Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KEBIASAAN mengonsumsi makanan dan minuman manis, termasuk susu kental manis, dapat berdampak buruk pada kesehatan gigi, terutama bagi anak-anak. Dokter gigi RS Permata Depok, Munarsetyo Adi mengungkapkan konsumsi berlebihan gula dalam makanan dan minuman menjadi faktor utama penyebab gigi berlubang dan keropos.
Gula dalam kental manis dapat menempel pada permukaan gigi dan menjadi makanan bagi bakteri. Bakteri ini kemudian menghasilkan asam yang dapat merusak enamel gigi, menyebabkan gigi berlubang.
"Jika anak-anak tidak segera membersihkan giginya setelah mengonsumsi makanan atau minuman tinggi gula, sisa gula yang menempel akan mempercepat proses pembentukan lubang pada gigi," ujar pria yang biasa disapa Dokter Tyo itu.
Anak-anak lebih rentan mengalami kerusakan gigi karena sering kali sulit diajak untuk menjaga kebersihan gigi dengan baik. Makanan dan minuman manis yang bersifat lengket semakin memperburuk kondisi ini karena sisa-sisa gula sulit dibersihkan hanya dengan berkumur.
Gigi yang mulai mengalami kerusakan akibat konsumsi gula yang berlebihan umumnya akan menunjukkan perubahan warna, mulai dari kecoklatan hingga kehitaman.
Jika sudah terlihat noda hitam pada gigi anak, maka hal tersebut menandakan bahwa gigi sudah mulai mengalami proses pembusukan.
"Gigi berlubang akan terus membesar dan semakin parah jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, begitu terlihat ada tanda-tanda perubahan warna, anak harus segera dibawa ke dokter gigi untuk mendapatkan perawatan," jelas Dokter Tyo.
Agar kesehatan gigi anak tetap terjaga, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:
"Gigi susu yang rusak memang tidak akan berdampak langsung pada gigi tetap, namun kebiasaan buruk dalam merawat gigi sejak kecil dapat terbawa hingga dewasa. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk membentuk kebiasaan sehat sejak dini," tegas Dokter Tyo.
Mengurangi konsumsi kental manis serta membiasakan pola hidup sehat akan membantu menjaga kesehatan gigi anak dalam jangka panjang. Jangan sampai kebiasaan minum manis yang dianggap sepele justru berujung pada masalah kesehatan gigi yang serius di kemudian hari. (Z-1)
Seorang ayah melakukan kekerasan kepada anak usai viral kedapatan tengah melakukan perilaku yang tidak sepatutnya dilakukan.
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan bentuk nyata dari penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki peran strategis.
Pengawasan orangtua kepada anak saat mengakses gadget dibutuhkan agar anak bisa memahami batasan akses ke jenis-jenis konten yang sesuai untuk usia mereka.
Stimulasi sensorik sendiri melibatkan penggunaan panca indra anak mulai dari penglihatan hingga sentuhan sehingga anak bisa memahami dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Ternyata kebiasaan mengakses gadget ini malah membuat pola makan anak menjadi tidak teratur, anak cenderung tidak menyadari rasa lapar.
Anak yang terpapar lagu-lagu dari lingkungannya perlu bimbingan orangtua untuk mengarahkan referensi musik yang lebih sesuai kepada anak dan menikmatinya bersama.
Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik utama pada anak yang sifatnya kronis dan potensial menganggu tumbuh kembang anak.
Makanan ini biasanya memiliki rasa manis yang dominan dan sering dikonsumsi sebagai pencuci mulut, camilan, atau pelengkap.
Pola hidup yang sering mengombinasikan nasi sebagai karbohidrat utama dengan sumber karbohidrat lainnya dari tepung-tepungan dapat meningkatkan risiko diabetes melitus.
Konsumsi gula yang berlebih oleh anak dapat memperburuk kondisi eksim karena memicu proses peradangan.
para peneliti dari Max Planck Institute for Metabolism Research di Cologne, menerbitkan sebuah laporan jurnal Science yang meneliti efek konsumsi gula setelah kita merasa kenyang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved