Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEIRING dengan merebaknya kasus mpox, muncul banyak spekulasi yang menghubungkannya dengan vaksin covid-19.
Beberapa rumor yang beredar di media sosial mengklaim bahwa vaksin covid-19 mungkin memicu penyebaran mpox atau bahkan herpes zoster.
Namun, apakah klaim ini benar? Berikut adalah beberapa fakta yang harus diketahui:
Mpox disebabkan oleh virus monkeypox yang berasal dari keluarga virus poxvirus, sedangkan covid-19 disebabkan oleh SARS-CoV-2, yang berasal dari keluarga virus coronavirus.
Keduanya memiliki karakteristik yang sangat berbeda dan tidak terkait satu sama lain dari segi struktur maupun cara penyebaran.
Klaim yang menghubungkan vaksin covid-19 dengan wabah mpox telah ditepis oleh banyak ahli.
Dr. Kari Moore Debbink dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health menyatakan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan hubungan antara vaksinasi covid-19 dan munculnya kasus mpox.
Fakta ini diperkuat dengan data geografis penyebaran mpox yang lebih banyak terjadi di Afrika, jauh sebelum pandemi covid-19.
Beberapa rumor menyatakan bahwa mpox hanyalah herpes zoster yang dipicu oleh vaksin covid-19.
Ini tidak benar. Mpox dan herpes zoster disebabkan oleh virus yang berbeda: mpox oleh virus monkeypox, dan herpes zoster oleh virus varicella-zoster (penyebab cacar air).
Meski gejalanya mirip, seperti ruam dan demam, kedua penyakit ini mudah dibedakan melalui pemeriksaan laboratorium.
Dr. Wolfgang Wodarg, seorang dokter dan politisi Jerman, sempat menyatakan bahwa beberapa kasus mpox mungkin adalah herpes zoster akibat vaksinasi covid-19.
Pernyataan ini menarik perhatian publik, namun tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat dan telah ditentang oleh banyak pakar kesehatan.
Mpox pertama kali ditemukan pada manusia pada tahun 1970 di Afrika. Penyakit ini memiliki pola endemik di wilayah Afrika Tengah dan Barat, di mana kasus-kasus sporadis sering terjadi.
Meskipun beberapa kasus mpox mulai terdeteksi di luar Afrika, penyebaran penyakit ini lebih dipengaruhi oleh kontak langsung atau lingkungan tertentu, bukan oleh vaksinasi covid-19.
William Schaffner, profesor penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center, menegaskan bahwa "virus mpox dan virus covid-19 sangat berbeda," dan menekankan bahwa klaim yang mengaitkan keduanya tidak didukung oleh data ilmiah.
Penyebaran mpox di beberapa negara Eropa dan Amerika Utara disebabkan oleh penularan dari manusia ke manusia, bukan oleh vaksinasi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan kewaspadaan terhadap wabah mpox di beberapa negara. Namun, WHO tidak pernah menyebutkan adanya kaitan antara vaksin covid-19 dan wabah mpox.
WHO hanya menyarankan langkah-langkah pencegahan dan peningkatan kesadaran publik terkait penyakit ini tanpa mengaitkan dengan vaksinasi covid-19.
Sampai saat ini, belum ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa vaksin covid-19 memicu atau menyebabkan penyebaran mpox. Keduanya adalah penyakit yang sangat berbeda dan tidak berhubungan satu sama lain.(Z-10)
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
Studi di jurnal JAMA menunjukkan vaksin herpes zoster dapat menurunkan risiko demensia pada lansia.
Sebuah studi terbaru mengungkapkan vaksin herpes zoster dapat menurunkan risiko demensia hingga 20% dalam tujuh tahun setelah vaksinasi.
Nyeri saraf jangka panjang atau nyeri pascaherpes (NPH) pada lokasi ruam cacar api dapat berlangsung berbulan-bulan hingga bertahun-tahun setelah cacar api sembuh
Faktor hormonal pada perempuan menjelang menstruasi atau setelah menstruasi kerap memiliki imunitas yang menurun sehingga mudah sakit dan tertular cacar api.
Berdasarkan data Maret 2025, cakupan imunisasi dewasa di Indonesia saat ini masih sangat rendah hanya 0,5 per 1.000 populasi.
Harrison Ford terpaksa membatalkan kehadirannya sebagai presenter di Oscar 2025 setelah didiagnosis menderita herpes zoster.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved