Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

9 Dampak Terlalu Banyak Konsumsi Karbohidrat

Reynaldi Andrian Pamungkas
21/1/2025 21:00
9 Dampak Terlalu Banyak Konsumsi Karbohidrat
Berikut Dampak Terlalu Banyak Konsumsi Karbohidrat(freepik)

KARBOHIDRAT adalah salah satu dari tiga makronutrien utama selain protein dan lemak yang dibutuhkan tubuh untuk mendapatkan energi.

Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh dan berperan penting dalam berbagai fungsi tubuh, terutama untuk memberi bahan bakar bagi otak dan sistem saraf pusat.

Karbohidrat terdiri dari molekul gula yang dapat dipecah dan digunakan oleh tubuh sebagai energi.

Terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat, terutama karbohidrat sederhana seperti gula dan makanan olahan, dapat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.

Berikut 9 Dampak Terlalu Banyak Konsumsi Karbohidrat

1. Kenaikan Berat Badan

Karbohidrat berlebih yang tidak digunakan oleh tubuh sebagai energi akan disimpan dalam bentuk lemak. Ini bisa menyebabkan penambahan berat badan atau bahkan obesitas jika asupan karbohidrat tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup.

2. Kadar Gula Darah yang Tidak Stabil

Mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat sederhana (seperti gula) dapat menyebabkan lonjakan cepat kadar gula darah. Ini kemudian diikuti oleh penurunan yang cepat pula, yang bisa membuat Anda merasa lelah, lesu, atau bahkan pusing.

3. Resistensi Insulin

Konsumsi karbohidrat berlebihan, terutama yang tinggi gula, dapat menyebabkan penurunan respons insulin tubuh. Jika insulin tidak dapat bekerja dengan baik, ini dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

4. Peningkatan Risiko Penyakit Jantung

Makanan tinggi karbohidrat sederhana dapat meningkatkan kadar trigliserida (lemak darah), yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Kadar trigliserida yang tinggi dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah dan masalah jantung lainnya.

5. Peningkatan Risiko Kanker

Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi karbohidrat berlebih, terutama yang berasal dari makanan olahan, dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, terutama kanker usus besar.

6. Gangguan Pencernaan

Makanan yang kaya akan karbohidrat sederhana dan rendah serat dapat mengganggu sistem pencernaan dan menyebabkan konstipasi atau masalah pencernaan lainnya. Karbohidrat kompleks yang kaya serat lebih baik untuk menjaga kesehatan pencernaan.

7. Kelelahan dan Penurunan Energi

Setelah lonjakan gula darah, tubuh bisa merasakan penurunan energi yang cepat, menyebabkan rasa lelah atau lemas. Mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah besar dapat menyebabkan fluktuasi energi yang dramatis sepanjang hari.

8. Perubahan Mood

Kadar gula darah yang tidak stabil bisa memengaruhi kadar hormon dan neurotransmitter, yang pada gilirannya dapat memengaruhi mood. Depresi, cemas, atau perasaan mudah marah sering dikaitkan dengan pola makan yang mengandung terlalu banyak karbohidrat.

9. Penuaan Dini

Makanan tinggi karbohidrat dapat meningkatkan glycation, yaitu proses di mana molekul gula menempel pada protein, termasuk kolagen. Ini dapat menyebabkan kerusakan kulit, seperti munculnya keriput lebih cepat dan hilangnya elastisitas kulit.

Karbohidrat merupakan komponen penting dalam diet yang sehat, tetapi keseimbangan adalah kunci. Mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang wajar dan memilih sumber yang sehat seperti biji-bijian utuh, sayuran, dan buah lebih bermanfaat bagi kesehatan dibandingkan dengan konsumsi karbohidrat olahan atau berlebihan. (Z-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi
Berita Lainnya