Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DIREKTUR Pasca Sarjana Universitas YARSI sekaligus Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan beberapa patogen termasuk human metapneumovirus (HMPV) mungkin dapat membebani fasilitas pelayanan kesehatan di negara yang terkena.
Hal itu disampaikan Tjandra setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan pernyataan mengenai Disease Outbreak News (DONs) bertajuk Trends of acute respiratory infection, including human metapneumovirus, in the Northern Hemisphere. Disebutkan bahwa di banyak negara di belahan bumi utara telah terjadi peningkatan kasus infeksi pernapasan akut (acute respiratory infections), yang disebabkan oleh influenza musiman (seasonal influenza), penyakit akibat respiratory syncytial virus (RSV) dan virus lain seperti human metapneumovirus (hMPV) dan juga mycoplasma pneumoniae.
“WHO menyebutkan bahwa peningkatan kali ini di beragai negara memang di atas batas dasar (above baseline levels) dan ini merupakan kecenderungan berkala yang berulang di awal/akhir tahun di negara empat musim (seasonal trends), dan disebut is not unusual. Hanya memang disebutkan bahwa sirkulasi bersama (co-circulation) beberapa patogen (tentu termasuk HMPV) memang mungkin saja dapat membebani fasilitas pelayanan kesehatan di negara yang terkena,” ungkapnya, Kamis (9/1).
Menurut Tjandra, WHO telah menganjurkan agar negara-negara terus menjaga kegiatan surveilans dengan terintegrasi baik. Hal ini tentu diharapkan juga terus berjalan di Indonesia.
“Akan baik tentunya kalau kita anggota masyarakat mendapat informasi berkala tentang patogen (virus atau bakteri atau yang lain) ada yang di satu waktu yang sedang bersirkulasi di negara kita, yang datanya selalu di up-date dari waktu ke waktu. Informasi yang terbuka ini tentu akan meningkatkan peran serta masyarakat dalam menjaga kesehatan dirinya, termasuk untuk antisipasi berbagai jenis infeksi saluran pernapasan ini,” tandasnya. (H-3)
Virus HMPV kini menjadi sorotan di dunia medis. Setelah melewati pandemi covid-19, keberadaan virus HMPV mulai terdeteksi di China dan bahkan sudah ditemukan di Indonesia.
HUMAN Metapneumovirus (HMPV) yang baru saja menjadi perbincangan hangat di negara China dan sudah merebak di negara tersebut, kali ini ditemukan di Indonesia.
Virus HMPV ini merupakan virus RNA untai tunggal negatif yang memiliki panjang genomnya sekitar 13.000 nukleotida.
Berkumur dengan air bersih setelah beraktivitas di luar ternyata bukan hanya sekadar kebiasaan. Tetapi juga langkah sederhana yang dapat melindungi tubuh dari ancaman virus berbahaya
HMPV dan RSV relatif lebih sering menyerang anak balita, khususnya di bawah usia satu tahun. Namun juga dapat menyerang orang dewasa, terutama lansia.
Suhu udara yang lembap dan dingin menciptakan lingkungan ideal bagi virus dan mikroba untuk berkembang biak, termasuk Human Metapneumovirus (HMPV).
KEPALA Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, Kamis (26/6), mengatakan bahwa badan tersebut berhasil mengirimkan pengiriman medis pertamanya ke Gaza sejak 2 Maret.
Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2021, 10 penyebab kematian teratas menyumbang 39 juta kematian, atau 57% dari total 68 juta kematian di seluruh dunia.
Kanker hati kini jadi penyebab kematian tertinggi akibat kanker secara global. Tepatnya peringkat 6 berdasarkan data WHO.
Dalam waktu singkat, lebih dari 5 juta remaja perempuan Indonesia telah menerima vaksin HPV.
HARI Donor Darah Internasional atau World Blood Donor Day jatuh pada tanggal 14 Juni setiap tahunnya. Peringatan tersebut diresmikan sejak tahun 2004 oleh WHO.
WHO mengungkap kebersihan di lingkungan rumah berperan penting dalam pencegahan kanker serviks.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved