Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
MESKIPUN periode maksimum matahari baru saja dimulai secara resmi, beberapa ilmuwan memperingatkan aktivitas matahari mungkin tidak benar-benar mencapai puncaknya hingga fase eksplosif ini berakhir dan kita memasuki "zona pertempuran" matahari.
Fase siklus matahari yang relatif jarang dipelajari ini, di mana lubang korona raksasa muncul di permukaan matahari, dapat berakibat buruk bagi satelit yang mengorbit Bumi. Jumlah satelit yang beroperasi telah meningkat secara eksponensial sejak siklus matahari terakhir, kata para ahli.
Maksimum matahari adalah periode dalam siklus matahari sekitar 11 tahun, yang ditandai dengan peningkatan jumlah bintik hitam yang terlihat di permukaan matahari. Selama periode ini, semburan matahari yang kuat melepaskan partikel bermuatan ke arah Bumi, memicu badai geomagnetik intens yang menghasilkan aurora indah di langit malam.
Di tengah periode ini, medan magnet matahari berbalik sepenuhnya, yang kemudian menyebabkan penurunan jumlah bintik matahari dan aktivitas matahari hingga mencapai "minimum matahari," sebelum siklus baru dimulai.
Aktivitas matahari telah meningkat selama beberapa tahun terakhir, menandakan bahwa maksimum matahari bisa datang lebih cepat dan lebih aktif dari yang diperkirakan. Pada bulan lalu, para ahli cuaca luar angkasa mengonfirmasi bahwa maksimum matahari sudah berlangsung dan dapat berlangsung selama satu tahun atau lebih.
Namun, pada 15 November, perusahaan Lynker Space yang bergerak di bidang prediksi dan solusi cuaca luar angkasa, merilis tulisan yang menjelaskan fase baru dalam siklus matahari, yang dikenal sebagai "zona pertempuran," kemungkinan akan dimulai dalam satu hingga dua tahun ke depan, setelah maksimum matahari berakhir.
Scott McIntosh, seorang fisikawan matahari dan Wakil Presiden Lynker Space, menyatakan bahwa aktivitas geomagnetik di atmosfer atas bisa meningkat hingga 50% selama zona pertempuran, yang diperkirakan berlangsung hingga tahun 2028. "Kemungkinan badai geomagnetik besar yang berbahaya dalam beberapa tahun mendatang sangat nyata," ujarnya.
Selain siklus bintik matahari 11 tahun yang dikenal luas, matahari juga memiliki siklus Hale 22 tahun, yaitu waktu yang dibutuhkan medan magnet matahari untuk berbalik arah dua kali.
Selama siklus ini, pita magnet besar yang dikenal sebagai pita siklus Hale muncul di kutub matahari dan perlahan bergerak menuju ekuator. Pita baru muncul di setiap belahan matahari selama maksimum matahari dan bertahan hingga siklus berikutnya berakhir, ketika pita ini mencapai ekuator dan menghilang dalam peristiwa yang disebut "terminator matahari."
Zona pertempuran adalah istilah baru yang diperkenalkan oleh Lynker Space untuk menggambarkan periode ketika dua pita siklus Hale saling bersaing di setiap belahan matahari.
Aktivitas yang 'Meningkat Secara Signifikan'
Zona pertempuran berpotensi lebih berbahaya dibandingkan maksimum matahari karena dua alasan: Pertama, jumlah semburan matahari tetap tinggi selama beberapa tahun setelah maksimum matahari. Kedua, interaksi medan magnet memicu terbentuknya lubang korona.
Lubang korona ini berbahaya karena menciptakan semburan angin matahari yang sangat kuat dan cepat. Partikel-partikel tambahan dari lubang korona ini, ditambah dengan partikel dari badai matahari, dapat menyebabkan atmosfer atas Bumi membengkak, meningkatkan hambatan pada satelit yang mengorbit dan menyebabkan satelit jatuh kembali ke Bumi.
Dengan meningkatnya jumlah satelit, terutama karena proyek seperti Starlink milik SpaceX, risiko malfungsi akibat cuaca luar angkasa semakin besar. "Kita belum pernah memiliki begitu banyak objek di orbit rendah Bumi [sekitar 10.000]," kata McIntosh. "Kita akan melihat secara langsung dampak zona pertempuran terhadap bisnis yang beroperasi di lingkungan ini." (Space/Z-3)
Matahari adalah bintang besar dengan diameter 1.392.083 kilometer, hampir 10 kali lebih besar dari Jupiter, dan sebagian besar terdiri dari hidrogen.
Pada 8 Desember 2024, matahari meluncurkan semburan matahari kelas X memicu badai geomagnetik dan menghasilkan aurora di Bumi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved