Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Ayat-Ayat Al-Qur'an tentang Kemuliaan Ibu sebagai Orangtua

Wisnu Arto Subari
22/12/2024 17:32
Ayat-Ayat Al-Qur'an tentang Kemuliaan Ibu sebagai Orangtua
Ilustrasi.(Freepik)

ISLAM memuliakan kedudukan seorang ibu dan perempuan. Padahal banyak tradisi masyarakat sebelumnya yang merendahkan seorang ibu dan perempuan. Dorongan memuliakan ibu terdapat di banyak ayat dalam Al-Qur'an.

Perintah memuliakan ibu dalam Al-Qur'an disampaikan secara tersurat dan tersirat. Ada perintah yang langsung tertuju kepada ibu dan ada yang lewat doa para nabi. 

Apa saja ayat-ayat Al-Qur'an tentang kemuliaan seorang ibu? Berikut penjelasannya.

1. Ibu mengandung dalam kondisi lemah yang bertambah.

Al-Qur'an menggambarkan kondisi ibu yang mengandung dalam kondisi lemah yang terus bertambah. Karena itu, Allah memerintahkan manusia untuk berbuat baik kepada orangtua, terutama ibu. Keterangan ini terdapat di surat Luqman ayat 14.

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ

Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orangtuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.

Baca juga : Tafsir Ali Imran 19: Islam Diridai Allah dan Agama para Nabi

2. Ibu yang mengandung, melahirkan, menyusui anak.

Al-Qur'an Surat Al-Ahqaf ayat 15 menggambarkan peran ibu dari fase mengandung, melahirkan, menyusui, hingga menyapihnya. Karena jasa seorang ibu yang tidak mungkin dapat dibalas anak, Allah mengajarkan kita agar senantiasa mendoakan orangtua.

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ اِحْسَانًا ۗحَمَلَتْهُ اُمُّهٗ كُرْهًا وَّوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۗوَحَمْلُهٗ وَفِصٰلُهٗ ثَلٰثُوْنَ شَهْرًا ۗحَتّٰىٓ اِذَا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَبَلَغَ اَرْبَعِيْنَ سَنَةًۙ  قَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَصْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْۗ اِنِّيْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِنِّيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun dia berdoa, "Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sungguh, aku termasuk orang muslim.

Setelah menyebut kata walidain yang berarti kedua orangtua, Al-Qur'an menyebut kata umm untuk memberikan penegasan kepada sosok ibu. Bahkan penghormatan kepada ibu tiga tingkat lebih tinggi dibanding ayah. Soalnya, ibu bersusah payah mengandung, melahirkan, menyusui, hingga menyapih anak sampai dua tahun.

3. Kedudukan orangtua nomor dua setelah Allah dan jangan berkata ah.

Dalam Al-Qur'an Surat Al-Isra' ayat 23, kita diperintahkan berbuat baik kepada kedua orangtua setelah perintah hanya menyembah Allah.

وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا 

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada kedua perkataan 'ah' dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.

Ayat perintah berbuat baik kepada orangtua setelah menyembah kepada Allah ditegaskan pula pada Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 83. Setelah berbuat baik kepada orangtua barulah kita diperintah untuk berbuat baik kepada selain orangtua dimulai dari saudara, anak yatim, dan orang miskin. 

وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ لَا تَعْبُدُوْنَ اِلَّا اللّٰهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَقُوْلُوْا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَّاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَۗ  ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْكُمْ وَاَنْتُمْ مُّعْرِضُوْنَ

(Ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari Bani Israil, “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada kedua orangtua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Selain itu, bertutur katalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah salat, dan tunaikanlah zakat.” Akan tetapi, kamu berpaling (mengingkarinya), kecuali sebagian kecil darimu, dan kamu (masih menjadi) pembangkang. 

4. Rendahkan diri kepada orangtua dan mendoakan.

Dalam Al-Qur'an Surat Al-Isra' ayat 24, kita diajarkan lagi doa untuk kedua orangtua.

وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًاۗ

Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil. 

5. Pelajaran dari istri Imran.

Dalam Al-Qur'an Surat Ali Imran ayat 35-36 diceritakan tentang kisah mulia dari istri Imran yang meminta kepada Allah agar diberikan keturunan. Selain memohon keturunan, istri Imran juga mendoakan sang anak dan cucunya dilindungi dari setan.

. إِذْ قَالَتِ امْرَأَتُ عِمْرَانَ رَبِّ إِنِّي نَذَرْتُ لَكَ مَا فِي بَطْنِي مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّي ۖ إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ إِنِّي وَضَعْتُهَا أُنْثَىٰ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْأُنْثَىٰ ۖ وَإِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

(Ingatlah), ketika istri Imran berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku bernazar kepada-Mu, apa (janin) yang dalam kandunganku (kelak) menjadi hamba yang mengabdi (kepada-Mu), maka terimalah (nazar itu) dariku. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui. Maka ketika melahirkannya, dia berkata, "Ya Tuhanku, aku telah melahirkan anak perempuan." Padahal Allah lebih tahu yang dia lahirkan dan laki-laki tidak sama dengan perempuan. "Dan aku memberinya nama Maryam dan aku mohon perlindungan-Mu untuknya dan anak cucunya dari (gangguan) setan yang terkutuk."

Baca juga: 11 Hadis Nabi Muhammad SAW tentang Kemuliaan Ibu

6. Pelajaran dari istri Firaun dan ibu Nabi Musa.

Dalam Al-Qur'an Surat Al-Qashash ayat 9-13 digambarkan sosok dua perempuan beriman yaitu istri Firaun dan ibunda Nabi Musa.

. وَقَالَتِ امْرَأَتُ فِرْعَوْنَ قُرَّتُ عَيْنٍ لِي وَلَكَ ۖ لَا تَقْتُلُوهُ عَسَىٰ أَنْ يَنْفَعَنَا أَوْ نَتَّخِذَهُ وَلَدًا وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ . وَأَصْبَحَ فُؤَادُ أُمِّ مُوسَىٰ فَارِغًا ۖ إِنْ كَادَتْ لَتُبْدِي بِهِ لَوْلَا أَنْ رَبَطْنَا عَلَىٰ قَلْبِهَا لِتَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ . وَقَالَتْ لِأُخْتِهِ قُصِّيهِ ۖ فَبَصُرَتْ بِهِ عَنْ جُنُبٍ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ . وَحَرَّمْنَا عَلَيْهِ الْمَرَاضِعَ مِنْ قَبْلُ فَقَالَتْ هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَىٰ أَهْلِ بَيْتٍ يَكْفُلُونَهُ لَكُمْ وَهُمْ لَهُ نَاصِحُونَ . فَرَدَدْنَاهُ إِلَىٰ أُمِّهِ كَيْ تَقَرَّ عَيْنُهَا وَلَا تَحْزَنَ وَلِتَعْلَمَ أَنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ

Dan istri Fir'aun berkata, "(Dia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan dia bermanfaat kepada kita atau kita ambil dia menjadi anak," sedang mereka tidak menyadari.

Dan hati ibu Musa menjadi kosong. Sungguh, hampir saja dia menyatakannya (rahasia tentang Musa), seandainya tidak Kami teguhkan hatinya, agar dia termasuk orang-orang yang beriman (kepada janji Allah).

Dan dia (ibunya Musa) berkata kepada saudara perempuan Musa, "Ikutilah dia (Musa)." Maka kelihatan olehnya (Musa) dari jauh, sedang mereka tidak menyadarinya.

Dan Kami cegah dia (Musa) menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusui(nya) sebelum itu; maka berkatalah dia (saudaranya Musa), "Maukah aku tunjukkan kepadamu, keluarga yang akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat berlaku baik padanya?"

Maka Kami kembalikan dia (Musa) kepada ibunya, agar senang hatinya dan tidak bersedih hati, dan agar dia mengetahui bahwa janji Allah adalah benar, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahuinya.

7. Pelajaran tentang Nabi Isa dan ibundanya.

Dalam Al-Qur'an Surat Maryam ayat 32, Nabi Isa menyampaikan bahwa dirinya berbakti kepada ibundanya, Siti Maryam.

وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا

Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.

8. Doa Nabi Sulaiman untuk orangtua.

Dalam Al-Qur'an Surat An-Naml ayat 19, Nabi Sulaiman berdoa untuk orangtuanya.

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ

Wahai Tuhanku, berilah petunjuk kepadaku agar aku bersyukur atas nikmat yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku, dan supaya aku dapat melakukan amal perbuatan yang Engkau ridai. Masukkanlah aku dengan rahmat-Mu di antara hamba-hamba-Mu yang saleh.

Itulah perintah Al-Qur'an agar kita selalu menghormati orangtua, terutama ibu. Semoga bermanfaat. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya