Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.

Beasiswa KIP Kuliah USK untuk Putri di Pedalaman Aceh Besar 

Amirudddin Abdullah Reubee
28/7/2025 20:56
Beasiswa KIP Kuliah USK untuk Putri di Pedalaman Aceh Besar 
Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan bersama Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian serta Dirjen Dikti, Prof. Dr. Ir. Khairul Munadi, ST., M.Eng menyerahkan sejumlah bantuan kepada penerima beasiswa KIP Kuliah, Aceh Besar 26 Juli 2025.(MI/Amiruddin Abdullah Reubee)

MATAHARI cerah menerangi Nanggroe Aceh Serambi Mekkah, seolah memberi pesan masa depan gemilang bagi seorang anak manusia di bumi. Sabtu (26/7) pekan lalu itu harusnya menjadi titik awal sejarah baru bagi Putri Yulianda Lestari menuju dunia perantauan. 

Remaja putri tersebut harus segera meninggalkan sanak keluarga di kampung halaman Desa (Gampong) Lheu Blang, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar. Kepergiannya tidak lain adalah untuk mencari kerja di Bandung, Provinsi Jawa Barat.

Sebuah jalan yang harus dia pilih. Tapi bukan karena keinginan, melainkan sebagai takdir yang harus ditempuh lantaran impiannya untuk melanjutkan pendidikan tinggi terbentur keterbatasan biaya.

Ternyata takdir Allah memiliki agenda berbeda. Sehari sebelum  keberangkatan mengadu nasib menuju pulau Jawa itu, sebuah kabar datang laksana guyuran hujan di tengah kemarau panjang.

Alhamdulillah Putri Yulianda Lestari diterima menjadi penerima beasiswa KIP Kuliah di Universitas Syiah Kuala (USK). Atas berita gembira tersebut, sekeluarga mereka menyambut gembira diselimuti penuh haru. 

"Kabar anak kami menjadi penerima beasiswa KIP Kuliah datang sehari sebelumnya, kami sekeluarga bersyukur," tutur ayah dari Putri Yulianda Lestari Muhammad Saleh yang didampingi sang istri Fatmawati, di Rumahnya Desa Lheu Blang, Kemukiman Lamreueng, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh BesarBesar, Sabtu akhir pekan lalu. 

Suasana haru menyelimuti ruang tamu sederhana berukuran 2x3 meter yang berbatasan langsung dengan kamar mandi. Kabar gembira yang di bawa Rektor USK Profesor Marwan itu adalah saksi bisu keajaiban kala menyapa keluarga kecil di pedalaman Aceh Besar tersebut. 

Siang itu, harapan baru telah bersemi. Buah hati pertama pasangan Muhammad Saleh-Fatmawati itu diterima sebagai mahasiswa Kedokteran Hewan di Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) USK.

Momen bahagia ini semakin istimewa dengan kehadiran langsung Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, Dirjen Dikti Profesor  Khairul Munadi, serta Rektor USK, Profesor Marwan.

Kedatangan rombongan dari USK, DPR RI serta Dirjen Dikti itu bukan sekadar sebuah kunjungan. Mereka juga menyerahkan langsung kartu KIP Kuliah secara simbolis bersama sejumlah bantuan tak terduga guna melengkapi kebahagiaan.

Bagi Muhammah Saleh dan Fatmawati, Putri Yulianda adalah permata jiwa. Dari sang anak itu diharapkan tumbuh harapan sukses. Agar kelak menjadi penyejuk hati sekeluarga, sekaligus harapan bagi tiga adik laki-lakinya.

"Saya hanyalah kuli yang pekerjaannya tidak menentu. Putri anak perempuan semata wayang, kakak dari tiga adiknya laki-laki. Adik Putri yang pertama, mondok di dayah (pesantren) Ulee Titi, Kabupaten Aceh Besar, sudah sekitar dua tahun," kata Saleh, menggambarkan kehidupan keluarganya yang sulit.

Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian berulang kali mengangguk-angguk, mendengar cerita perjalanan hidup keluarga miskin ini. Hetifah sampai memeluk Putri yang duduk di dekatnya. "Kamu hebat menjadi kebanggaan orangtua," ucap Ketua Komisi X itu.

Hetifah berharap, Putri Yulianda tidak menyia-yiakan kesempatan kuliah di USK. Perlu ketekunan dalam belajar, memperluas jejaring pertemanan, serta terus menjaga prestasi gemilang yang telah diraih sejak di bangku SD.

Lembaran sertifikat penghargaan yang berjejer di sebilah papan dekat jendela rumah berkontruksi kayu, yang pernah diperbaiki dengan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) PUPR. Kini menjadi saksi bisu kegigihan Putri. "Kalau ada saudara, anak tetangga yang berpotensi, didorong (untuk kuliah) terus ya," pesan Hetifah.

Sedangkan Disken Dikti Prof Khairul Munadi menuturkan, kedatangan mereka dari Jakarta adalah bentuk komitmen untuk menyaksikan langsung dan memastikan KIP Kuliah itu tersalurkan tepat sasaran.

Adapun Rektor USK, Prof Marwan, menuturkan, bahwa Putri akan berpisah sementara dengan orangtua selama dua semester. Ini karena seluruh penerima KIP Kuliah di USK akan diasramakan.

Semangat berwirausaha Putri untuk membantu keuangan keluarga juga bisa dilakukan seiring kuliah. Rektor menjelaskan bahwa banyak mahasiswa penerima KIP Kuliah di USK, dengan ide, inovasi, serta kemampuan manajerial keuangan, didorong ke lini usaha.

"USK sebagai salah satu kampus dengan semangat entrepreneurship, sambil kuliah juga bisa belajar berwirausaha. Ada mentornya juga," Rektor USK itu. 

Di penghujung kunjungan, satu unit laptop dan smartphone tiba-tiba dikeluarkan dari tas rombongan. Putri beserta keluarga terkejut, tak mampu membendung air mata kebahagiaan. "Terima kasih Bapak Ibu, telah berkunjung ke rumah kami dan terimakasih atas bantuan yang diberikan," kata Putri. 

Setelah menyerahkan bantuan berupa laptop, smartphone, serta kartu KIP Kuliah, rombongan Komisi X, Dirjen Dikti, Rektor, dan sivitas akademika USK melanjutkan perjalanan ke rumah penerima KIP Kuliah lainnya. Yaitu kediaman Pocut Asyva Azhari di Jeulingke, Kota Banda Aceh. 

Kisah Putri menjadi bukti nyata bahwa kesempatan, ketika bertemu dengan kegigihan, mampu mengubah alur takdir dan membuka gerbang masa depan yang lebih cerah. Semoga para penerima KIP Kuliah itu menjadi penerus cita-cita ibu Pertiwi. (H-1) 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya