Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
BAGI individu yang mengalami kondisi bipolar, menjaga stabilitas emosi adalah hal yang sangat penting. Sayangnya, kehadiran media sosial dapat mengganggu stabilitas dan memicu kecemasan.
Sebuah penelitian menunjukkan siklus perbandingan di antara individu, tekanan untuk selalu tampil sempurna, serta paparan terhadap konten yang memicu perasaan negatif, dapat menjadi penyebab meningkatnya kecemasan pada mereka yang sudah rentan secara emosional.
Media sosial menawarkan akses cepat untuk mendapatkan informasi, termasuk bagi mereka yang menderita bipolar dan ingin mempelajari lebih lanjut tentang kondisi mental mereka. Banyak organisasi kesehatan mental rutin membagikan informasi dan pengalaman tentang pengelolaan gangguan bipolar yang efektif. Sayangnya, informasi di media sosial tidak semua akurat.
Stigma mengenai gangguan bipolar dapat memberikan dampak yang merugikan bagi para penderita, mendorong terjadinya kecemasan, depresi, dan menurunkan kualitas hidup mereka. Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2020 menganalisis unggahan mengenai gangguan bipolar di platform X, dan menemukan unggahan yang mengandung stigma tersebut lebih banyak dibandingkan dengan gangguan kesehatan mental lainnya.
Konten atau postingan seperti ini dapat memberikan dampak buruk pada keadaan emosional orang dengan bipolar. Oleh karena itu, mereka perlu menyaring informasi yang diterima dari media sosial.
Media sosial dapat memicu perilaku kompulsif, yaitu tindakan yang dilakukan secara berulang tanpa henti. Hal ini menyebabkan para penderita bipolar terlalu terfokus pada media sosial, menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk berselancar tanpa memperhatikan rutinitas sehari-hari.
Penelitian yang dilakukan tahun 2021 menunjukkan 66% dari penderita bipolar merasa menyesal telah melakukan perilaku kompulsif yang dipicu oleh apa yang mereka lihat dan bagikan di media sosial.
Selain itu, media sosial juga sering memberikan iklan atau tautan yang dapat memicu dorongan kompulsif lainnya, seperti kecanduan menonton konten dewasa, belanja impulsif, ketagihan bermain game, hingga perjudian online.
Penderita bipolar disarankan psikiater Melvin McInnis jeda dari media sosial. Ini penting dilakukan untuk mencari ketenangan, misalnya dengan menonton film favorit yang dapat meningkatkan suasana hati menjadi lebih bahagia dan ceria. (Healthline/BpHope/Z-2)
Aktor Alan Ritchson mengaku mengalami gangguan bipolar yang membuat dirinya menjadi manik.
Merepresi atau menekan perasaan sehingga tidak menunjukkan gejala atau tanda di depan orang lain sering kali justru memperburuk keadaan mereka.
Self diagnosis atau self diagnose adalah mendiagnosis diri sendiri mengidap sebuah gangguan atau penyakit berdasarkan pengetahuan personal atau informasi yang didapatkan secara mandiri.
Art theraphy merupakan suatu terapi penyembuhan yang fokus pada media seni dengan tujuan mengungkapkan emosi atau perasaan yang tidak bisa diungkapkan secara verbal.
BERSAMAAN dengan Hari Kesehatan Mental Dunia pada 10 Oktober 2022 lalu, TikTok berkolaborasi bersama YouGov dalam melaksanakan survei global mengenai kesehatan mental.
OLAHRAGA atau aktivitas fisik di akhir pekan secara rutin ternyata memiliki manfaat yang sangat baik untuk mengurangi risiko masalah kecemasan. Hal tersebut diungkapkan dalam riset
Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah mengenali trigger yang dapat menstimulasi reaksi emosional yang berlebihan, seperti kecemasan, stres, atau depresi.
Mengonsumsi suplemen magnesium dapat membantu mengatur banyak proses penting tubuh sekaligus membantu mengatasi kondisi kesehatan seperti tekanan darah tinggi dan demensia.
Anak-anak di era modern cenderung mengalami tingkat kecemasan yang lebih tinggi. Ini penyebab, dampak dan solusi yang efektif untuk mengatasinya.
Penelitian menunjukkan stres dan kecemasan dapat memicu kebiasaan buruk seperti menggertakkan gigi (bruxism), yang berujung pada kerusakan enamel, gigi sensitif, hingga trauma gigi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved