Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Belakangan ini media sosial diramaikan dengan klaim bahwa Bumi akan mengalami kegelapan total pada 2 Agustus 2025 akibat gerhana matahari yang disebut akan berlangsung selama beberapa menit. Benarkah fenomena ini akan terjadi? Berikut penjelasan ilmiah dan fakta yang telah dikonfirmasi oleh badan antariksa internasional.
Informasi yang beredar menyebutkan bahwa pada 2 Agustus 2025 akan terjadi gerhana matahari total yang membuat Bumi gelap total hingga beberapa menit. Namun, NASA dan sejumlah lembaga astronomi telah memastikan bahwa tidak ada gerhana matahari yang terjadi pada tanggal tersebut.
Gerhana matahari total yang sering dikaitkan dengan klaim viral tersebut baru akan terjadi pada 2 Agustus 2027, bukan 2025. Fenomena ini diprediksi menjadi gerhana matahari total terpanjang abad ke-21, dengan durasi kegelapan mencapai 6 menit 22–23 detik di beberapa wilayah tertentu.
Menurut data astronomi, jalur totalitas gerhana ini hanya akan melewati:
Sementara itu, Indonesia hanya akan mengalami gerhana sebagian, sehingga tidak akan terjadi kegelapan total seperti yang diberitakan.
Hoaks semacam ini sering muncul menjelang fenomena astronomi besar. Penyebabnya antara lain:
Karena itu, penting untuk memeriksa informasi astronomi melalui sumber terpercaya, seperti NASA, LAPAN (BRIN), atau observatorium nasional.
Selain gerhana pada 2027, gerhana matahari berikutnya yang dapat diamati sebagian di wilayah Indonesia diprediksi terjadi pada beberapa tahun mendatang. Namun, tidak ada gerhana yang menyebabkan Bumi gelap total pada 2 Agustus 2025, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
Wahana antariksa NASA, Solar Dynamics Observatory (SDO), menyaksikan dua peristiwa langka dalam satu hari: transit bulan dan gerhana bumi yang menutupi matahari.
Simak 10 fakta menarik gerhana matahari total 2 Agustus 2027. Fenomena langka ini akan membuat dunia gelap selama lebih dari 6 menit. Jangan lewatkan!
Peluncuran kedua satelit dilakukan pada 5 Desember 2024 dari Pusat Antariksa Satish Dhawan, India, menggunakan roket PSLV-XL yang dimiliki oleh Badan Antariksa India (ISRO).
Sebuah studi di Italia mengungkap pohon cemara merespons gerhana matahari secara kolektif melalui sinyal bioelektrik.
Saksikan gerhana matahari sebagian di Indonesia! Fenomena langit Gerhana Matahari yang menakjubkan, jangan lewatkan momen langka ini. Cari tahu waktu & lokasi terbaik!
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved