Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Matahari adalah bintang besar dengan diameter 1.392.083 kilometer, hampir 10 kali lebih besar dari Jupiter, dan sebagian besar terdiri dari hidrogen. Inti Matahari memiliki suhu 16.111.093 derajat Celsius dan tekanan 100 miliar kali lebih besar dari atmosfer Bumi. Di inti Matahari, atom-atom hidrogen bergabung membentuk helium melalui proses yang disebut fusi nuklir, yang telah berlangsung selama 4,5 miliar tahun. Saat ini, setengah dari hidrogen di inti Matahari telah berubah menjadi helium, menghasilkan energi yang sangat besar.
Energi ini mendorong aktivitas di permukaan Matahari, termasuk munculnya bintik matahari. Bintik matahari adalah area di permukaan Matahari yang memiliki medan magnet sangat kuat, sekitar 2.500 kali lebih kuat daripada Bumi.
Medan magnet yang kuat ini membuat tekanan magnet meningkat dan tekanan atmosfer di sekitarnya menurun, yang menyebabkan suhu di area tersebut lebih rendah dibandingkan dengan sekitarnya. Hal ini terjadi karena medan magnet menghambat aliran gas panas dari dalam Matahari ke permukaan. Bintik matahari biasanya muncul berpasangan dengan medan magnet yang saling berlawanan.
Bintik ini terdiri dari dua bagian: bagian gelap yang disebut umbra, dan bagian yang lebih terang di sekitarnya yang disebut penumbra. Bintik matahari tampak lebih gelap karena suhu permukaan Matahari sekitar 5.538 derajat Celsius, sedangkan suhu umbra hanya sekitar 3.482 derajat Celsius. Ukuran bintik matahari bisa sangat besar, bahkan seukuran Bumi.
Bintik matahari meningkat pada puncaknya dan berkurang saat mencapai titik terendah. Data dari NASA menunjukkan prediksi bintik matahari untuk siklus ke-24 dan juga jumlah bintik matahari rata-rata sejak 1750. Pengamatan bintik matahari dimulai sejak 1749 di Observatorium Zurich, Swiss.
Ada periode tertentu, antara tahun 1645 hingga 1715, ketika bintik matahari hampir tidak ada. Periode ini disebut Minimum Maunder. Pada waktu itu, beberapa bagian Bumi mengalami Zaman Es Kecil. Perubahan kecil dalam energi Matahari bisa mempengaruhi iklim Bumi, meskipun dampaknya tidak terlalu besar.
Saat bintik matahari aktif, energi yang diterima Bumi sedikit meningkat, terutama radiasi ultraviolet. Ini bisa mempengaruhi atmosfer Bumi. Sebaliknya, saat bintik matahari kurang aktif, pengaruhnya lebih kecil. Namun, pengaruh Matahari ini sulit dipahami karena banyak faktor lain yang juga memengaruhi iklim, seperti interaksi antara atmosfer, daratan, dan lautan.
Sebagai contoh, saat Minimum Maunder, ada letusan gunung berapi besar yang menghalangi sinar Matahari masuk ke Bumi. Selain itu, perubahan kemiringan sumbu Bumi, yang bervariasi antara 22 hingga 24,5 derajat, juga bisa mempengaruhi iklim dan menyebabkan zaman es besar. Meskipun Matahari berpengaruh pada iklim Bumi, banyak faktor lain yang turut berperan dalam perubahan iklim tersebut. (weather.gov/Z-11)
Pada 8 Desember 2024, matahari meluncurkan semburan matahari kelas X memicu badai geomagnetik dan menghasilkan aurora di Bumi.
Fase baru yang terjadi setelah maksimum matahari, diprediksi akan meningkatkan risiko badai geomagnetik besar hingga tahun 2028.
Empat satelit PUNCH berhasil menempati posisi orbit yang direncanakan di sekitar bumi untuk mendapatkan pandangan ke arah matahari.
Misi Lunar Trailblazer NASA yang bertujuan memetakan air di Bulan berakhir setelah kehilangan kontak sehari pasca peluncuran.
Dalam studi yang dipublikasikan pada 30 Juli di jurnal Science Advances, para ahli geofisika meneliti lokasi pendaratan Apollo 17 di lembah Taurus-Littrow di Bulan.
NASA mempercepat rencananya untuk membangun reaktor nuklir bertenaga 100 kilowatt di Bulan pada 2030.
Pelajari tentang Teleskop James Webb, teleskop terbesar dan terkuat yang dikembangkan NASA.
Klaim Bumi gelap total 2 Agustus 2025 terbukti hoaks. Simak fakta ilmiah, klarifikasi NASA, dan jadwal gerhana matahari yang sebenarnya terjadi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved