Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
JUS elderberry berasal dari pohon elder Eropa atau Black elder, yang merupakan spesies asli Eropa. Sebuah penelitian baru uji klinis pertama yang dilakukan pada manusia, menunjukkan bahwa jus elderberry juga memiliki efek antiobesitas.
Meskipun hasilnya menjanjikan, para ahli menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk lebih memahami dampak jus elderberry terhadap berat badan, mengingat studi ini masih dalam skala kecil.
Penelitian ini melibatkan 18 orang dewasa yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas namun dalam kondisi sehat. Beberapa peserta diberikan sekitar 12 ons jus elderberry 100% dua kali sehari selama dua minggu, sementara sisanya menerima plasebo.
Dalam uji coba acak dan terkontrol ini, standar keemasan dalam penelitian medis. Para peserta tidak mengetahui apakah mereka mengonsumsi jus elderberry atau plasebo.
Setelah minggu pertama, peserta menjalani periode “pencucian” selama tiga minggu untuk membersihkan sistem tubuh mereka.
“Setiap periode perlakuan termasuk empat hari pemberian makanan yang terkontrol dengan diet mengandung lemak 40%,” kata Patrick Solverson, PhD, penulis penelitian dan asisten profesor di Washington State University College of Medicine.
Para peneliti mengukur mikrobiota tinja peserta (mikroorganisme dalam tinja), melakukan pengujian toleransi makanan (jumlah insulin yang diproduksi), serta kalorimetri tidak langsung (jumlah energi yang digunakan tubuh saat istirahat).
“Kadar glukosa darah dan insulin diukur secara berkala—setiap 30 menit selama tiga jam—selama pengujian,” tambah Solverson.
Hasilnya menunjukkan bahwa peserta yang mengonsumsi jus elderberry mengalami peningkatan kadar glukosa darah dan metabolisme lemak yang lebih baik dibandingkan kelompok plasebo.
Jus elderberry juga mendukung pertumbuhan bakteri usus "baik" di antara peserta dan mengurangi Bacteroides, yaitu bakteri usus kompleks yang berpotensi memicu infeksi.
James DiNicolantonio, PharmD, seorang ilmuwan penelitian kardiovaskular dan anggota Dewan Penasihat Ilmiah di perusahaan suplemen nutrisi IM8, menyatakan bahwa meski penelitian ini "cukup terkontrol dengan baik", mereka menghadapi masalah besar karena jumlah peserta yang sedikit.
Buah elderberry kaya akan serat yang berfungsi sebagai prebiotik, yang dapat memberi makan bakteri usus yang bermanfaat. Trista Best, MPH, RD, LD, seorang ahli diet terdaftar di The Candida Diet, menyampaikan kepada Health, “Satu porsi elderberry mengandung sekitar 7 gram serat, ini mencakup seperempat dari asupan harian yang disarankan."
Inilah salah satu alasan mengapa peserta yang mengonsumsi jus elderberry mungkin mengalami peningkatan jumlah bakteri "baik".
Namun, bagi Anda yang ingin mencoba elderberry untuk membantu mengatur berat badan, para ahli menyarankan untuk memilih jus elderberry 100% tanpa tambahan gula, demi mendapatkan manfaat kesehatan yang optimal.
Beberapa jenis elderberry juga mengandung senyawa yang dapat melepaskan sianida selama proses pencernaan, yang dapat menyebabkan gejala gastrointestinal jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
Seperti halnya perubahan pola makan lainnya, penting untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan sebelum menambahkan jus elderberry atau suplemen ke dalam diet Anda, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan. (health/P-5)
Pola makan lebih dominan sebagai pemicu obesitas dibandingkan tingkat aktivitas fisik harian.
Hasil skrining kesehatan di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Provinsi DKI Jakarta. Pada skrining itu salah satunya ditemukan 62,09% obesitas.
Hasil pemeriksaan kesehatan ASN DKI Jakarta pada 2024 menunjukkan salah satunya, sebanyak soal ASN Jakarta yang mengalami obesitas dan masalah kejiwaan.
BANYAK mengonsumsi gula bisa berbahaya bagi tubuh untuk jangka panjang karena bisa terserang berbagai penyakit salah satunya obesitas hingga diabetes melitus.
Pembatasan bertujuan agar anak tidak terpengaruh mengonsumsi makanan dengan kandungan garam, gula dan lemak tinggi yang kerap kali dipromosikan melalui iklan.
Obesitas terbukti meningkatkan risiko kanker empedu melalui pembentukan radikal bebas dan peradangan kronis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved