Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kementerian Kesehatan Luncurkan Buku Panduan dan Lembar Balik Tuberkulosis

Muhammad Ghifari A
28/1/2025 04:02
Kementerian Kesehatan Luncurkan Buku Panduan dan Lembar Balik Tuberkulosis
Peluncuran Buku Panduan dan Lembar Balik Tuberkulosis(MI/Dok Kemenkes)

KEMENTERIAN Kesehatan, melalui Direktorat Jenderal Penanggulangan Penyakit, meluncurkan Buku Panduan dan Lembar Balik Tuberkulosis (TB). Inisiatif ini ditujukan untuk memperkuat kapasitas tenaga kesehatan dan kader dalam upaya mendukung eliminasi TB di Indonesia pada 2030. 

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan komitmen penuh pemerintah dalam melaksanakan tiga program prioritas (Quick Wins) di sektor kesehatan. Program ini dirancang untuk memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat dan sebagai langkah strategis mendukung visi Presiden Prabowo Subianto dalam bidang kesehatan.

“Quick Wins ini berfokus pada tiga aspek utama, yaitu memberikan screening kesehatan gratis bagi 280 juta warga Indonesia, mempercepat penanganan tuberkulosis, serta pembangunan rumah sakit di daerah kabupaten/kota yang tertinggal dan terpencil. Kami berharap semua program ini dapat berjalan penuh mulai Januari ini, sesuai dengan prinsip Quick Win yang menekankan hasil yang cepat dan tepat,” jelas Budi dalam sambutannya.

Budi juga mengungkapkan bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam penanganan TB. Penyakit ini menyebabkan sekitar 136. 000 kematian setiap tahun, yang berarti dua kematian setiap lima menit. Oleh karena itu, ia menekankan perlunya deteksi dini dan pengobatan yang komprehensif.

“Target kami adalah menemukan 1 juta kasus TB tahun ini, dari estimasi WHO yang mencapai 1,08 juta kasus. Selain itu, kami ingin memastikan bahwa minimal 90% pasien memulai dan menyelesaikan pengobatan. Kami juga telah memperbarui rejimen pengobatan agar lebih singkat dan efektif, termasuk untuk pasien TB yang sensitif obat maupun yang resisten,” tegas Budi.

Pendekatan inovatif, seperti pendampingan pasien oleh kader dan tenaga kesehatan, akan terus diperkuat. 

Buku panduan berbasis lembar balik telah disiapkan untuk membantu kader dalam menyampaikan informasi penting mengenai pengobatan kepada masyarakat dengan cara yang mudah dipahami.

Lebih lanjut, Menkes menjelaskan tentang program Quick Win kedua, yaitu skrining kesehatan gratis. Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh masyarakat Indonesia memiliki akses untuk pemeriksaan kesehatan tanpa biaya. 

Saat ini, persiapan telah memasuki tahap akhir, dan peluncuran resmi dijadwalkan pada Februari 2025. Skrining ini diharapkan dapat mendeteksi berbagai penyakit lebih awal, termasuk penyakit tidak menular yang menjadi ancaman utama.

Selanjutnya, Quick Win ketiga akan fokus pada pembangunan rumah sakit di daerah-daerah tertinggal dan terpencil, sebagai upaya untuk meratakan layanan kesehatan. 

Pemerintah telah memulai pembangunan rumah sakit di wilayah-wilayah yang selama ini sulit dijangkau, dengan rencana membangun 32 rumah sakit baru pada tahun ini.

“Fasilitas tersebut akan dibangun di daerah yang mungkin belum dikenal oleh banyak orang. Kami berharap rumah sakit itu sudah selesai dan beroperasi sebelum akhir tahun 2025,” ungkap Menkes.

Melalui akselerasi tiga program Quick Wins ini, pemerintah optimis dapat memberikan layanan kesehatan yang lebih baik, merata, dan efektif. 

“Ini bukan sekadar tugas pemerintah, tetapi merupakan gerakan bersama seluruh masyarakat Indonesia. Dengan kolaborasi dan semangat yang tinggi, kita dapat mewujudkan Indonesia yang lebih sehat,” tutup Menteri Kesehatan. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya