Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Virus HMPV Mengintai: Belum Ada Obat, Kenali Gejalanya!

Atalya Puspa
10/1/2025 15:47
Virus HMPV Mengintai: Belum Ada Obat, Kenali Gejalanya!
Penyakit Human Metapneumovirus belum ada obatnya(Freepik)

HINGGA saat ini, belum ditemukan obat khusus untuk penyembuhan Human Metapneumovirus (HMPV). Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Satgas covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Erlina Burhan.

“Untuk HMPV, antivirusnya belum ada. Namun, jika situasinya berat, ribavirin dapat digunakan. Ribavirin adalah antivirus yang bisa digunakan untuk hepatitis C dan influenza, dengan dosis tertentu di hari pertama, kedua, dan ketiga,” ujar Erlina dalam webinar bertajuk Update Terkini Virus Respirasi: Human Metapneumovirus, Jumat (10/1).

Menurut Erlina, tata laksana pasien HMPV bersifat suportif. Pasien disarankan untuk beristirahat serta mengonsumsi obat demam, batuk, dan pilek.

Gejala dan Masa Inkubasi HMPV

Erlina juga menjelaskan gejala HMPV. Setelah terinfeksi, ada masa inkubasi selama 3-6 hari sebelum gejala muncul. Gejala biasanya berlangsung 3-5 hari, namun pada bayi dapat bertahan hingga dua minggu.

“Gejalanya bervariasi, mulai dari tanpa gejala (asimptomatik) hingga menyerupai gejala influenza atau influenza-like illness,” jelasnya.

Gejala umum meliputi demam ringan, batuk, pilek, nyeri otot, sakit kepala, dan ruam kulit. Dalam kasus berat, gejala dapat berkembang menjadi sesak napas, apnea pada bayi di bawah enam bulan, hingga komplikasi seperti bronkiolitis.

“Sebagian besar kasus HMPV bersifat ringan hingga sedang dan dapat sembuh sendiri (self-limiting disease). Namun, kewaspadaan perlu ditingkatkan pada kelompok risiko tinggi seperti anak-anak di bawah 14 tahun, lansia, dan penderita komorbid,” imbuhnya.

Pencegahan dan Upaya Pemerintah

Meski tidak berpotensi menjadi pandemi, Erlina menekankan pentingnya pencegahan HMPV di tingkat individu, komunitas, dan pemerintah.

Untuk individu, Erlina mengingatkan pentingnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), menghindari kontak dengan orang bergejala, serta menggunakan masker jika memiliki gejala.

“Bersihkan benda-benda yang terkontaminasi. Orang dengan risiko tinggi seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan imunitas rendah sebaiknya menggunakan masker di tempat keramaian,” ucapnya.

Erlina juga berharap pemerintah meningkatkan surveilans untuk mencegah penyebaran HMPV di masyarakat.

“Langkah ini penting agar kasus HMPV dapat dideteksi dan diatasi sebelum menyebar lebih luas,” pungkasnya. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya