Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Penemuan luar biasa terjadi baru-baru ini di Provinsi Yunnan, Tiongkok. Di sana, dtemukan tengkorak dinosaurus raksasa yang diperkirakan berusia sekitar 200 juta tahun. Fosil ini sangat penting karena berasal dari spesies yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Tengkorak ini ditemukan di Lufeng Dinosaur National Geopark, yang terkenal sebagai lokasi kaya akan fosil dinosaurus purba.
Dinosaurus yang ditemukan ini diperkirakan memiliki panjang hingga 10 meter, menjadikannya salah satu dinosaurus terbesar yang pernah ditemukan dari periode tersebut. Spesies dinosaurus ini dinamakan Lishulong Wangi dan termasuk ke kelompok sauropodomorpha. Kelompok ini merupakan kerabat awal dari sauropoda, yaitu dinosaurus besar seperti Brontosaurus dan Diplodocus.
Sauropodomorpha hidup pada Zaman Hettangian, yang merupakan bagian dari Periode Jurassic Awal, sekitar 201 hingga 199 juta tahun yang lalu. Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana kelompok sauropodomorpha berkembang jauh sebelum munculnya sauropoda raksasa yang lebih dikenal.
Fosil L Wangi ditemukan di Formasi Lufeng, yang terkenal dengan kekayaan fosil sauropodomorpha awal. Penelitian menunjukkan bahwa L Wangi kemungkinan adalah sauropodomorpha non-sauropod terbesar yang ditemukan di kawasan tersebut. Formasi Lufeng sendiri sudah banyak menghasilkan fosil dari tujuh genera sauropodomorpha lainnya.
Salah satu alasan mengapa fosil ini terjaga dengan baik adalah kondisi lingkungan sekitar. Tanah liat, pasir, dan lumpur yang terbentuk dari danau dan sungai di kawasan tersebut melindungi fosil dari erosi. Mineral yang terkandung dalam sedimen ini juga meresap ke dalam tulang, membantu proses fosilisasi dan memungkinkan tengkorak dinosaurus ini terpelihara dengan luar biasa.
Meskipun tengkorak tersebut tertimbun sedimen, sebagian besar bagian tengkoraknya tetap utuh, meskipun beberapa bagian hilang. Sauropodomorpha non-sauropod seperti L Wangi adalah dinosaurus herbivora berukuran menengah hingga besar yang mendominasi hingga Periode Jurassic Tengah.
Mereka memiliki kemampuan berjalan hanya dengan dua kaki belakang, berbeda dengan saudaranya yang lebih besar, sauropod, yang berjalan dengan empat kaki. Hal ini menunjukkan bahwa evolusi kelompok ini lebih mengarah pada postur bipedal, serupa dengan theropoda seperti Tyrannosaurus rex yang juga berjalan dengan dua kaki.
Penemuan baru ini mencakup tengkorak dan sembilan vertebra leher. Meskipun demikian, tidak ditemukan tulang bahu, panggul, atau anggota tubuh lainnya, sehingga tidak dapat dipastikan apakah L Wangi berjalan dengan dua kaki atau empat kaki. Kerabat terdekatnya, Yunnanosaurus, diperkirakan dapat beralih antara dua kaki dan empat kaki, yang menunjukkan kemungkinan bahwa L. wangi juga memiliki kemampuan serupa.
Spesies ini kemungkinan besar adalah herbivora yang memakan berbagai jenis tumbuhan primitif, seperti pakis, sikas, ginkgo, dan konifer. Meskipun penyebab kematiannya belum jelas, penemuan ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kehidupan dan evolusi sauropodomorpha, serta memperkaya pengetahuan kita tentang kehidupan dinosaurus purba yang hidup ratusan juta tahun lalu. (Livescience/MSN/Z-11)
PENELITIAN terbaru yang mendalam terhadap muntahan dan feses dinosaurus yang telah membatu-dikenal sebagai regurgitalite dan coprolite-mengungkap rahasia era prasejarah.
PENEMUAN fosil dinosaurus baru bernama Ahvaytum bahndooiveche di Wyoming, Amerika Serikat, yang diperkirakan berusia sekitar 230 juta tahun memicu perdebatan paleontolog.
Para peneliti di Australia menemukan fosil megaraptor terbesar dan tertua yang pernah ditemukan, serta fosil carcharodontosaur pertama di wilayah tersebut.
Fosil tengkorak dinosaurus yang diperkirakan berusia sekitar 200 juta tahun berhasil ditemukan di wilayah Lufeng, barat daya Tiongkok.
PENELITI melakukan sebuah studi mengenai kotoran dinosaurus. Temuan ini memberikan pandangan baru mengenai pola makan dinosaurus yang memungkinkan mereka mendominasi Bumi.
Para ilmuwan menemukan spesies dinosaurus baru bernama Khankhuuluu mongoliensis, dijuluki “pangeran naga”.
Ilmuwan menemukan isi perut fosil sauropoda Diamantinasaurus matildae, mengungkap pola makan herbivora dan sistem pencernaan berbasis fermentasi yang mirip gajah modern.
Hadrosaurus, yang dikenal sebagai dinosaurus berparuh bebek, bukan hanya sekadar pemakan tumbuhan, tetapi juga hewan sosial yang berinteraksi dalam kelompok-kelompok berdasarkan usia.
Ilmuwan akhirnya mengungkap salah satu misteri terbesar dalam dunia paleontologi: mengapa dinosaurus raksasa seperti sauropoda hanya bertelur kecil?
Maleriraptor kuttyi adalah anggota kelompok Herrerasauria, salah satu klad dinosaurus pemangsa paling awal yang diketahui. Sebelumnya, herrerasaurs hanya ditemukan di Amerika Selatan
Dinosaurus yang jadi korban diidentifikasi sebagai Psittacosaurus, hewan herbivor seukuran anjing besar sedang diserang oleh Repenomamus robustus, hewan mirip luak, seeokor mamalia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved