Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Mahasiswa USK Ciptakan Scrub Berbahan Cangkang Tiram dan Minyak Nilam

Amir MR
27/10/2024 11:10
Mahasiswa USK Ciptakan Scrub Berbahan Cangkang Tiram dan Minyak Nilam
Scruber, produk hasil inovasi mahasiswa USK(Dok USK)

"KALAU pandai cara memperlakukannya, buah labu jadi srikaya. Bila salah cara mengasuhnya, anak Teunggku (ustadz) jadi pengganggu". Demikian seumpama sekelumit makna dari pepatah Aceh yang sangat masyhur diucapkan para tetua tempo doeloe. 

Sepatah kata bernada ajakan untuk berinovasi itu sepertinya mejadi motivator Universitas Syiah Kuala (USK) Aceh, Untuk berfikir jauh untuk kedepan dan esok lusa. 

Diantaranya ini terlihat dari semangat inovasi mahasiswa USK, yang tergabung dalam kelompok Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW). Mereka berhasil meciptakan produk scrub yang terbuat dari cangkang tiram dan minyak nilam.

Scrub adalah produk perawatan kulit yang berfungsi untuk menguatkan sel kulit mati dan membersihkan pori-pori. Scrub biasanya mengandung butiran-butiran kecil yang dapat mengelupas sel kulit mati. Hasil menggunakan scrub kulit menjadi lebih halus dan bersih. 

Produk ini diberi nama Scruber, hasil kolaborasi mahasiswa lintas bidang ilmu. Dibimbing Dr. Vicky Prajaputra M.Si, dosen dari Prodi Ilmu Kelautan, Fakultas Kelautan dan Perikanan USK.

Mereka terdiri dari Muhammad Ghufran, Ismail Husein, Maghfirah, dari Prodi Ilmu Kelautan angkatan 2021. Kemudian Rizky Rayhan Prasetyo serta Dila Puspita Sari Simbolon dari Prodi Ilmu Hukum angkatan 2021.

Ketua Tim Scruber, Ghufran, kepada Media Indonesia, Jumat (25/10) mengatakan, produk ini dikembangkan sebagai respon terhadap dua permasalahan utama yang dihadapi oleh masyarakat. Pertama, banyaknya penumpukan limbah cangkang tiram di Gampong Alue Naga. Kedua, sulitnya petani nilam yang ada di Provinsi Aceh dalam memasarkan minyak nilam mentah yang mereka hasilkan.

Dalam pembuatannya, Tim Scruber melakukan persiapan produksi kalsium oksida dari cangkang tiram. Potensi cangkang tiram yang kaya kalsium karbonat (CaCO3) hingga mencapai 96 persen. Melalui proses kalsinasi pada suhu tinggi diubah menjadi kalsium oksida (CaO).

"Kandungan CaO dalam produk Scruber telah diteliti bebas dari kandungan logam berat, dan memiliki manfaat unggul sebagai bahan abrasif yang efektif dalam mengangkat sel kulit mati dan merangsang regenerasi kulit" kata Ghufran.

Sedangkan pada minyak nilam fraksi ringan yang ditambahkan ke dalam produk Scruber diperoleh dari hasil purifikasi minyak nilam mentah melalui teknologi destilasi molekuler. Hasilnya memberikan berbagai manfaat tambahan.

Minyak nilam terkenal mengandung antibakteri, antijamur, antioksidan, fiksatif (pengikat aroma), serta kemampuan antiaging. Kandungan ini sangat bermanfaat untuk mengharumkan, merawat dan melindungi kulit.

"Dengan adanya produk Scruber ini menjadi solusi atas dua masalah utama di Aceh, yaitu menumpuknya limbah cangkang tiram serta sulitnya petani nilam memasarkan minyak nilam mentah yang mereka hasilkan" harapnya.

Dikatakan Ghufran, produk Scruber ini sudah mulai diproduksi sejak Februari 2024 di laboratorium Atsiri Research Center USK yang telah bersertifikat BPOM. Sehingga kualitas dan keamanan produknya lebih terjamin. Dengan menggunakan bahan baku utamanya dari kalsium oksida hasil kalsinasi dari cangkang tiram yang diambil dari kawasan pesisir pantai laut Alue Naga, Banda Banda Aceh.

Lalu minyak nilam fraksi ringan dihasilkan melalui proses destilasi molekuler dari minyak nilam mentah yang dipasok oleh petani lokal Aceh.

Berkat inovasi ini, Tim Scruber USK kali ini diundang pada kegiatan Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Expo 2024 di Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, pada 25-27 Oktober 2024. KMI Expo merupakan ajang penting bagi para wirausahawan muda, untuk memamerkan produk mereka dan berkompetisi di tingkat nasional.

"Lolosnya tim kami ke KMI Expo XV 2024 adalah pencapaian besar. Ini tidak hanya membuktikan kualitas produk Scruber, tetapi juga menjadi langkah penting dalam mendukung petani nilam Aceh dan memanfaatkan limbah cangkang tiram yang melimpah" Tutur Ghufran.

Dosen Pendamping sekaligus mentor Tim Scruber, Dr. Vicky Prajaputra, M.Si mengatakan, selain Scruber juga terdapat beberapa produk lain yang telah mereka hasilkan. 

Misalnya, kolagen dari tulang tuna, masker wajah anti acne dan serum anti aging berbahan kolagen tulang tuna. Kemudian lotion anti nyamuk, dan hand moisturizer dari kombinasi gelatin kulit tuna dan minyak nilam.

Tim Scruber juga mendapat bantuan pembiayaan paten formulasi pembuatan produk dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

"Semoga dengan adanya inovasi ini, dapat memberikan kontribusi nyata bagi lingkungan dan perekonomian petani nilam Aceh" demikian Dosen pendamping Vicky Prajaputra berharap. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya