Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
Matahari adalah bintang besar dengan diameter 1.392.083 kilometer, hampir 10 kali lebih besar dari Jupiter, dan sebagian besar terdiri dari hidrogen. Inti Matahari memiliki suhu 16.111.093 derajat Celsius dan tekanan 100 miliar kali lebih besar dari atmosfer Bumi. Di inti Matahari, atom-atom hidrogen bergabung membentuk helium melalui proses yang disebut fusi nuklir, yang telah berlangsung selama 4,5 miliar tahun. Saat ini, setengah dari hidrogen di inti Matahari telah berubah menjadi helium, menghasilkan energi yang sangat besar.
Energi ini mendorong aktivitas di permukaan Matahari, termasuk munculnya bintik matahari. Bintik matahari adalah area di permukaan Matahari yang memiliki medan magnet sangat kuat, sekitar 2.500 kali lebih kuat daripada Bumi.
Medan magnet yang kuat ini membuat tekanan magnet meningkat dan tekanan atmosfer di sekitarnya menurun, yang menyebabkan suhu di area tersebut lebih rendah dibandingkan dengan sekitarnya. Hal ini terjadi karena medan magnet menghambat aliran gas panas dari dalam Matahari ke permukaan. Bintik matahari biasanya muncul berpasangan dengan medan magnet yang saling berlawanan.
Bintik ini terdiri dari dua bagian: bagian gelap yang disebut umbra, dan bagian yang lebih terang di sekitarnya yang disebut penumbra. Bintik matahari tampak lebih gelap karena suhu permukaan Matahari sekitar 5.538 derajat Celsius, sedangkan suhu umbra hanya sekitar 3.482 derajat Celsius. Ukuran bintik matahari bisa sangat besar, bahkan seukuran Bumi.
Bintik matahari meningkat pada puncaknya dan berkurang saat mencapai titik terendah. Data dari NASA menunjukkan prediksi bintik matahari untuk siklus ke-24 dan juga jumlah bintik matahari rata-rata sejak 1750. Pengamatan bintik matahari dimulai sejak 1749 di Observatorium Zurich, Swiss.
Ada periode tertentu, antara tahun 1645 hingga 1715, ketika bintik matahari hampir tidak ada. Periode ini disebut Minimum Maunder. Pada waktu itu, beberapa bagian Bumi mengalami Zaman Es Kecil. Perubahan kecil dalam energi Matahari bisa mempengaruhi iklim Bumi, meskipun dampaknya tidak terlalu besar.
Saat bintik matahari aktif, energi yang diterima Bumi sedikit meningkat, terutama radiasi ultraviolet. Ini bisa mempengaruhi atmosfer Bumi. Sebaliknya, saat bintik matahari kurang aktif, pengaruhnya lebih kecil. Namun, pengaruh Matahari ini sulit dipahami karena banyak faktor lain yang juga memengaruhi iklim, seperti interaksi antara atmosfer, daratan, dan lautan.
Sebagai contoh, saat Minimum Maunder, ada letusan gunung berapi besar yang menghalangi sinar Matahari masuk ke Bumi. Selain itu, perubahan kemiringan sumbu Bumi, yang bervariasi antara 22 hingga 24,5 derajat, juga bisa mempengaruhi iklim dan menyebabkan zaman es besar. Meskipun Matahari berpengaruh pada iklim Bumi, banyak faktor lain yang turut berperan dalam perubahan iklim tersebut. (weather.gov/Z-11)
Pada 8 Desember 2024, matahari meluncurkan semburan matahari kelas X memicu badai geomagnetik dan menghasilkan aurora di Bumi.
Fase baru yang terjadi setelah maksimum matahari, diprediksi akan meningkatkan risiko badai geomagnetik besar hingga tahun 2028.
Ledakan gelombang radio pendek yang diguga FRB dari galaksi jauh, ternyata berasal dari satelit tua NASA bernama Relay 2.
NASA berhasil mengabadikan lokasi jatuhnya Resilience milik perusahaann ispace di Bulan.
Perseteruan Donald Trump dan Elon Musk memperparah ketidakpastian masa depan NASA.
Kapsul Dragon dari SpaceX memiliki peran vital bagi NASA dalam mengangkut astronot ke dan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Musk menulis di platform X bahwa SpaceX akan segera mulai menonaktifkan wahana antariksa Dragon miliknya.
NASA menegaskan akan terus berupaya mewujudkan visi luar angkasa Presiden Donald Trump. Ini dilakukan NASA meski Elon Musk telah menghentikan pengoperasian wahana Dragon.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved