Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
ANEMIA adalah penurunan sel darah merah akibat kurangnya asupan zat besi. Mereka yang terkena anemia akan lebih mudah lelah dan kulit wajahnya terlihat pucat. Salah satu cara mengatasi masalah ini yaitu mengonsumsi makanan penambah darah yang tinggi zat besi.
Ketika mengalami anemia, tubuh tidak mampu memproduksi hemoglobin dalam jumlah yang cukup. Hemoglobin merupakan protein yang terdapat dalam sel darah merah yang berperan untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Guna mengatasi kekurangan zat besi, dokter biasanya memberikan resep obat penambah darah. Selain itu, perubahan pola makan dengan mengonsumsi makanan tertentu, termasuk buah penambah darah, disarankan dokter untuk meningkatkan produksi sel darah merah.
Ada beberapa jenis buah penambah darah yang mudah didapat dan bisa dikonsumsi untuk mencegah kurang darah atau meningkatkan produksi sel darah merah dalam tubuh, yaitu:
Semangka memiliki kandungan vitamin C yang mampu mengoptimalkan penyerapan zat besi, baik dari konsumsi suplemen penambah darah maupun dari makanan. Selain itu, buah ini juga mengandung vitamin B dan zat besi juga diperlukan untuk meningkatkan produksi sel darah merah.
Pisang merupakan buah penambah darah, karena memiliki kandungan folat yang cukup tinggi. Dalam 1 buah pisang berukuran sedang terkandung sekitar 24 mikrogram folat yang berguna dalam pembentukan sel darah merah untuk mengatasi anemia. Selin folat, buah ini juga mengandung vitamin C yang dapat mengoptimalkan penyerapan zat besi di dalam tubuh.
Orang dewasa memerlukan asupan folat sebanyak 400 mikrogram per hari agar proses pembentukan sel darah merah berlangsung normal. Untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan folat, bisa mengkonsumsi buah pepaya.
Buah bit dikenal sebagai umbi-umbian yang bermanfaat untuk mengatasi anemia. Efek ini didapat dari kandungan folat dalam buah bit yang membantu produksi sel darah merah, serta kandungan vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi.
Selain digunakan sebagai pemanis alami pengganti gula, kurma terbukti menjadi salah satu buah penambah darah yang baik dikonsumsi penderita anemia. Buah kurma memiliki kandungan zat besi yang dibutuhkan dalam produksi sel darah merah dan pengobatan anemia.
Zat besi, vitamin C, dan Folat adalah nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk mengatasi anemia. Ketiga nutria ini ditemukan dalam buah delima. Mengonsumsi buah penambah darah ini dapat mengoptimalkan penyerapan zat besi serta meningkatkan produksi sel darah merah dalam tubuh.
Tomat ternyata memiliki kandungan Vitamin C yang mampu meningkatkan penambahan darah. Dengan mengonsumsi 1 tomat utuh berukuran sedang, bisa mencukupi sekitar 20% kebutuhan vitamin C harian. Vitamin inilah yang dapat membantu penyerapan zat besi untuk menurunkan risiko anemia akibat kekurangan kadar zat besi. (Alodokter/Siloam Hospital/Z-3)
2 dari 3 anak di Indonesia mengalami kekurangan zat besi sehingga dapat menghambat tumbuh kembang dan kecerdasan kognitifnya.
Jadi, siapa yang membutuhkan lebih banyak zat besi dan kapan waktu terbaik untuk mengonsumsi suplemen zat besi? Berikut manfaat, risiko, dan cara mengonsumsi pil zat besi dengan benar.
Beberapa faktor menjadi pemicu kondisi kekurangan zat besi, seperti kurangnya konsumsi makanan yang mengandung zat besi dan penyerapan zat besi yang buruk.
Cegah anemia saat puasa dengan pola makan sehat! Konsumsi makanan tinggi zat besi, vitamin C, dan hindari aktivitas berat agar tubuh tetap bugar selama Ramadan.
Anemia akibat kekurangan zat besi dapat menyebabkan tubuh mudah lelah, lemas, dan sulit berkonsentrasi.
Jika kadar zat besi terlalu rendah, hal ini dapat menyebabkan anemia defisiensi besi dengan gejala bervariasi. Berikut 16 tanda bahwa Anda mungkin mengalami kekurangan zat besi.
Laporan 2025 Shopper's Guide to Pesticides in Produce mengungkapkan lebih dari 90% sampel buah dan sayuran mengandung sisa pestisida berbahaya.
Penyakit hati merupakan masalah yang terus berkembang, dan kondisi ini dapat disembuhkan dengan pendekatan yang tepat.
Buah berfungsi sebagai alat reproduksi tumbuhan dan menjadi sumber makanan penting bagi manusia karena kaya akan vitamin, mineral, serat, dan air.
Untuk menurunkan risiko kanker usus besar, menjaga pola makan sehat sangat penting, termasuk rutin mengonsumsi buah-buahan tertentu.
Diet sehat yang kaya serat dan nutrisi dapat melindungi tubuh dari pembentukan sel-sel kanker.
Vitamin C dikenal luas sebagai nutrisi penting untuk menjaga daya tahan tubuh, mempercepat penyembuhan luka, dan merawat kulit.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved