Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Mahasiswa KKN Syiah Kuala Ajarkan Warga Inovasi Sabun Cuci dari Ampas Kopi Gayo

Amiruddin Abdullah Reubee
24/7/2025 20:31
Mahasiswa KKN Syiah Kuala Ajarkan Warga Inovasi Sabun Cuci dari Ampas Kopi Gayo
Mahasiswa KKN Literasi USK pada acara pelatihan membuat sabun cuci piring kepada warga Kampung Lut Kucak, Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh.(MI/ Amiruddin Abdullah Rubee)

MAHASISWA Kuliah Kerja Nyata (KKN) Literasi Universitas Syiah Kuala (USK), Aceh, memberikan pelatihan pembuatan sabun cuci piring dari ampas kopi gayo. Kegiatan yang tergolong Tri Dharma Perguruan tinggi itu diikuti warga Kampung Lut Kucak, Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh.

 

M. Syahidal Akbar Zas, anggota kelompok KKN literasi USK mengatakan, kegiatan itu mendapat sambutan hangat dari warga datara' tinggi Gayo itu. Terutama kaum ibu yang terlibat sebagai peserta utama dalam pelatihan ini.

 

“Pemilihan ampas kopi sebagai bahan utama tidak terlepas dari fakta bahwa kopi merupakan komoditas unggulan di Kabupaten Bener Meriah, termasuk di Kampung Lut Kucak" kata Syahidal, kepada Media Indonesia, Kamis (24/7).

 

Selain dirinya, tim mahasiswa KKN itu terdiri dari Cut Putri Liana Syafina Rabiula, Viola Puspa Sari, Nelvianda Raudatul U, Fanotona Putra Kristian, Salman Alfarisi, Anastasia Changi, Al-Mahfudz Fadhlur Rohman, dan Fajar Osama.

 

Kepada peserta pelatihan, para mahasiswa juga menjelaskan bahwa ampas kopi memiliki fungsi abrasif sangat efektif untuk mengangkat lemak dan kerak pada peralatan makan. Selain itu, ampas kopi bersifat ramah lingkungan, mudah didapat, dan sangat terjangkau.

 

Syahidal mengungkapkan bahwa pemuda-pemudi kampung juga aktif terlibat dalam proses pembuatan sabun, dari awal pencampuran bahan hingga pengemasan produk jadi. Kehadiran para pemuda dan remaja putri setempat semakin menambah semangat kebersamaan sekaligus memperkuat kolaborasi antar warga.

 

Untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan warga, mahasiswa KKN juga menyiapkan kemasan dan label produk yang dapat langsung digunakan oleh warga. Dengan begitu, sabun cuci yang diproduksi bisa siap dipasarkan.

 

Syahidal berharap kegiatan ini tidak berhenti hanya pada masa KKN, tetapi dapat terus dikembangkan oleh masyarakat secara mandiri. “Semoga kegiatan ini dapat memberikan dampak nyata dalam mendorong kemandirian ekonomi sekaligus menumbuhkan semangat kreatif dan produktif masyarakat Lut Kucak" jelasnya. Diharapkan produk sabun ampas kopi ini menjadi cikal bakal usaha kecil atau UMKM yang berkelanjutan di wilayah tersebut. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya