Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BERKUMUR dengan air bersih setelah beraktivitas di luar ternyata bukan hanya sekadar kebiasaan. Tetapi juga langkah sederhana yang dapat melindungi tubuh dari ancaman virus berbahaya, termasuk Human Metapneumovirus (HMPV).
Dokter spesialis pulmonologi, Irandi Putra Pratomo, mengungkapkan bahwa tindakan ini dapat membantu mengurangi risiko penularan virus yang tengah menjadi perhatian dunia.
"Berkumur setelah beraktivitas di luar, baik di mulut maupun tenggorokan, dapat memberikan manfaat. Ini adalah langkah sederhana yang bisa dilakukan," ungkapnya dikutip dari Antara, Selasa (14/1)
Menurut randi, berkumur tidak perlu menggunakan cairan antiseptik atau obat khusus seperti betadine. Cukup dengan air bersih, berkumur sudah dapat memberikan perlindungan. Namun, untuk manfaat tambahan, ia menyarankan penambahan sedikit garam sebagai antiseptik alami yang mudah ditemukan.
Penanganan terhadap virus HMPV, yang kini mulai menjadi perhatian publik, pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan langkah-langkah yang diambil selama pandemi covid-19 pada 2021.
Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan, menurut dr. Irandi, adalah penggunaan masker, mencuci tangan secara rutin, dan istirahat di rumah saat sakit.
“Jangan sampai kita kembali ke masa ketika masker langka dan harganya melambung, serta sanitizer yang sulit ditemukan. Langkah paling sederhana yang bisa kita lakukan adalah menjaga kebersihan diri, seperti mencuci tangan,” jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu panik, meskipun tetap harus waspada dan menjaga kesehatan diri.
Hingga saat ini, belum ada pengumuman dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai pembatasan atau karantina, sehingga penanganan masih dapat dilakukan secara normal.
Meskipun demikian, Irandi mengingatkan bahwa kelompok rentan, seperti anak-anak di bawah 5 tahun dan lansia dengan kondisi komorbid, harus dijaga dari penularan virus ini.
Pada anak-anak, sistem imun mereka belum sepenuhnya berkembang, sementara pada lansia, sistem kekebalan tubuh cenderung menurun seiring bertambahnya usia, apalagi jika memiliki penyakit penyerta seperti diabetes atau masalah jantung.
"Lansia yang memiliki penyakit seperti gagal jantung atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), serta mereka yang pernah menjalani transplantasi, perlu lebih waspada terhadap dampak berat dari virus HMPV," tambah Irandi.
Selain itu, Irandi juga menyarankan untuk menjaga imunitas tubuh dengan menjaga kebersihan lingkungan, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, dan tidur yang cukup. (Ant/Z-10)
Irandi mengatakan berkumur tidak perlu menggunakan cairan obat antiseptik atau dengan kandungan betadine, namun cukup dengan air bersih.
Suhu udara yang lembap dan dingin menciptakan lingkungan ideal bagi virus dan mikroba untuk berkembang biak, termasuk Human Metapneumovirus (HMPV).
Hingga saat ini, belum ditemukan obat khusus untuk penyembuhan Human Metapneumovirus (HMPV). Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Satgas covid-19 PB IDI Erlina Burhan
Dokter spesialis paru, Profesor Erlina Burhan mengatakan bahaya human metapneumovirus atau HMPV berbahaya bagi penderita asma.
DIREKTUR Pasca Sarjana Universitas YARSI Tjandra Yoga Aditama mengatakan human metapneumovirus (HMPV) dapat membebani fasilitas pelayanan kesehatan di negara yang terkena
KEPALA Dinas Kesehatan Bali Nyoman Gede Anom meminta masyarakat di Bali agar tidak panik dengan virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang baru-baru ini merebak di Tiongkok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved