Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Hindari Makan Bersantan saat Lebaran nanti, Ini Alasannya Mengapa

Denny Parsaulian Sinaga
29/3/2025 12:06
Hindari Makan Bersantan saat Lebaran nanti, Ini Alasannya Mengapa
Ilustrasi.(DOK MI)

LEBARAN sudah di depan mata. Momen idul fitri adalah saat yang dinanti-nanti seluruh keluarga yang merayakan.

Kumpul-kumpul saat Lebaran, pasti akan dibarengi dengan tersedianya makanan berlimpah. Makanan manis, asin, gurih, berminyak, dan termasuk bersantan, akan menemani acara kumpul-kumpul Lebaran.

Makan berlebih dianjurkan tidak dilakukan. Terutama makanan bersantan. 
Berikut ini alasan, mengapa tidak boleh makan makanan santan secara berlebihan.

Makanan bersantan sebaiknya dihindari berlebihan karena dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti: 

1. Diare.
Santan sulit dicerna lambung karena kandungan lemaknya yang tinggi. 
Perut kembung: Lemak dalam santan dapat meningkatkan produksi gas. 

2. Kolesterol tinggi.
Pemanasan santan mengubah asam lemak menjadi lemak jenuh yang dapat meningkatkan kolesterol. 

3. Tekanan darah tinggi.
Lemak tinggi dalam santan dapat menyebabkan obesitas, yang berkontribusi pada naiknya tekanan darah. 

4. Asam lambung naik. 
Santan mengandung lemak jenuh yang tinggi, sehingga lambung memproduksi asam lambung lebih banyak. 

5. Sindrom iritasi usus besar (IBS). 
Lemak dalam santan dapat memicu kondisi ini. 

6. Kekurangan kalsium. 
Santan tidak dapat mencukupi kebutuhan harian asupan kalsium. 

7. Risiko kanker payudara. 
Kebiasaan konsumsi makanan berlemak, termasuk makanan bersantan, bisa meningkatkan risiko tumbuhnya sel-sel kanker payudara. 

8. Risiko Penyakit Jantung
Konsumsi santan secara berlebihan justru turut memicu naiknya kadar kolesterol jahat di dalam darah sehingga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Karena itu, ada baiknya untuk membatasi konsumsi santan agar tidak berlebihan.

(H-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya