Headline
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.
DIREKTUR RSUD dr Loekmonohadi Kudus, Abdul Hakam, menyebut ekstrak daun pegagan sebagai suplemen dalam terapi pendamping pengobatan Tibercolusis (TB) mampu melindungi fungsi hati yang berisiko mengalami kerusakan akibat obat yang dikonsumsi pasien.
"Ekstrak daun pegagan berhasil mengurangi risiko hepatotoksisitas akibat obat anti-TB terhadap pasien remaja," kata Abdul Hakam, Selasa (29/7).
Hal tersebut, menurut dia, diperoleh berdasarkan hasil penelitian yang dilakukannya dalam dIsertasi program doktor di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
Ia menuturkan penelitian dilakukan terhadap 84 pasien TB dengan rentang usai 10 hingga 18 tahun yang dirawat di RSUD Kudus.
Hasil penelitian ekstrak daun pegagan sebagai suplemen pendamping dalam proses pengobatan TB, selain meningkatkan fungsi hati, juga menurunkan biomarker inflamasi serta meningkatkan status gizi pasien.
"Penelitian ini membuktikan bahwa ekstrak daun pegagan dapat menjadi terapi adjuvan yang aman dan efektif untuk pengobatan TB pada remaja," katanya.
Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan potensi tanaman obat tradisional Indonesia dalam mendorong pengobatan integratif yang menggabungkan terapi modern dengan kearifan lokal.
"Penelitian ini menjadi langkah awal pengembangan pengobatan TB yang lebih holistik, menggabungkan kekuatan pengobatan modern dengan kearifan tradisional," ungkap Abdul Hakam.
Meski hasil penelitian menunjukkan manfaat positif, ia tetap mengimbau kepada masyarakat agar jangan sembarangan menggunakan ekstrak daun pegagan tanpa supervisi medis.
Ia menegaskan penggunaan obat herbal dalam pengobatan TB hanya sebagai pendamping, bukan pengganti.
"Pengobatan TB harus tetap mengikuti protokol standar dengan pengawasan dokter," kata dia. (Ant/Z-1)
Indonesia kini menempati posisi kedua dengan jumlah kasus Tuberkulosis terbanyak di dunia, setelah India.
Indonesia mencatatkan angka kematian akibat tuberkulosis atau TB sebesar 134 ribu jiwa per tahun atau sekitar dua orang meninggal setiap lima menit.
Masyarakat diajak untuk tidak ragu dan malu melakukan pemeriksaan kesehatan ke puskesmas jika memiliki gejala kasus TB sebab penyakit tersebut bisa disembuhkan.
Akibat penyakit tersebut 15 orang meninggal dunia sebelum mendapatkan pengobatan.
Pasien TB RO harus minum lebih banyak obat setiap hari dan menjalani pengobatan dalam jangka yang lebih lama sesuai dengan rekomendasi dari tim ahli klinis agar bisa sembuh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved