Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
KANKER masih menjadi salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Pada 2024, Organisasi Kesehatan Dunia, World Health Organization (WHO) merilis data yang menyebutkan kasus kanker baru di dunia mencapai angka 20 juta kasus.
Dengan jumlah kematian sebanyak 9,7 juta kasus, dari angka ini, kanker paru memiliki kasus terbanyak (12,4%), diikuti kanker payudara (11,6%), kanker kolorektal (9,6%), kanker prostat (7,3%), dan kanker perut (4,9%).
Dengan dirilisnya data dari kasus pengidap kanker, masyarakat harus mewaspadai apa saja faktor dan risiko kanker. Selain itu, wajib menerapkan gaya hidup sehat dan beberapa strategi pencegahan agar mengurangi risiko terkena kanker.
Baca juga : Kanker, PR Lama yang Belum Terselesaikan
Strategi pertama yang bisa diterapkan adalah dengan mengadopsi pola makan yang sehat yang menjadi langkah penting dalam mengurangi risiko kanker.
Diambil dari situs laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia, WHO menyarankan agar masyarakat meningkatkan konsumsi buah-buahan dan sayuran, membatasi asupan daging merah dan makanan olahan atau disebut Junk Food. Konsumsi serat yang cukup juga dianjurkan. Makanan tinggi antioksidan, seperti sayuran hijau, buah beri, dan kacang-kacangan dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif yang bisa memicu pertumbuhan sel kanker.
Studi menunjukkan diet kaya serat dan rendah daging merah dapat menurunkan risiko kanker kolorektal. Selain itu, konsumsi buah dan sayuran yang kaya antioksidan dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang dapat menyebabkan kanker.
Baca juga : Cegah Kanker Serviks, 90% Anak Perempuan Di Bawah 15 Tahun Harus Divaksin HPV
Selain pola makan, strategi penting yang kedua ialah dengan menerapkan aktivitas fisik sebagai komponen kunci dalam pencegahan kanker. Olahraga tidak hanya membantu mempertahankan berat badan ideal, tetapi juga berperan dalam menjaga kesehatan jantung dan meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh.
Dilansir dari Studi American Cancer Society, menunjukkan orang yang aktif secara fisik memiliki risiko lebih rendah terkena kanker payudara, usus besar, dan endometrium. Oleh karena itu, pentingnya aktivitas fisik seperti berolahraga minimal 30 menit dalam sehari juga bisa meminimalisir terkena risiko penyakit kanker. Ada beberapa manfaat olahraga teratur meliputi:
Strategi yang ketiga yaitu dengan menghindari paparan terhadap zat-zat yang diketahui dapat menyebabkan kanker semisal zat Karsinogen. Contoh dari zat-zat Karsinogen bisa berupa sinar ultraviolet dari matahari, asap knalpot mobil/motor, asap rokok, atau bahkan bisa dari infeksi yang disebabkan oleh virus-virus yang mematikan.
Baca juga : Ini Batasan Konsumsi Pemanis Aspartam Per Hari agar Tak Berisiko Kanker Menurut WHO
Selain itu, pengurangan konsumsi alkohol juga dapat membantu menurunkan risiko kanker, terutama kanker hati, mulut, dan tenggorokan. Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk pencegahan risiko kanker meliputi:
Menurut WHO, 22% dari semua kematian akibat kanker disebabkan penggunaan tembakau (salah satu zat yang terkandung dalam rokok). Oleh karena itu, merokok adalah penyebab utama kanker, zat yang mengandung dalam rokok ini bisa merusak tubuh baik itu, pada perokok pasif atau aktif. Dengan berhenti merokok dapat secara drastis mengurangi risiko berbagai jenis kanker, terutama kanker paru-paru.
Strategi terakhir yang tidak kalah penting dan juga sering diabaikan oleh banyak orang yaitu menjaga pola jam tidur. Banyak yang mungkin tidak menyadari bahwa tidur yang cukup dan berkualitas juga berperan penting dalam mencegah kanker.
Baca juga : WHO Harapkan Tahap Kedua Vaksinasi Polio di Gaza Dimulai 14 Oktober guna Cegah Penyebaran Virus
Studi yang dilakukan oleh Harvard Health mengungkapkan bahwa gangguan tidur, terutama pola tidur yang tidak teratur, dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh. Ketidakseimbangan ini dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara dan prostat.
Tidur yang cukup, sekitar 7-9 jam per malam, dengan lingkungan tidur yang tenang dan nyaman, dapat membantu menjaga kesehatan jangka panjang dan mengurangi risiko penyakit kronis, termasuk kanker.
Tips untuk meningkatkan kualitas tidur:
Dengan menerapkan keempat strategi ini pola makan sehat, aktivitas fisik teratur, menghindari zat karsinogen, dan pola tidur yang baik Anda dapat mengurangi risiko kanker. Ingatlah bahwa pencegahan adalah kunci, dan gaya hidup sehat bukan hanya mengurangi risiko kanker, tetapi juga meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. (Z-3)
Cara tidur seseorang dapat menjadi sinyal awal adanya masalah pada jantung.
Kurang tidur juga dapat mengganggu proses pembelajaran dan memori seseorang.
Tips mengatur pola tidur selama Ramadan, antara lain mengatur agar tidur malam di waktu yang sama dan menghindari makanan yang terlalu berat saat berbuka.
Kini, makalah yang diterbitkan dalam jurnal Alzheimer's & Dementia telah menunjukkan ada hubungan lain antara gerakan mata cepat (REM) dan penyakit Alzheimer dini.
Mengontrol nafsu makan merupakan tantangan bagi banyak wanita, terutama yang mengalami perubahan hormon, stres, atau pola tidur yang kurang baik.
Tidur sangat penting untuk kesehatan tubuh dan mental, karena memberi waktu bagi tubuh untuk pulih, memperbaiki jaringan yang rusak, serta memproses dan menyimpan memori.
WHO mengungkap kebersihan di lingkungan rumah berperan penting dalam pencegahan kanker serviks.
Samoa, Nauru, dan Tonga masuk dalam daftar negara dengan tingkat obesitas tertinggi di dunia. Bagaimana dengan Indonesia? Simak data terbaru dari WHO.
Laporan WHO terbaru menyebutkan bahwa mulai pertengahan April 2025 sirkulasi varian LP.8.1 mulai berkurang dan varian baru NB.1.8.1 meningkat, yang diberi nama varian Nimbus
AKHIR Mei yang lalu peningkatan kasus covid-19 kembali terjadi di Asia Tenggara seperti Singapura, Thailand, Hongkong, dan Malaysia. Banyak negara juga mulai bersiap.
TERJADI lonjakan kasus covid-19 di berbagai negara, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang Kewaspadaan Terhadap Peningkatan Kasus Covid-19.
Otoritas kesehatan terkemuka AS dan Argentina juga meluncurkan apa yang mereka sebut sebagai ‘sistem kesehatan internasional alternatif’ yang terpisah dari WHO.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved