Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
KASUS infeksi Human Metapneumovirus (HMPV) di China dilaporkan terus meningkat belakangan ini. Hal tersebut diketahui berdasarkan data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China.
Human Metapneumovirus (HMPV) adalah virus RNA untai tunggal negatif dari keluarga Pneumoviridae, dan genus Metapneumovirus.
Virus ini menyerang saluran pernapasan atas maupun bawah. Infeksinya dapat bervariasi dari ringan hingga berat. Kelompok yang rentan terjangkit biasanya dari kalangan anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem imun lemah.
Menurut data dari Cleveland Clinic, sekitar 10% hingga 12% penyakit pernapasan pada anak disebabkan oleh HMPV. Sementara sekitar 5% hingga 16% lainnya mengalami pneumonia.
Selain itu, Virus HMPV pertama kali ditemukan pada tahun 2001 oleh peneliti di Belanda. Mereka menemukannya dalam bentuk sampel aspirasi nasofaring. Sampel tersebut diambil dari anak-anak dengan infeksi saluran pernapasan akibat patogen.
Hingga kini, diketahui belum ada pengobatan khusus untuk HMPV. Penanganan biasanya hanya fokus meredakan gejala, seperti demam dan batuk.
Kedua virus tersebut memang berasal dari genus Pneumovirus. Namun, HMPV dan respiratory syncytial virus (RSV) merupakan dua virus berbeda.
Penyakit HMPV umumnya menyerang bayi berusia 6 hingga 12 bulan. Sebaliknya, RSV lebih berisiko pada bayi berusia di bawah 6 bulan.
HMPV menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh, seperti droplet saat batuk atau bersin.
Virus ini juga dapat menular melalui benda yang terkontaminasi, seperti gagang pintu atau mainan. Orang yang berada di lingkungan ramai, akan cenderung memiliki risiko lebih tinggi terkena virus ini.
Jika kasusnya masih ringan, gejala yang ditimbulkan biasanya berlangsung selama beberapa hari hingga seminggu. Namun, gejala seperti batuk disertai nyeri berlebih umumnya bisa bertahan lebih lama.
Pada intinya, HMPV tetaplah penyakit yang perlu dicegah sejak dini guna menghindari terjadinya infeksi lebih parah.
(Cleveland Clinic/Z-9)
MASYARAKAT diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap Human Metapneumovirus (HMPV) dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
HMPV umumnya menyerang di musim semi dan dingin di belahan bumi utara, dan di daerah tropis seringkali terkait dengan musim hujan. Kenali gejala dan pencegahannya.
HMPV menjadi perhatian masyarakat karena memiliki gejala serupa covid-19, seperti batuk, pilek, dan sesak napas.
HUMAN Metapneumovirus (HMPV) yang baru saja menjadi perbincangan hangat di negara China dan sudah merebak di negara tersebut, kali ini ditemukan di Indonesia.
Menurutnya, covid-19 merupakan virus baru, sedangkan HMPV adalah virus lama yang sifatnya mirip dengan flu.
HMPV adalah salah satu penyebab utama infeksi saluran napas berat setelah TBC
Virus HMPV kini menjadi sorotan di dunia medis. Setelah melewati pandemi covid-19, keberadaan virus HMPV mulai terdeteksi di China dan bahkan sudah ditemukan di Indonesia.
Virus HMPV ini merupakan virus RNA untai tunggal negatif yang memiliki panjang genomnya sekitar 13.000 nukleotida.
Berkumur dengan air bersih setelah beraktivitas di luar ternyata bukan hanya sekadar kebiasaan. Tetapi juga langkah sederhana yang dapat melindungi tubuh dari ancaman virus berbahaya
HMPV dan RSV relatif lebih sering menyerang anak balita, khususnya di bawah usia satu tahun. Namun juga dapat menyerang orang dewasa, terutama lansia.
Suhu udara yang lembap dan dingin menciptakan lingkungan ideal bagi virus dan mikroba untuk berkembang biak, termasuk Human Metapneumovirus (HMPV).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved