Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Dokter spesialis paru, Profesor Erlina Burhan mengatakan bahaya human metapneumovirus atau HMPV berbahaya bagi penderita asma.
"Penyakit HMPV gejalanya memperberat pasiennya jika sudah punya asma sebelumnya sehingga terjadilah serangan asma. Maka pasien itu timbul ada mengi, sesak, dan bisa juga kemudian virusnya memperbanyak diri, melebar, dan merusak jaringan paru sehingga menimbulkan pneumonia," ungkap Erlina dalam konferensi pers secara daring, Rabu (8/1).
Selain itu pada bayi biasanya timbul bronchiolitis atau inflamasi di saluran nafas yang kecil. Kelompok yang berisiko secara umum adalah anak kecil, lansia, atau individu dengan sistem imun yang menurun.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebut HMPV biasanya ditemukan pada anak-anak di bawah 14 tahun, lansia di atas 65 tahun, dan individu dengan penyakit kronik terutama penyakit kronik asma, PPOK, atau diabetes
"Dan juga orang yang memang sistem imunnya memang lemah seperti pasien HIV, AIDS atau penerima kemoterapi," katanya.
Apabila sudah tertular HMPV maka Erlina menyarankan agar segera konsultasi ke dokter spesialis paru dan istirahat. Apabila muncul demam maka segera minum obat yang direkomendasikan dokter.
"Tidak ada obat antivirus khusus tetapi pernah dipakai kalau gejalanya berat maka bisa dibiarkan obat antivirus namanya ribavirin ini biasa juga dipakai untuk kelainan-kelainan infeksi saluran nafas lainnya," ungkapnya.
Adapun sikap PB IDI pada kasus HMPV adalah masyarakat tetap waspada pada kelompok berisiko dan, jangan panik.
"PB IDI merekomendasikan pada masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS). Lalu menghindari kontak terat dengan pasien atau orang-orang yang bergejala flu, dan membersihkan benda-benda yang terkontaminasi," ujarnya.
Bagi orang yang bergejala maka disarankan untuk memakai masker supaya tidak menularkan kepada orang lain. Hindari keramaian dan hindari juga menyentuh wajah karena mulut, hidung, dan mata menjadi pintu masuk virus. (Z-9)
MASYARAKAT diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap Human Metapneumovirus (HMPV) dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
HMPV umumnya menyerang di musim semi dan dingin di belahan bumi utara, dan di daerah tropis seringkali terkait dengan musim hujan. Kenali gejala dan pencegahannya.
HMPV menjadi perhatian masyarakat karena memiliki gejala serupa covid-19, seperti batuk, pilek, dan sesak napas.
HUMAN Metapneumovirus (HMPV) yang baru saja menjadi perbincangan hangat di negara China dan sudah merebak di negara tersebut, kali ini ditemukan di Indonesia.
Menurutnya, covid-19 merupakan virus baru, sedangkan HMPV adalah virus lama yang sifatnya mirip dengan flu.
HMPV adalah salah satu penyebab utama infeksi saluran napas berat setelah TBC
Virus HMPV kini menjadi sorotan di dunia medis. Setelah melewati pandemi covid-19, keberadaan virus HMPV mulai terdeteksi di China dan bahkan sudah ditemukan di Indonesia.
Virus HMPV ini merupakan virus RNA untai tunggal negatif yang memiliki panjang genomnya sekitar 13.000 nukleotida.
Berkumur dengan air bersih setelah beraktivitas di luar ternyata bukan hanya sekadar kebiasaan. Tetapi juga langkah sederhana yang dapat melindungi tubuh dari ancaman virus berbahaya
HMPV dan RSV relatif lebih sering menyerang anak balita, khususnya di bawah usia satu tahun. Namun juga dapat menyerang orang dewasa, terutama lansia.
Suhu udara yang lembap dan dingin menciptakan lingkungan ideal bagi virus dan mikroba untuk berkembang biak, termasuk Human Metapneumovirus (HMPV).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved