Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
KEBIASAAN mengonsumsi makanan dan minuman manis, termasuk susu kental manis, dapat berdampak buruk pada kesehatan gigi, terutama bagi anak-anak. Dokter gigi RS Permata Depok, Munarsetyo Adi mengungkapkan konsumsi berlebihan gula dalam makanan dan minuman menjadi faktor utama penyebab gigi berlubang dan keropos.
Gula dalam kental manis dapat menempel pada permukaan gigi dan menjadi makanan bagi bakteri. Bakteri ini kemudian menghasilkan asam yang dapat merusak enamel gigi, menyebabkan gigi berlubang.
"Jika anak-anak tidak segera membersihkan giginya setelah mengonsumsi makanan atau minuman tinggi gula, sisa gula yang menempel akan mempercepat proses pembentukan lubang pada gigi," ujar pria yang biasa disapa Dokter Tyo itu.
Anak-anak lebih rentan mengalami kerusakan gigi karena sering kali sulit diajak untuk menjaga kebersihan gigi dengan baik. Makanan dan minuman manis yang bersifat lengket semakin memperburuk kondisi ini karena sisa-sisa gula sulit dibersihkan hanya dengan berkumur.
Gigi yang mulai mengalami kerusakan akibat konsumsi gula yang berlebihan umumnya akan menunjukkan perubahan warna, mulai dari kecoklatan hingga kehitaman.
Jika sudah terlihat noda hitam pada gigi anak, maka hal tersebut menandakan bahwa gigi sudah mulai mengalami proses pembusukan.
"Gigi berlubang akan terus membesar dan semakin parah jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, begitu terlihat ada tanda-tanda perubahan warna, anak harus segera dibawa ke dokter gigi untuk mendapatkan perawatan," jelas Dokter Tyo.
Agar kesehatan gigi anak tetap terjaga, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:
"Gigi susu yang rusak memang tidak akan berdampak langsung pada gigi tetap, namun kebiasaan buruk dalam merawat gigi sejak kecil dapat terbawa hingga dewasa. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk membentuk kebiasaan sehat sejak dini," tegas Dokter Tyo.
Mengurangi konsumsi kental manis serta membiasakan pola hidup sehat akan membantu menjaga kesehatan gigi anak dalam jangka panjang. Jangan sampai kebiasaan minum manis yang dianggap sepele justru berujung pada masalah kesehatan gigi yang serius di kemudian hari. (Z-1)
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam mendorong anak supaya terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi antara lain melalui pembelajaran dari kebiasaan sehari-hari.
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Orangtua dianjurkan untuk menyajikan camilan sehat seperti buah potong segar, jagung rebus, ubi kukus, bola-bola tempe, puding susu tanpa gula tambahan, atau dadar sayur mini.
Pertanian tetap menjadi sektor terbesar untuk pekerja anak, menyumbang 61% dari semua kasus, diikuti oleh jasa (27%), seperti pekerjaan rumah tangga.
Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Gita Kamath mengatakan bidan merupakan inti dari sistem perawatan kesehatan primer, terutama bagi perempuan dan anak perempuan.
Pola hidup yang sering mengombinasikan nasi sebagai karbohidrat utama dengan sumber karbohidrat lainnya dari tepung-tepungan dapat meningkatkan risiko diabetes melitus.
Konsumsi gula yang berlebih oleh anak dapat memperburuk kondisi eksim karena memicu proses peradangan.
para peneliti dari Max Planck Institute for Metabolism Research di Cologne, menerbitkan sebuah laporan jurnal Science yang meneliti efek konsumsi gula setelah kita merasa kenyang.
Takjil yang dipilih bisa berupa potongan buah-buahan, 1 atau 3 butir kurma, dan langsung dilanjutkan dengan makan besar.
DIABETES menyebabkan komplikasi penyakit seperti gagal ginjal, hipetensi, dan penyakit jantung, diabetes tipe-2 erat kaitannya dengan pola makan, penting membatasi konsumsi kadar gula tinggi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved