Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
LONJAKAN kasus Human Metapneumovirus (HMPV) yang memicu situasi mirip epidemi baru-baru ini terdeteksi di China. Penyakit pernapasan ini disebabkan oleh kombinasi virus Influenza A dan HMPV.
Dengan jumlah pasien yang terus meningkat, situasi ini mengkhawatirkan karena berpotensi menyebar ke negara lain. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan mobilitas internasional tinggi. Mulai mengambil langkah antisipatif untuk mencegah masuknya virus HMPV dan melindungi masyarakat dari risiko wabah.
Dikutip dari situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Sabtu (04/01), Juru Bicara Kemenkes RI, Widyawati, menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada laporan kasus HMPV di Indonesia. Namun, ia mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
"Langkah ini penting untuk memperkuat daya tahan tubuh dan mencegah penularan virus yang dapat membahayakan kesehatan," tambah Widyawati.
Pemerintah Indonesia terus mengawasi perkembangan wabah HMPV di China dan negara-negara lainnya. Sebagai langkah pencegahan, peningkatan kewaspadaan dilakukan di pintu-pintu masuk negara, termasuk pengawasan kesehatan terhadap pelaku perjalanan internasional yang menunjukkan gejala Influenza Like Illness (ILI).
Widyawati mengaku bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan penerapan langkah-langkah pencegahan yang efektif, guna mencegah masuknya virus ini ke Indonesia.
Virus yang pertama kali ditemukan pada tahun 2001. HMPV adalah virus yang menyerang saluran pernapasan atas dan bawah. Berdasarkan informasi dari CDC, virus ini dapat menginfeksi semua kelompok usia. Namun yang paling berisiko adalah anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
Dalam kondisi yang lebih serius, virus ini dapat menyebabkan komplikasi seperti bronkitis atau pneumonia. Masa inkubasi HMPV berkisar antara tiga hingga enam hari, dengan durasi gejala yang bervariasi tergantung pada tingkat keparahan infeksinya.
Tindakan pencegahan terhadap HMPV mirip dengan pencegahan penyakit pernapasan lainnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
Bagi mereka yang mengalami gejala HMPV atau flu biasa, mengikuti langkah-langkah kebersihan sederhana dapat membantu mencegah penyebaran virus yaitu:
Bagaimana dengan pengobatannya?
Saat ini, belum tersedia pengobatan antivirus atau vaksin khusus untuk HMPV. Perawatan medis untuk pasien yang terinfeksi bersifat suportif, dengan penekanan pada pengelolaan gejala dan pencegahan komplikasi.
(DC, NDTV, Kementerian Kesehatan/Z-9)
Virus HMPV kini menjadi sorotan di dunia medis. Setelah melewati pandemi covid-19, keberadaan virus HMPV mulai terdeteksi di China dan bahkan sudah ditemukan di Indonesia.
HUMAN Metapneumovirus (HMPV) yang baru saja menjadi perbincangan hangat di negara China dan sudah merebak di negara tersebut, kali ini ditemukan di Indonesia.
Virus HMPV ini merupakan virus RNA untai tunggal negatif yang memiliki panjang genomnya sekitar 13.000 nukleotida.
Berkumur dengan air bersih setelah beraktivitas di luar ternyata bukan hanya sekadar kebiasaan. Tetapi juga langkah sederhana yang dapat melindungi tubuh dari ancaman virus berbahaya
HMPV dan RSV relatif lebih sering menyerang anak balita, khususnya di bawah usia satu tahun. Namun juga dapat menyerang orang dewasa, terutama lansia.
Suhu udara yang lembap dan dingin menciptakan lingkungan ideal bagi virus dan mikroba untuk berkembang biak, termasuk Human Metapneumovirus (HMPV).
KEMENTERIAN Kesehatan menyebutkan hingga saat ini belum ada laporan kasus Human Metapneumovirus (HMPV) di Indonesia.Saat ini virus HMPV dikabarkan tengah merebak di China.
KASUS infeksi Human Metapneumovirus (HMPV) di China dilaporkan terus meningkat belakangan ini. Hal tersebut diketahui berdasarkan data dari pemerintah China.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved