Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PEMERINTAH Indonesia terus berupaya menurunkan angka tuberkulosis (TB) melalui berbagai strategi yang lebih tajam dan inovatif. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Ina Agustina memaparkan rencana akselerasi pengentasan TB pada 2025. Menurutnya, Kemenkes telah mengidentifikasi sejumlah permasalahan dan menyusun langkah-langkah strategis untuk mempercepat penanggulangan penyakit ini.
“Kami telah mengidentifikasi berbagai permasalahan dan bagaimana menajamkan program, sehingga ini terdapat sejumlah akselerasi program tuberkulosis tahun 2025. Pada prinsipnya kita meneruskan program sebelumnya, namun tentu kita pertajam. Kita banyak hal, hasil evaluasi semua kita pertajam dan ada beberapa inovasi yang dilakukan,” ujar Ina dalam acara Indonesia Bebas TBC yang diselenggarakan Selasa (21/1).
Salah satu inovasi yang dilakukan adalah optimalisasi screening aktif menggunakan X-ray yang terintegrasi dengan pemeriksaan genetis. “Dalam pemeriksaan kesehatan genetis juga ada screening untuk TBC, sehingga diharapkan nanti kita jadinya lebih luas lagi untuk bisa menyaring pasiennya,” jelas Ina. Diagnostik TB kini menggunakan tes cepat molekuler, open PCR, dan pemeriksaan bakteriologi berbasis teknologi.
Selain itu, integrasi data informasi TB menjadi fokus utama untuk mengurangi kasus underreporting. “Dari sejumlah kasus-kasus underreporting, itu bisa didapatkan dengan integrasi data ini. Dengan integrasi data ini ke dalam satu sehat, itu kita juga bisa mengawal dan monitoring pasien dengan jauh lebih baik,” imbuh dia.
Selain itu, penguatan sistem transportasi spesimen menjadi solusi bagi fasilitas kesehatan (faskes) yang belum memiliki laboratorium TB. “Tidak semua faskes, apalagi yang swasta, memiliki laboratorium pemeriksaan untuk TB. Namun dengan sistem transportasi spesimen, ini bisa dibantu untuk mereka mengirimkan sampel untuk diperiksakan,” kata Ina.
Kemenkes juga memperluas layanan rumah sakit khusus TB resistan obat (TBC-RO). Pasien dengan kondisi stabil nantinya dapat dirujuk ke puskesmas satelit. Pengobatan TB menjadi salah satu perhatian utama, mengingat prosesnya memakan waktu lama.
Untuk TB sensitif obat, durasi pengobatan 6–9 bulan, sementara TB resistan obat membutuhkan waktu hingga 18 bulan. “Inovasi pengobatan yang lebih ringkas, lebih cepat, kemudian lebih mudah, nggak terlalu banyak, itu tentu selalu dilakukan dengan berbagai riset,” ujar Ina.
Salah satu terobosan adalah regime BIPAL-M, yang dapat memangkas durasi pengobatan TB resistan obat dari 12–18 bulan menjadi hanya 6 bulan. “Saat ini juga sedang ada penelitian untuk pengobatan 4 bulan. Jadi semakin ringkas, semakin cepat, dan semakin mudah, tentu pas berhasil pengobatan bisa lebih baik,” tambahnya.
Dalam aspek pencegahan, Ina menyoroti pentingnya pengobatan bagi pasien dengan TB laten. “Orang-orang ini perlu dilakukan pemeriksaan, memastikan tidak ada TB aktif, dan kalau memang tidak ada TB aktif, dia agar meminum obat pencegahan,” ungkapnya.
Khusus untuk kontak serumah, kebijakan baru memungkinkan mereka langsung memulai terapi pencegahan TBC tanpa perlu diagnosa TB laten. Selain itu, riset vaksin terbaru tengah dikembangkan dan diperkirakan tersedia pada 2027. (Z-9)
Ahli jelaskan Pentingnya Pemeriksaan Dahak Pasien TB yang Picu Kekerasan Dokter di RSUD Sekayu
TB merupakan salah satu penyakit yang masih memerlukan atensi atau penanganan khusus di Indonesia. Saat ini Indonesia menempati peringkat kedua dunia.
WAKIL Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini menempati posisi kedua di dunia dalam jumlah kasus Tuberkulosis (Tb), setelah India.
Kementerian Kesehatan menerapkan enam strategi utama, termasuk penguatan promosi dan pencegahan, pemanfaatan teknologi, serta integrasi data dengan rumah sakit dan Puskesmas.
Ekstrak daun pegagan sebagai suplemen pendamping dalam proses pengobatan TB, selain meningkatkan fungsi hati, juga menurunkan biomarker inflamasi serta meningkatkan status gizi pasien.
Indonesia kini menempati posisi kedua dengan jumlah kasus Tuberkulosis terbanyak di dunia, setelah India.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melontarkan kecaman keras atas insiden kekerasan yang menimpa dr. Syahpri Putra Wangsa, Sp.PD, di RSUD Sekayu
Kemenkes menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk mempercepat penanggulangan DBD yang setiap tahun masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat.
Kemenkes mengatakan bahwa program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Sekolah akan digelar setiap setahun sekali, yang bertepatan dengan tahun ajaran baru sekolah.
Paparan polusi udara berisiko menyebabkan asma, ISPA, penyakit kardiovaskular, penyakit paru sampai dengan resisten insulin pada kelompok usia muda seperti anak-anak dan remaja.
Kemenkes menyebut total kasus covid-19 dari Minggu ke-1 hingga Minggu ke-30 tahun 2025 sebanyak 291 kasus
Menurut data Kementerian Kesehatan, 75% kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit tidak menular (PTM), serangan jantung dan strok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved