institute of Stress, stres dapat membuat seseorang kurang memerhatikan kebersihan gigi dan mulut, seperti menyikat gigi, flossing, atau berkumur. Jika kebiasaan ini terus terabaikan, risiko kerusakan pada gigi dan gusi pun akan semakin meningkat.
Stres atau kecemasan juga dapat terlihat melalui kebiasaan pada gigi dan mulut. Lalu, apa kebiasaan tersebut?
Stres dan kecemasan merupakan salah satu pemicu utama kebiasaan bruxism. Di tengah tekanan hidup sehari-hari, tubuh kadang tidak sadar mengekspresikan ketegangan melalui kebiasaan menggertakkan gigi. Kebiasaan ini biasanya sering terjadi saat tidur.
Menggertakkan gigi, mungkin tampak seperti kebiasaan yang tidak berbahaya atau hal yang sepele. Namun kebiasaan ini memiliki dampak jangka panjang yang dapat merusak kesehatan mulut.
Trauma gigi umumnya terjadi akibat kebiasaan menggertakkan gigi saat stres. Kondisi ini dapat menyebabkan retakan atau patahan pada gigi. Untuk mencegahnya, penggunaan pelindung gigi sangat disarankan. Pelindung gigi dapat mengurangi gesekan yang terjadi saat menggertakkan gigi, sehingga melindungi lapisan enamel gigi.
Kebiasaan menggertakkan gigi akibat stres dapat mengikis lapisan enamel pelindung gigi. Ketika enamel ini rusak, gigi menjadi lebih sensitif, menyebabkan ketidaknyamanan saat mengonsumsi makanan atau minuman panas, dingin, manis, atau asam.
Meskipun hubungan antara stres dan sariawan belum sepenuhnya dipahami, beberapa penelitian menunjukkan stres dapat meningkatkan risiko sariawan berulang. Hindari makanan asam dan pedas, serta gunakan obat salep untuk mempercepat penyembuhan.
Stres dapat memengaruhi hormon dalam tubuh yang berfungsi merangsang produksi air liur. Gangguan produksi saliva ini dapat menyebabkan mulut kering (xerostomia). Ini menjadi tempat ideal bagi bakteri mulut berkembang biak. Bakteri tersebut dapat merusak gigi dan gusi jika dibiarkan.
Mulut kering yang disebabkan stres meningkatkan risiko penyakit gusi. Ditambah dengan kebiasaan hidup tidak sehat, seperti konsumsi junk food atau merokok.
Stres dapat meningkatkan risiko gigi berlubang, terutama jika kebersihan mulut tidak terjaga dengan baik. Sisa makanan yang menempel pada gigi, menjadi tempat berkembangnya bakteri yang menghasilkan asam, penyebab utama gigi berlubang.
Kesehatan gigi dan kesehatan mental adalah dua hal yang berkaitan. Dalam upaya menjaga kesehatan secara keseluruhan, kita perlu menjaga keduanya dengan baik. (kemkes/fkg.ugm/hellosehat/Z-3)
Kondisi macet tidak boleh dipandang sebelah mata karena berbagai studi menunjukkan, kemacetan dan waktu tempuh perjalanan berpengaruh pada tingkat stress, kesehatan dan mental.
Stres menyebabkan penggunaan glikogen otot secara berlebihan. Jika kadar glikogen menurun, pembentukan asam laktat akan terganggu.
Sebanyak 285.380 peserta dinyatakan lolos dari 860.976 pendaftar Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025.
"Kalimat 'semangat ya' itu seringkali tidak membantu, malah memperburuk keadaan. Lebih baik katakan, 'aku nggak tahu kamu sedang melalui apa, tapi aku ada di sini kalau kamu butuh'.
AKTRIS Kimberly Ryder tidak jadi berangkat haji tahun ini lantaran visa haji furoda tidak terbit. Ia mengaku stres. Begini cara menghadapi stres
Penelitian terbaru ungkap dampak pengawasan terhadap otak manusia, mulai dari perubahan perilaku hingga gangguan kognitif bawah sadar.
OLAHRAGA atau aktivitas fisik di akhir pekan secara rutin ternyata memiliki manfaat yang sangat baik untuk mengurangi risiko masalah kecemasan. Hal tersebut diungkapkan dalam riset
Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah mengenali trigger yang dapat menstimulasi reaksi emosional yang berlebihan, seperti kecemasan, stres, atau depresi.
Mengonsumsi suplemen magnesium dapat membantu mengatur banyak proses penting tubuh sekaligus membantu mengatasi kondisi kesehatan seperti tekanan darah tinggi dan demensia.
Anak-anak di era modern cenderung mengalami tingkat kecemasan yang lebih tinggi. Ini penyebab, dampak dan solusi yang efektif untuk mengatasinya.
SETIAP hari tubuh menerima banyak informasi sensoris yang ditangkap oleh kelima indra, yaitu pendengaran, penglihatan, peraba, penciuman, atau perasa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved