Headline
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.
SELAMA ini kita diajarkan bahwa planet-planet, termasuk Bumi, mengorbit Matahari dalam lintasan sempurna. Namun, pandangan ini tampaknya perlu sedikit diperbarui.
Meskipun Matahari jelas menjadi pusat dari Tata Surya, pemahaman terbaru tentang gerak planet menunjukkan hal yang menarik: ternyata, Bumi tidak benar-benar mengelilingi Matahari.
Penjelasan dari hal ini berkaitan dengan barycenter, yaitu pusat massa dari sistem benda-benda yang saling mengorbit.
Bayangkan sebuah jungkat-jungkit kosmik, di mana Matahari dan Bumi menjadi dua ujungnya yang saling memengaruhi dan berputar mengelilingi satu titik seimbang.
Nah, titik inilah yang disebut barycenter, dan posisinya ternyata tidak selalu berada tepat di dalam Matahari.
Meskipun Matahari memiliki massa yang sangat besar dan menjadi “penguasa” utama Tata Surya, bukan berarti ia selalu menjadi pusat mutlak dari orbit Bumi.
Berdasarkan hukum gravitasi universal Newton, gaya tarik-menarik adalah hubungan dua arah. Artinya, Bumi pun, meski kecil, tetap memberikan gaya tarik balik terhadap Matahari.
Tarikan Bumi memang sangat kecil jika dibandingkan dengan tarikan Matahari, tapi cukup untuk menggeser sedikit posisi barycenter.
Titik ini biasanya berada sangat dekat dengan pusat Matahari, namun tidak selalu tepat di dalamnya. Pengaruh dari planet raksasa seperti Jupiter dan Saturnus bisa menyebabkan barycenter berpindah keluar dari batas Matahari.
"Hukum ketiga Kepler menggambarkan hubungan antara massa dua benda yang saling mengorbit dan bagaimana menentukan parameter orbitnya," jelas NASA.
"Bayangkan sebuah bintang kecil yang mengorbit bintang yang jauh lebih besar. Keduanya sebenarnya berputar mengelilingi satu titik pusat massa bersama, yaitu barycenter. Hal ini berlaku tak peduli seberapa besar perbedaan massa di antara keduanya. Mengukur gerakan bintang terhadap barycenter yang dipengaruhi oleh planet masif menjadi salah satu cara ilmuwan menemukan sistem planet di luar sana," tambah NASA.
Karena besarnya massa Matahari, barycenter hampir selalu berada sangat dekat dengan pusatnya namun tidak selalu di dalam.
Jadi, lintasan Bumi sebetulnya lebih akurat jika digambarkan sebagai orbit mengelilingi titik pusat massa bersama ini, bukan semata-mata mengitari Matahari.
"Secara umum, planet-planet memang mengorbit Matahari," jelas astronom planet Dr. James O’Donoghue melalui X (sebelumnya Twitter).
"Tapi secara teknis, mereka tidak hanya mengorbit Matahari saja. Karena pengaruh gravitasi terutama dari Jupiter planet-planet harus mengorbit titik baru di luar angkasa," lanjutnya.
"Planet-planet tetap mengorbit Matahari, tentu saja. Kami hanya sedang menjadi sedikit perfeksionis," ungkapnya.
"Kita terbiasa berpikir bahwa kita mengelilingi pusat Matahari, padahal dalam kenyataannya, pusat massa Tata Surya sangat jarang tepat berada di pusat Matahari," pungkasnya.
Sumber: NDTV
Bulan tidak jatuh ke Bumi karena keseimbangan antara gaya gravitasi dan kecepatannya yang membentuk orbit stabil. Fenomena ini juga dijelaskan dalam Al-Quran.
Penelitian terbaru mengungkap rata-rata 6 fragmen Bulan mengorbit Bumi sebagai minimoon setiap saat.
Sunspot 4136 di Matahari memicu ledakan magnetik mini bernama Ellerman bombs. Fenomena ini berpotensi memengaruhi sistem satelit di Bumi.
Bumi muda dipenuhi oleh lautan magma raksasa di bawah permukaannya—dan sisa-sisanya mungkin masih memengaruhi dinamika planet ini hingga sekarang
PT Bumi Resources meraih penghargaan pada ajang Indonesia Excellence Good Corporate Governance Awards 2025.
Para ilmuwan memprediksi rotasi Bumi akan meningkat pada Juli dan Agustus 2025, membuat hari-hari menjadi lebih singkat.
Boeing Starliner belum akan terbang ke ISS hingga awal 2026 karena masalah thruster dan kebocoran helium.
NASA merlisi foto permukaan matahari dengan jarak 6,1 juta kilometer menggunakan wahana antariksa Parker Solar Probe.
Tabrakan DART dan asteroid Dimorphos tidak hanya menggeser orbitnya, juga berdampak kompleks.
Solar maksimum merupakan fase siklus 11 tahun aktivitas bintik (sunspot) pada matahari yang diperkirakan terjadi pada Juli ini.
Sebuah studi menemukan lapisan tanah liat tebal dan kaya mineral di permukaan Mars.
NASA mengumumkan penemuan 3I/ATLAS, komet antarbintang ketiga yang pernah terdeteksi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved