Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MASYARAKAT di Jawa Tengah, diminta waspada terhadap paparan Human Metapneumovirus atau HMPV. Meski belum ditemukan kasus HMPV di Jateng, warga diimbau tetap waspada dan meningkatkan pola hidup bersih sehat (PHBS) di tengah mewabahnya infeksi HMPV di Tiongkok.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Yunita Dyah Suminar, memastikan hal tersebut ketika dikonfirmasi di ruang Command Center Dinkes Jateng, Senin (6/1). Menurutnya, HMPV adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan. Akibatnya, seseorang yang terpapar akan merasakan gejala mirip influenza, seperti batuk, demam, sakit tenggorokan, dan sebagainya.
Ia menambahkan, virus itu menular melalui droplet atau kontak erat dengan penderita, dan HMPV dapat menyerang siapapun. Mereka yang berdaya tahan tubuh lemah, rentan terpapar. Seperti, anak di bawah lima tahun hingga lansia di atas 65 tahun.
Selain itu, mereka yang memiliki penyakit penyerta seperti diabetes, asma, kanker, penyakit autoimun, dan penderita HIV, patut mewaspadai HMPV. Jika tidak ditanggulangi dengan benar, gejala kian parah, hingga mengarah ke bronkitis atau pneumonia.
"Jadi, di Jawa Tengah belum ada kasus dilaporkan, termasuk di Indonesia. Tetapi bukan berarti kita lengah, kita harus waspada. Kalau kita merasa tubuh tidak sehat, demam, pilek, ya minum obat sesuai gejala. Yang utama, pola hidup sehat. Makan, istirahat, dan olahraga teratur," ujar Yunita.
Ia menyampaikan, penyakit tersebut kini memang tengah merebak di Tiongkok. Karenanya, Yunita meminta masyarakat yang tengah bepergian ke mancanegara waspada, dengan menggunakan masker. Bila perlu, bisa mengonsumsi vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Terkait perjalanan atau kedatangan dari luar negeri, terang Yunita, hingga saat ini belum ada larangan. Namun demikian, sinergi terus dijalin dengan kantor kesehatan pelabuhan atau KKP, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Tetkait hal tersebut, Yunita mengimbau warga Jateng tidak panik namun tetap waspada.
"Jangan panik atau waswas, tapi tetap waspada. Kita terapkan selalu cuci tangan sebelum makan, makan bergizi seimbang, protein sayuran dan buah. Kalau mengalami gejala, gunakan masker. Kalau merasa tidak nyaman, silakan berobat ke klinik atau dokter," pungkas Yunita. (HT/J-3)
MASYARAKAT diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap Human Metapneumovirus (HMPV) dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
HMPV umumnya menyerang di musim semi dan dingin di belahan bumi utara, dan di daerah tropis seringkali terkait dengan musim hujan. Kenali gejala dan pencegahannya.
HMPV menjadi perhatian masyarakat karena memiliki gejala serupa covid-19, seperti batuk, pilek, dan sesak napas.
HUMAN Metapneumovirus (HMPV) yang baru saja menjadi perbincangan hangat di negara China dan sudah merebak di negara tersebut, kali ini ditemukan di Indonesia.
Menurutnya, covid-19 merupakan virus baru, sedangkan HMPV adalah virus lama yang sifatnya mirip dengan flu.
HMPV adalah salah satu penyebab utama infeksi saluran napas berat setelah TBC
BALAI Kekarantinaan Kesehatan Yogyakarta, meningkatkan kewaspadaannya di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) Kulon Progo, guna mengantisipasi masuknya virus HMPV di wilayah DIY.
pemerintah diimbau memperketat pintu masuk di bandara guna mencegah penularan human metapneumovirus atau HMPV
Dinkes Kota Batam mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap penyebaran HMPV dan Influenza A, meskipun hingga kini belum ada kasus HMPV yang ditemukan di Batam.
Virus HMPV kembali menjadi sorotan dengan lonjakan kasus di musim dingin. Kenali gejala, penyebab, dan cara mencegah penularannya di sini!
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved