Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
AHLI gizi Luciana B Sutanto membagikan tips menyimpan dan menghangatkan makanan sahur agar tetap aman dikonsumsi dan menjaga kualitas makanan.
"Cara terbaik untuk menyimpan makanan agar tetap aman dan higienis, simpan di tempat tertutup dan kedap udara untuk menghindari
kontaminasi," kata Luciana, dikutip Senin (17/3).
Luciana menyampaikan, menyiapkan makanan sahur sejak malam hari dan menghangatkannya kembali di pagi hari menjadi metode yang praktis bagi banyak orang.
Namun agar proses ini aman dan tetap menjaga kualitas makanan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyimpan dan menghangatkan makanan.
Untuk menjaga keamanan makanan yang disiapkan sebelumnya, penting untuk menyimpannya di wadah tertutup yang bersih dan kedap udara.
Hal ini bertujuan untuk menghindari kontaminasi dari serangga, binatang kecil, atau bakteri yang bisa masuk melalui udara.
Jika ingin menyimpan makanan di lemari es, pastikan makanan sudah dingin sebelum dimasukkan.
Ia mengimbau untuk tidak menyimpan makanan dalam keadaan panas karena dapat meningkatkan suhu dalam kulkas dan mempercepat pertumbuhan bakteri.
Menurut dia, makanan sebaiknya dibagi menjadi porsi kecil agar lebih cepat dingin dan aman disimpan di kulkas.
"Makanan yang disimpan di kulkas sebaiknya tidak lebih dari 4 hari, tergantung jenis makanannya," ujarnya.
Lebih lanjut Luciana mengungkapkan, penghangatan ulang makanan bisa memengaruhi kandungan gizi dalam makanan.
Beberapa nutrisi, terutama vitamin yang larut dalam air, dapat hilang atau berkurang selama proses penghangatan ulang.
Selain itu, penghangatan ulang juga dapat memengaruhi tekstur dan cita rasa makanan.
Guna meminimalkan kehilangan nutrisi, sebaiknya gunakan teknik pemanasan yang tidak terlalu lama atau gunakan metode pemanasan yang lebih lembut, seperti mengukus atau memanaskan dengan api kecil.
Ia menegaskan, tidak semua jenis makanan cocok untuk dipanaskan ulang. Makanan yang banyak mengandung air seperti sup atau sayuran berkuah cenderung lebih mudah mengalami penurunan kualitas dan rasa saat dipanaskan berkali-kali.
Tidak hanya itu, makanan yang mengandung bahan-bahan yang cepat rusak, seperti ikan atau telur, juga lebih berisiko mengalami penurunan kualitas nutrisi dan rasa ketika dipanaskan kembali.
Makanan yang mengandung banyak air, seperti buah-buahan atau sayuran segar, lebih mudah rusak dan tidak tahan lama.
Sebaliknya, makanan yang lebih tahan lama adalah yang lebih padat dan kurang mengandung air seperti daging yang dimasak, nasi, atau makanan olahan lainnya.
Memilih bahan makanan yang lebih padat akan membantu memastikan makanan tetap aman dan berkualitas meski telah disimpan untuk beberapa waktu.
Dengan memperhatikan cara penyimpanan dan menghangatkan yang tepat, masyarakat dapat menyiapkan sahur dengan praktis tanpa mengorbankan kualitas makanan.
"Pastikan selalu menjaga kebersihan dan kehigienisan makanan agar sahur tetap bermanfaat dan menyegarkan tubuh sepanjang hari," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto disebut-sebut menjalani tirakat dengan berpuasa tiga hari tiga malam di dalam Rumah Tahanan (Rutan) KPK.
Puasa Tarwiyah dan Arafah merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam, terutama pada bulan Dzulhijjah.
Puasa mendorong tubuh untuk membersihkan sel-sel yang rusak, yang dapat memperlambat proses penuaan dan meningkatkan kualitas hidup.
Puasa enam hari Syawal harus berurutan atau boleh terpisah, hukum membatalkan puasa Syawal, dan saat silaturahmi sebaiknya melanjutkan puasa Syawal atau boleh dibatalkan.
Pembahasan tentang puasa Syawal terkait dalil hukum dan beda pendapat mazhab, nilainya seperti puasa setahun, orang yang tidak berpuasa Ramadan, dan niat puasa Syawal. Berikut penjelasannya.
Sebuah studi terbaru di Annals of Internal Medicine menemukan bahwa metode puasa intermiten 4:3 mampu menghasilkan penurunan berat badan yang sedikit lebih signifikan dalam 12 bulan
Program ini menjadi bukti bahwa Ramadan tak hanya sebagai momen ritual ibadah semata, tetapi langkah nyata memperkuat solidaritas sosial.
Kesejahteraan masyarakat mengalami penurunan selama Ramadan hingga Idul Fitri 2025. Hal ini tercermin dari data Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) per Maret 2025.
Pada momen Ramadan dan Lebaran, kesehatan kulit harus dijaga agar tidak terpengaruh dengan pola makan, hidrasi, dan gaya hidup.
Melalui program Hampers Produk Mustahik ini, Baznas telah melakukan Kurasi Produk untuk mendukung UMKM binaannya dalam memproduksi kue-kue berkualitas.
Pernah membayangkan Ramadan terjadi dua kali dalam satu tahun? Jika melihat kalender, fenomena unik ini akan terjadi pada 2030 nanti.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved