Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Virus HMPV kini menjadi sorotan di dunia medis. Setelah melewati pandemi covid-19, keberadaan virus HMPV mulai terdeteksi di China dan bahkan sudah ditemukan di Indonesia.
Virus ini menimbulkan kekhawatiran, terutama karena memiliki risiko tinggi menular pada anak-anak, lansia, dan individu dengan riwayat penyakit kronis.
Human Metapneumovirus (HMPV) adalah virus pernapasan yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut.
Pertama kali ditemukan pada tahun 2001, virus ini berasal dari sampel pasien dengan infeksi saluran pernapasan.
Virus HMPV cenderung lebih aktif selama musim dingin hingga awal musim semi, berkontribusi pada lonjakan kasus infeksi pernapasan.
Mengapa HMPV Menjadi Perhatian?
Walaupun sudah lama dikenal, lonjakan kasus HMPV baru-baru ini menimbulkan kekhawatiran di masyarakat. Menurut Telly Purnamasari Agus, Peneliti Ahli Madya dari Pusat Riset Kedokteran Preklinis dan Klinis BRIN, HMPV termasuk dalam golongan Paramyxoviridae dan genus Metapneumovirus.
Gejalanya mirip dengan influenza dan Covid-19, yang membuat deteksinya cukup menantang.
HMPV adalah virus RNA rantai tunggal dengan struktur heliks yang berbentuk seperti bola, dilapisi membran lipid yang mengandung protein penting untuk menginfeksi sel target. Virus ini memiliki dua subtipe utama:
Terdiri dari subgroup A1 dan A2. Subtipe ini sering menyebabkan infeksi saluran napas berat dan lebih sering dikaitkan dengan wabah.
Terdiri dari subgroup B1 dan B2. Subtipe ini cenderung menyebabkan infeksi lebih ringan, tetapi prevalensinya lebih tinggi di musim tertentu.
Penularan virus HMPV pada tubuh manusia dapat terjadi melalui beberapa cara:
Droplet Pernapasan: Virus menyebar melalui percikan air liur saat seseorang batuk, bersin, atau berbicara.
Kontak dengan Permukaan Terkontaminasi: Seseorang dapat tertular jika menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus, kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut.
Tempat Fasilitas Umum: Penularan dapat terjadi di rumah sakit, sekolah, atau area dengan banyak orang.
Saat ini belum tersedia vaksin khusus untuk HMPV. Namun, masyarakat dapat mencegah penyebarannya dengan:
Menjaga kebersihan lingkungan.
Memakai masker saat bepergian.
Menjaga jarak sosial.
Mengonsumsi makanan bergizi dan rutin berolahraga.
Pengembangan tes diagnostik cepat sangat diperlukan untuk mendeteksi HMPV, disertai penelitian klinis guna memahami risiko, keparahan, dan komplikasi penyakit.
Langkah-langkah ini penting untuk mencegah dampak besar yang dapat disebabkan oleh virus HMPV.
Waspada terhadap HMPV adalah langkah awal untuk melindungi diri dan keluarga. Tetaplah menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh, serta ikuti perkembangan informasi terkini seputar virus ini untuk mengurangi risiko penularan. (Z-10)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved