Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
DOKTER spesialis penyakit dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo, Sukamto Koesnoe, menegaskan dalam menerapkan pola makan penting untuk menjaga kualitas makanan yang dikonsumsi.
"Banyak orang masih terfokus pada jumlah kalori, padahal yang lebih penting adalah kualitas makanan yang dikonsumsi," kata Sukamto, dikutip Selasda (18/2).
Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Alergi dan Imunologi Klinik Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM itu, pola makan seimbang merupakan kunci utama untuk menjaga kesehatan. Hal ini lantaran tubuh membutuhkan komposisi nutrisi yang tepat untuk berfungsi optimal.
"Secara umum, dalam sehari, seseorang membutuhkan karbohidrat sebanyak 45%-65% dari total kalori yang dikonsumsi, protein 10%-35%, dan lemak 20%-35%," ujar dia.
Sukamto menyarankan beberapa asupan nutrisi dalam pola makan, di antaranya memilih karbohidrat kompleks, seperti beras merah atau gandum utuh, protein dengan kombinasi sumber hewani dan nabati, memprioritaskan lemak tak jenuh, seperti minyak zaitun, alpukat, dan ikan, serta hindari lemak trans yang ditemukan dalam makanan olahan.
"Kebutuhan protein orang dewasa sehat sekitar 0,8 hingga 1 gram per kilogram berat badan per hari. Namun angka ini bisa berbeda pada
kondisi tertentu, misalnya saat sakit atau untuk atlet," jelasnya.
Untuk menjaga metabolisme tubuh tetap stabil, Sukamto juga menyarankan agar seseorang mengatur waktu makan dengan baik, seperti direkomendasikan tiga kali makan utama dengan jarak 4-6 jam.
Namun, pola makan tersebut juga sebaiknya disesuaikan dengan kondisi medis tertentu.
"Rekomendasi ini perlu dimodifikasi untuk kondisi medis tertentu. Misalnya, pasien dengan gangguan ginjal perlu membatasi protein, penderita diabetes harus memperhatikan beban glikemik makanan, dan pasien hipertensi perlu membatasi konsumsi garam," jelasnya.
Lebih lanjut, Sukamto mengingatkan bahwa pola makan sehat tidak berarti harus membatasi diri secara berlebihan. Namun, keseimbangan dan
konsistensi menjadi hal yang terpenting.
"Pada dasarnya, tidak ada pola makan yang one-size-fits-all. Setiap orang memiliki kebutuhan berbeda berdasarkan kondisi kesehatan, aktivitas fisik, dan faktor lainnya," pungkas Sukamto. (Ant/Z-1)
Makanan yang menjadi tren dan digemari anak muda biasanya tinggi gula dan gorengan dengan tepung mengandung advanced glycation end products (AGEs) yang merusak kolagen.
Orangtua juga perlu mengenali jenis makanan yang disarankan untuk diberikan dan dibatasi untuk anak ADHD.
Selama 40 tahun dapat menjaga bisnis kuliner dan berkembang hingga merambah seluruh wilayah Indonesia, bukan hal mudah, HokBen, selalu menjaga kualitas.
Mitos seputar pemberian MPASI itu mulai dari pemberian madu untuk anak yang baru lahir, hingga larangan pemberian MPASI bertekstur hingga anak tumbuh gigi.
pentingnya memanfaatkan kekayaan warisan budaya Indonesia sebagai sumber inspirasi lahirnya produk-produk kekayaan intelektual (KI) yang bernilai ekonomi tinggi.
Ada makanan yang dapat menurunkan daya ingat. Dikutip dari WebMD, berikut sejumlah makanan yang dapat mengganggu memori otak :
Makanan yang menjadi tren dan digemari anak muda biasanya tinggi gula dan gorengan dengan tepung mengandung advanced glycation end products (AGEs) yang merusak kolagen.
Sektor kesehatan di Indonesia kini memasuki fase baru dengan hadirnya teknologi pemindai PET/CT Biograph Vision Quadra di RS EMC Grha Kedoya.
Dorongan untuk hidup lebih sehat, lebih lama, dan lebih baik kembali digaungkan melalui ajang AIA Vitality Live 2025.
Berdasarkan data pada 2023, terungkap Kalimantan Barat hanya memiliki dua sistem MRI dengan jumlah penduduk mencapai 5 juta jiwa.
Memperingati Hari Kanker Paru-Paru Sedunia, sebuah seminar kesehatan bertajuk Kenali Kanker Paru Sejak Dini digelar.
RiskesdasĀ 2018 menunjukkan bahwa 35,4% penduduk dewasa Indonesia mengalami obesitas, dengan angka tertinggi tercatat di DKI Jakarta (43,2%).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved