Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
DOKTER Spesialis Radiologi lulusan Universitas Indonesia Yonathan William menyebut, saat ini, masih terjadi disparitas dari penyebaran alat Magnetic Resonance Imaging (MRI) di berbagai provinsi Indonesia.
"Kita punya 34 provinsi. Di Bengkulu, ini tidak ada satupun MRI yang menyala. MRI terdekat itu 490 kilometer, 10 jam dengan mobil,"
kata Yonathan, dikutip Selasa (26/8).
Berdasarkan data pada 2023 yang dipaparkannya, Yonathan mencontohkan Kalimantan Barat hanya memiliki dua sistem MRI dengan jumlah penduduk mencapai 5 juta jiwa. Sumatra Barat dengan 5,5 juta penduduk hanya memiliki 4 alat kesehatan tersebut.
Sementara Riau mempunyai lima sistem MR, padahal penduduknya sudah ada sebanyak 6,8 juta jiwa. MR di provinsi itu dikabarkan akan ditambahkan satu alat lagi dalam waktu dekat.
Padahal ini adalah provinsi-provinsi dengan GDRP yang regionalnya cukup tinggi," ucap dokter yang kini bekerja di Rumah Sakit EMC Tangerang itu.
"Di Jakarta, populasinya 10 juta, saya tidak tahu ada berapa MRI-nya, tapi kalau saya disuruh sebut, saya bisa sebut 30 minimal. Jadi ada disparitasnya luar biasa," tambahnya.
Menurutnya, pemerintah harus mulai memperhitungkan untuk menambah kapasitas dari alat tersebut karena permintaan pemeriksaan menggunakan MRI di Indonesia kian meningkat.
Rumah sakit juga masih menghadapi risiko besar akibat ketergantungan pada pengisian ulang helium yang dipakai untuk alat tersebut.
Dengan perhitungan negara-negara yang sudah bergabung menjadi bagian Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) saja per 1 juta populasi sudah memiliki sekitar 11 hingga 50 MRI.
Sedangkan wilayah di Indonesia yang merupakan negara kepulauan, rata-rata masih harus berjuang dengan satu buah sistem MRI.
"Sehingga sangat sulit kita mau membuat layanan sehat yang baik. Kita tidak tahu apa yang harus diatur, kita tidak tahu keadaan fenotip masing-masing subjeknya seperti apa, semua kita rata-rata sama dan outcome-nya tidak mungkin seperti itu," ucap dia.
Hal lain yang menurut Yonathan harus dijadikan sebagai bahan pertimbangan penambahan alat adalah bidang medis akan terus berkembang dan diikuti oleh seluruh tenaga medis serta kebutuhan pasien di Indonesia.
Oleh karenanya, ia berharap agar MRI dapat ditambah, sehingga dari permintaan pasien dapat terpenuhi dan terlayani dengan baik. (Ant/Z-1)
Saat ini, penjualan alat kesehatan rumah tangga di Indonesia tumbuh pesat dengan laju 13,6% per tahun, dengan glucometer menguasai lebih dari 40% pasar.
INDUSTRI alat kesehatan (alkes) dalam negeri menghadapi tantangan baru seiring dengan tarif impor yang ditetapkan sebesar 19% ke Amerika Serikat.
Kegiatan kali ini turut menghadirkan lokakarya/workshop bertema tren perdagangan instalasi gas medik di Indonesia.
Saat ini penggunaan CT Scan belum merata di seluruh rumah sakit Indonesia. Dari 3.200 RS yang ada di Indonesia, baru ada sekitar 1.500 CT Scan yang tersedia.
Seminar dan Workshop PERSI Wilayah Jawa Timur tahun ini bertema “Strategi Rumah Sakit untuk Bertahan di era Turbulensi JKN."
Memperingati Hari Kanker Paru-Paru Sedunia, sebuah seminar kesehatan bertajuk Kenali Kanker Paru Sejak Dini digelar.
Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa 35,4% penduduk dewasa Indonesia mengalami obesitas, dengan angka tertinggi tercatat di DKI Jakarta (43,2%).
Pemerintah Singapura telah melarang penggunaan vape karena penambahan zat berbahaya seperti Etomidate ke dalam alat penguap elektronik itu menimbulkan bahaya serius pada penggunanya.
KETUA Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama menyoroti usulan anggota DPR RI agar ada gerbong kereta api khusus untuk perokok.
Pentingnya penguatan data kesehatan, khususnya penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan dan unggas) serta pemantauan malnutrisi, agar kasus serupa dapat dicegah sejak dini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved