Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Mahasiswa KKN Internasional asal Universitas Syiah Kuala Perkenalkan Budaya Aceh di Selangor

Amiruddin Abdullah Reubee
21/7/2025 11:33
Mahasiswa KKN Internasional asal Universitas Syiah Kuala Perkenalkan Budaya Aceh di Selangor
Para mahasiswa KKN Internasional dari USK bersama anak-anak dan remaja di lokasi bakti sekolah dasar di Kampung Jawa dan Batu 18, Hulu Langat, Selangor, Malaysia.(MI/Amiruddin Abdullah Reubee)

MAHASISWA Universitas Syiah Kuala (USK) yang sedang menjalani program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional di Malaysia, tengah aktif memberikan pengajaran kepada anak-anak sekolah dasar di Kampung Jawa dan Batu 18, Hulu Langat, Selangor. Kegiatan yang dimulai sejak 7 Juli 2025 lalu itu berfokus pada pengenalan budaya Aceh dan mengajarkan literasi dasar.

Mereka memperkenalkan kekayaan budaya Aceh. Antara lain adalah membentuk kelas tarian Likok Pulo. Itu merupakan tarian tradisional Aceh yang menonjolkan kekompakan dan nilai spiritual.

Antusiasme anak-anak dalam meniru gerakan demi gerakan menciptakan suasana belajar yang edukatif serta menyenangkan. "Kami ingin mereka merasa bahwa belajar itu beragam, bisa melalui buku, gerakan, seni, dan budaya. Momen ketika mereka semangat menari dan belajar berhitung dalam satu malam adalah pengalaman yang sangat berkesan bagi kami," ujar Givel, Mahasiswa KKN Internasional USK yang menjadi pengajar, kepada Media Indonesia, Jumat (18/7).

Interaksi hangat antara mahasiswa dan peserta menjadi kunci suasana belajar yang nyaman. Anak-anak tidak hanya menunjukkan peningkatan pemahaman materi, tapi juga semakin percaya diri dalam berekspresi dan berpartisipasi. Dikatakan Givel, Keterampilan komunikasi mahasiswa, fasilitas belajar yang memadai, dan semangat anak-anak setempat juga menjadi faktor pendukung utama kegiatan ini.

Adapun perbedaan bahasa dan keterbatasan waktu tetap menjadi tantangan. Namun berhasil diatasi berkat kekompakan dan kerja sama dengan warga setempat.

Kegiatan KKN Internasional ini mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Khususnya SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dengan mendorong akses pendidikan yang merata. Selain itu, juga memperkuat pemahaman lintas budaya, selaras dengan semangat SDG 17: Kemitraan untuk Tujuan.

"Bukan hanya tentang mengajar. Ini adalah ruang belajar bersama, tempat kami dan anak-anak tumbuh, saling mengenal. Juga berbagi cerita lintas negara" tambah Riri, mahasiswa peserta KKN lainnya.

Melalui upaya kecil yang berkelanjutan itu, mahasiswa USK menunjukkan bahwa pendidikan dan budaya menjadi jembatan kuat. Terutama untuk membangun masa depan yang inklusif, sehat, dan berdaya. Lalu para mahasiswa Internasional dari universitas kebanggaan masyarakat Aceh itu tidak ketinggalan mengajarkan dan memperkuat literasi anak-anak setempat.

Di antara materi pelajaran adalah Matematika, Bahasa Inggris, dan Membaca, yang disampaikan dengan metode komunikatif dan interaktif. Adapun sejarawan Aceh M Adli Abdullah, kepada Media Indonesia, Jumat (18/7) mengatakan, menempatkan mahasiswa KKN Internasional dari Universitas Syiah Kuala (USK) di Malaysia, laksana napak tilas atau mengulangi sejarah. Alasannya kedekatan hubungan Aceh dan wilayah semenanjung Malaysia seperti Johor, Kedah, Pahang dan Perak cukup erat di masa Kesultanan Aceh. Misalnya sosok Tun Sri Lanang, bangsawan Johor yang hijrah ke Aceh dan berperan penting saat penyusunan Qanun (Undang-undang) pelabuhan.

Lalu penguatan adat Kesultanan Aceh. Hubungan kedua negara ini bukanlah hal biasa. Ini merupakan hubungan budaya yang terjalin jauh sebelum datangnya penjajahan kolonial Belanda di Indonesia dan Pencaplokan Inggris di Semenanjung Malaysia.

Kesamaan budaya, seni, pakaian tradisional dan kuliner menjadi bukti kuatnya hubungan sejarah itu. "Sejarah tradisional rencong fikenal di kedua wilayah, begitu juga kue tradisional khas Aceh keu karah terdapat dalam kuliner masyarakat Langkawi, " tutur Dosen Senior Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala itu. (H-1)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya