Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PARA peneliti menyatakan obat penurun berat badan dapat digunakan untuk membantu orang mengurangi konsumsi alkohol, setelah sebuah studi menemukan obat ini mampu menekan keinginan minum dan mengurangi kebiasaan minum berlebihan.
Obat-obatan ini, yang awalnya dikembangkan untuk mengobati diabetes tipe 2, telah merevolusi pengobatan obesitas. Bukti juga menunjukkan obat ini memiliki manfaat lain bagi kesehatan, seperti menurunkan risiko serangan jantung dan stroke.
Kini, uji klinis pertama dari jenisnya menemukan semaglutide, yang dipasarkan dengan merek Wegovy, mampu mengurangi konsumsi alkohol hingga sekitar 40% serta secara signifikan menekan keinginan untuk minum. Para peneliti menyebutkan studi ini mendukung bukti anekdot dari pasien dan dokter yang menunjukkan semaglutide dapat menyebabkan hilangnya keinginan terhadap minuman beralkohol secara tiba-tiba.
Temuan utama lainnya adalah efek semaglutide lebih besar dibandingkan obat yang sudah ada untuk mengatasi kecanduan alkohol, meskipun diberikan dalam dosis klinis terendah.
“Data ini menunjukkan potensi semaglutide dan obat sejenisnya untuk memenuhi kebutuhan pengobatan gangguan penggunaan alkohol yang belum terpenuhi. Studi yang lebih besar dan lebih lama pada populasi yang lebih luas masih diperlukan untuk memahami keamanan dan efektivitasnya secara menyeluruh, tetapi temuan awal ini sangat menjanjikan,” ujar Klara Klein dari Fakultas Kedokteran Universitas North Carolina, peneliti utama studi ini.
Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal JAMA Psychiatry, sebanyak 48 orang dengan masalah alkohol direkrut. Mereka tidak sedang mencari pengobatan secara aktif, tetapi semuanya didiagnosis dengan gangguan penggunaan alkohol, yang mencakup ketidakmampuan untuk berhenti atau mengontrol minum meskipun menghadapi konsekuensi negatif.
Para peserta ditempatkan dalam lingkungan laboratorium yang nyaman satu minggu sebelum diberikan suntikan dan diminta untuk meminum minuman beralkohol favorit mereka selama dua jam, dengan instruksi untuk menunda minum jika mereka menginginkannya.
Mereka kemudian secara acak ditugaskan untuk menerima suntikan semaglutide dosis rendah setiap minggu atau plasebo selama sembilan minggu, dengan pola konsumsi alkohol mingguan mereka juga diukur.
Dosis semaglutide yang diberikan adalah 0,25 mg per minggu selama empat minggu, 0,5 mg per minggu selama empat minggu berikutnya, dan 1,0 mg untuk satu minggu terakhir, semuanya diberikan dalam kunjungan klinik.
Setelah periode ini, semua peserta kembali ke laboratorium untuk mengulangi proses yang sama guna melihat perubahan yang terjadi. Para peneliti menghitung jumlah alkohol yang dikonsumsi dan konsentrasi alkohol dalam napas mereka.
Hasil studi menunjukkan bahwa suntikan semaglutide mengurangi jumlah alkohol yang dikonsumsi dalam lingkungan laboratorium, dengan bukti efek sedang hingga besar terhadap jumlah gram alkohol yang dikonsumsi.
Kelompok yang menerima semaglutide mengalami penurunan 41% dalam jumlah minuman yang mereka konsumsi setiap hari saat mereka minum. Selain itu, keinginan mingguan untuk alkohol turun sekitar 40%, sementara penurunan konsumsi alkohol berat juga lebih signifikan dibandingkan kelompok plasebo.
Hampir 40% peserta dalam kelompok semaglutide melaporkan tidak mengalami hari dengan konsumsi alkohol berat dalam bulan terakhir perawatan, dibandingkan dengan hanya 20% di kelompok plasebo.
“Ini adalah studi kecil, tetapi sangat menarik. Hasilnya menunjukkan bahwa pengobatan dengan semaglutide dapat mengurangi konsumsi alkohol, mirip dengan cara obat ini telah terbukti mengurangi konsumsi makanan dan pada akhirnya menurunkan berat badan. Jalur mekanistik yang mungkin terjadi adalah dengan meredam sinyal di otak yang memicu keinginan seseorang terhadap makanan maupun alkohol,” ujar Dr. Stephen Burgess dari Universitas Cambridge, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Prof. Sir Ian Gilmore, ketua Alcohol Health Alliance UK, menyambut baik temuan penelitian ini. Ia menekankan masih ada kebutuhan mendesak untuk menangani faktor-faktor seperti keterjangkauan, ketersediaan, dan pemasaran alkohol, tetapi penelitian lebih lanjut mengenai mekanisme kerja semaglutide juga dapat membantu memahami penyebab kecanduan alkohol lebih dalam. (The Guardian/Z-2)
Pola makan lebih dominan sebagai pemicu obesitas dibandingkan tingkat aktivitas fisik harian.
Hasil skrining kesehatan di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Provinsi DKI Jakarta. Pada skrining itu salah satunya ditemukan 62,09% obesitas.
Hasil pemeriksaan kesehatan ASN DKI Jakarta pada 2024 menunjukkan salah satunya, sebanyak soal ASN Jakarta yang mengalami obesitas dan masalah kejiwaan.
BANYAK mengonsumsi gula bisa berbahaya bagi tubuh untuk jangka panjang karena bisa terserang berbagai penyakit salah satunya obesitas hingga diabetes melitus.
Pembatasan bertujuan agar anak tidak terpengaruh mengonsumsi makanan dengan kandungan garam, gula dan lemak tinggi yang kerap kali dipromosikan melalui iklan.
Obesitas terbukti meningkatkan risiko kanker empedu melalui pembentukan radikal bebas dan peradangan kronis.
Berikut 8 dampak kesehatan yang ditimbulkan oleh alkohol:
Konten kreator Aldino Julisnianta mengungkapkan mengalami buta permanen akibat kebiasaannya konsumsi miras.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi alkohol oleh ayah juga bisa berdampak pada kesehatan janin.
Alkohol ada yang memiliki kandungan methanol maupun ethanol. Jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama dan banyak bisa menyebabkan gangguan pada mata
Kanker mulut adalah salah satu bentuk pertumbuhan sel yang tidak normal pada jaringan epitel mukosa, termasuk bibir, dinding mulut, lidah, langit-langit, dan gusi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved