Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KEHADIRAN puluhan mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) untuk kuliah lapangan di kawasan Hutan Adat Mukim Paloh dan Hutan Adat Mukim Kunyet, Kecamatan Padang Tiji, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, hampir dua bulan terakhir dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Karena banyak kearifan lokal terkait pengelolaan kawasan Hutan Adat yang sudah berlalu turun temurun dapat mengedukasi dan diwarisi kepada generasi terdidik itu. Lalu tidak sedikit disiplin ilmu akademik dapat tersalurkan ke masyarakat pedalaman, terutama warga yang beraktivitas mencari nafkah di kawasan hutan Adat.
Pasalnya di kawasan Hutan Adat Mukim ini sebagian masih hutan alami dan sebagian masuk dalam kebun warga sekitar. Kuduga fungsi itu dikelola teratur dan terukur dibawah pengawasan masyarakat kemukiman (kumpulan beberapa desa) setempat.
Dayu Trisna Wibawa, mahasiswa Fakultas Pertanian USK peserta kuliah lapangan di kawasan Hutan Adat Mukim Paloh, Padang Tiji, Pidie, kepada Media Indonesia, Rabu (13/11) mengatakan, antusias masyarakat sekitar hutan sangat bagus menerima kedatangan mereka. Itu terbukti dari sejumlah agenda acara dan kegiatan cukup respon dan selalu turun hadir.
"Di lokasi kami selain belajar tentang Hutan Adat juga melakukan praktik membuat pupuk oraganik dan membudidayakan bakteri untuk fermentasi pupuk limbah rumah tangga" tutur Dayu.
Dikatakan Dayu, bersama warga wilayah Adat Mukim Paloh dan Mukim Kunyet pihaknya juga menggalakkan penggunaan herbisida alami. Itu untuk mengusir hama penyakit pada tanaman pertanian dan perkebunan.
Selain itu para mahasiswa kuliah lapangan di Hutan Adat juga menggalakkan pemangkasan batang atau ranting tidak produktif pada tanaman kakao. Lalu melakukan teknik pembibitan secara sambung samping, sambung pucuk dan stek batang yang mudah tumbuh akar.
"Dulu kawasan ini pernah di kuasai HTI, baru akhir-akhir ini mendapat pengakuan pemerintah dikembali lagi ke hutan Adat. Lalu di sebagian lokasi hutan adat sekarang banyak kebun warga dan itu dibenarkan dan tidak merusak hutan" tutur Dayu.
Kepala Mukim Paloh, Muhammad Nasir menuturkan, kehadiran mahasiswa lapang sejak Senin 23 September menjadi motivasi bagi warga untuk mengelola Hutan Adat lebih sempurna dan sesuai ketentuan hukum. Apalagi sekitar 26 mahasiswa itu memiliki banyak disiplin ilmu.
" Mereka dari dari jurusan ilmu tanah Fakultas Pertanian misalnta memiliki keahlian kandungan dan kesuburan lahan. Ada juga dari prodi Kehutanan, Prodi Pendidikan Geografis dari FKIP dan Prodi Manajemen dari Fakultas Ekonomi. Edukasi ini saling memberi dan menerima sesuai disiplin ilmu yang dimiliki" tutur Muhammah Nasir yang juga tukoh masyarakat setempat.
Muttaqin Mansur, Ketua Person In Charge (PIC) Program Mahasiswa Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Hutan Adat, kepada Media Indonesia, mengatakan, kuliah lapangan ini program unggulan USK. ini juga inovasi baru dan USK perguruan tinggi pertama di tanah air yang melaksanakan program ini.
"Insya Allah berjalan sesuai agenda dan bermanfaat untuk masyarakat. Lalu dapat mengedukasi mahasiswa sebagaimana jurusan pendidikan masing-masing" Tambah Dosen Hukum Adat kelahiran Desa Mulieng, Kemukiman Beuracan, Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya. (H-2)
Itu merupakan wujud nyata kolaborasi atau kerjasama perguruan tinggi dan masyarakat untuk mengangkat potensi lokal.
Konsep ini hadir sebagai solusi cerdas dalam mengatasi limbah pertanian dan perkebunan yang selama ini kerap menjadi persoalan pencemaran lingkungangan hidup.
Sehari sebelum keberangkatan mengadu nasib menuju pulau Jawa itu, sebuah kabar datang laksana guyuran hujan di tengah kemarau panjang.
Pelatihan diberikan pada warga Kampung Lut Kucak, Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh.
Antara lain adalah membentuk kelas tarian Likok Pulo. Itu merupakan tarian tradisional Aceh yang menonjolkan kekompakan dan nilai spiritual.
Lembaga bergengsi berada di London, Inggris itu menilai perguruan tinggi berdasarkan indikator reputasi akademik, reputasi lulusan dan rasio dosen-mahasiswa.
SEBANYAK 400 ribu hektare telah ditetapkan sebagai Hutan Adat oleh Kementerian Kehutanan (Kemenhut). Hal itu dilakukan sebagai upaya pengakuan dan perlindungan hak masyarakat hukum adat.
KEBERADAAN Hutan Adat Mukim yang dikelola oleh Perangkat Mukim menjadi benteng sangat kokoh untuk menyelamatkan kelestarian dan ekosistem hutan rimba di Provinsi Aceh.
MENTERI Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengatakan, saat ini pihaknya fokus pada penerapan kehutanan multiusaha kehutanan dan penetapan hutan adat.
Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menegaskan pentingnya pelestarian hutan berbasis kearifan budaya. Hal itu disampaikan saat berkunjung ke Samsara Living Museum Bali, Karangasem
Sepanjang 2021-2022 telah terjadi 301 kasus perampasan area adat. Pada Januari-September 2023 terjadi 12 kasus kriminalisasi warga adat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved