Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Perempuan Penderita Autoimun Masih Berpeluang Hamil

Basuki Eka Purnama
12/3/2025 11:14
Perempuan Penderita Autoimun Masih Berpeluang Hamil
Ilustrasi(Freepik)

DOKTER spesialis penyakit dalam konsultan alergi dan imunologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Alvina Widhani mengatakan perempuan yang menderita penyakit autoimun masih memiliki kesempatan untuk dapat hamil dan memiliki keturunan, namun memang hal tersebut membutuhkan perencanaan yang baik.

"Apakah bisa hamil? Ya insya Allah bisa, tapi bagaimana supaya bisa berhasil dengan baik kehamilannya harus terencana dengan baik. Jadi memang sejak awal jangan ragu diskusikan dengan dokter yang merawatnya," ujar Alvina, Selasa (11/3).

Dia merekomendasikan agar perempuan yang menderita autoimun dapat berkonsultasi dengan dokter terkait sehingga kehamilan dapat berjalan baik bagi ibu dan perkembangan janin melalui perencanaan yang tepat.

Secara ideal, kata dia, kehamilan dapat direncanakan apabila autoimun telah terkendali, misalnya pada kondisi lupus, minimal enam bulan penderita sebaiknya sudah mengonsumsi obat dengan dosis yang lebih rendah serta mengonsumsi obat yang ramah bagi ibu hamil. Pasalnya beberapa obat untuk mengobati penyakit ini tidak ramah atau dilarang dikonsumsi bagi ibu hamil dan janin.

Sementara bagi perempuan yang belum siap hamil karena kondisi autoimun yang belum memungkinkan, disarankan menggunakan kontrasepsi yang disarankan seperti IUD. Hal ini untuk mencegah kehamilan dalam kondisi autoimun belum terkontrol.

Karena bila seorang perempuan yang terlanjur hamil namun baru mengetahui dirinya menderita autoimun bakal berisiko bagi dirinya juga janin yang dikandung.

Kondisi autoimun tidak terkontrol bisa berisiko menyebabkan janin tidak berkembang dengan baik, gagal tumbuh. Hal ini karena kondisi autoimun yang terdapat peradangan, akan memengaruhi pertumbuhan janin, plasenta tidak baik sehingga bisa juga menyebabkan keguguran.

"Pertama bisa terkait dengan obat yang dikonsumsi, kan kalau hamil yang tak terencana ini bisa sebabkan kelainan janin," jelasnya.

Sementara dampak bagi ibu dengan kondisi autoimun tidak terkontrol, dapat memperberat gejala yang dia alami. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya